Part 7 ♡ Surat Perjanjian ♡

11.2K 461 10
                                    

"Ini surat perjanjian yang ku maksud kau tinggal menandatanganinya saja, aku sudah menandatanganinya duluan, tinggal kau saja yang belum menandatangani, kau boleh membaca ulang isi dari surat perjanjian itu, jika ada yang kurang jelas kau bisa bertanya langsung padaku." Kata Arga  meletakan satu map folio di atas meja yang berada di dalam ruangan kerjanya.

Pagi ini Cassandra sudah berada di rumah Arga untuk membicarakan lebih jelas perihal rencana pernikahan mereka.

Cassandra mengambil map folio berwarna biri itu, kemudian mengeluarkan isinya di bacanya baik-baik tulisan-tulisan yang bertaburan di atas selembar kertas HVS A4 itu.

Surat Perjanjian.
Saya yang bertanda di bawah ini Argantara Rozanfeld yang selanjutnya di sebut sabagai pihak pertama.

Saya yang bertanda di bawah ini
Cassandra Calista Adichandra untuk selanjutnya di sebut sebagai pihak kedua.

Cassandra membaca surat itu dengan serius.

1. Pihak kedua bersedia dinikahi oleh pihak pertama dengan waktu selambat lambatnya sampai 9 bulan (sampai pihak kedua berhasil melahirkan anak yang dikandungnya)

2. Pihak kedua tidak berhak ikut campur segala hal yang menyangkut pihak pertama.

3. Pihak kedua tidak boleh melarang jika pihak pertama memiliki wanita lain selain pihak kedua, pihak kedua tidak boleh memiliki pria lain selain pihak kedua, mengingat citra yang telahdi bangun oleh pihak pertama.

"Apa maksud semua ini? Perjanjian macam apa ini? Kau boleh memiliki wanita lain sedangkan aku di haruskan setia denganmu?!" Protes Cassandra menyampaikan keberatannya, surat perjanjian macam apa ini? Surat perjanjian ini tidak sama sekali menguntungkan untuk Cassandra.

"Ya! Tentu saja seperti itu, kau tau kan siapa aku? Aku pengusaha terkenal aku tidak mau nama baikku sebagai pengusaha nantinya tercemar hanya gara-gara istriku selingkuh dengan pria lain, dan jika sudah seperti itu ujung-ujungnya rumah tanggaku akan di terpa isu miring, intinya aku melakukan semua ini untuk melindungi nama baikku."

"Lalu mengapa kau tidak bisa setia? Bukan kah dengan kau memilki kekasih di luar sana maka namamu pun akan ikut tercemar sebagai pria playboy?"

Arga menghembuskan nafasnya berat. "Dan masalah itu, kau tau bukan dari awal aku memang sudah memiliki kekasih, dan aku tidak mau putus dengan kekasihku hanya gara-gara masalah pernikahan sementara ini."

"Tapi bagaimana jika media tau tentang sekandal perselingkuhanmu dengan kekasih mu itu?"

"Tidak akan, itu tidak akan terjadi aku janji aku akan main bersih di sini."

Sebenarnya saat ini Cassandra ingin menangis belum apa-apa saja calon suaminya sudah berani secara terang terangan mengatakan akan berselingkuh bagaimana nanti di saat mereka berdua telah resmi terikat dalam sebuah ikatan bernama pernimahan?

Tapi memangnya saat ini apa yang bisa di lakukan Cassandra mengis pun percuma tidak akan merubah segalanya, Cassandra harus ingat jika sampai dia nekat menolak kemauan Arga pasti akan ada nyawa lain yang harus terenggut karena kebrengsekan pria biadab ini.

Kemudian Cassandra kembali membaca isi dari surat perjanjian itu.

4. Pihak pertama wajib memberikan uang tunjangan perbulan kepada pihak kedua dan seluruh fasilitas, jika uang tunjangan pihak pertama kurang pihak kedua berhak meminta kembali pada pihak pertama.

"Kau tidak perlu memberikan aku uang seperser pun, aku masih mampu membiayai hidupku sendiri."

"Oh ya? Kau bisa membiayai hidupmu sendiri? Memang dengan apa? Menjual diri? Atau menjadi simpanan om om? Jika hal itu yang bisa membiayai hidupmu, jangan harap aku akan mengizinkanmu, dengar baik-baik, Nona cantik, sebentar lagi kau akan menjadi istri dari pengusaha kaya raya yang sukses seperti aku, jika pekerjaanmu hanya pekerjaan rendahan seperti itu mana mungkin aku mengizinkannya, apa kata orang nanti."

"Hey tuan angkuh dengar baik-baik bukannya dari awal aku sudah menolak pernikahan ini, hanya kau saja yang mengancamku menggunakan orang tua angkatku." Balas Cassandra tajam, biar bagaimana pun Cassandra manusia yang punya kesabaran, dan menurutnya tingkah Arga yang seperti ini sudah tidak dapat di torerir lagi.

"Sudah lah lebih baik kau tanda tangani saja surat perjanjian itu, aku sudah lelah berdebat denganmu, .asih banyak pekerjaan yang belum ku selesaikan hanya karena permasalahan ini jadi dari pada aku berdebat dengan mu lebih baik aku melakukan hal yang jauh lebih bermanfaat."

Arga sengaja mengalihkan pembicaraan, karena melihat kondisi yang sepertinya jika ia terus berdebat dengan wanita hamil ini maka pasti ujung ujungnya mereka akan bertengkar dan untuk saat ini Arga sedang tidak ingin bertengkar, sebab dokumen dokumen di atas mejanya sepertinya sudah memanggilnya untuk meminta perhatian yang lebih dari empunya meja.

Dengan hati yang masih di selimuti amarah Cassandra buru-buru menandatangi surat-surat perjanjian itu, Cassandra tentu masih sakit hati atas penghinaan pria ini, tapi dia memang bisa apa? Dengan perasaan berapi api karena di selimuti amarah Cassandra keluar dari ruangan itu, tanpa pamit, pintu yang berada di ruangan itu pun seolah menjadi pelampiasan amarah bagi Cassandra, karena ia menutup pintu itu dengan cara di banting sehingga menimbulkan bunyi gaduh

🚪🚪🚪

Bersambung.....

Sumpah waktu tulis part ini pikiran lagi ke mana-mana jadi maklumin aja yah kalo ada kalimat-kalimat yang engak nyambung
And part yang ini dikit soalnya aku lagi engak konsen, soalnya aku ada pleaning buat ganti judul cerita ini dan ngebuat cerita lain lagi

Notes: maaf atas typonya yhaa

Votmen jangan lupa

Agar lebih tau info cerita ini selanjutnya boleh polow akun ig aku
@queen_fiksi (akun khusus kepenulisan)
@ptryutami (akun pribadi)

Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang