Cassandra terduduk sendirian di kursi taman berwarna putih, Arga berniat mempertahankannya dan tidak akan ada perceraian di antara dirinya dan Arga, bahkan Arga membatalkan semua kesepakatan awal mereka tentang pernikahan ini.
Cassandra ingin melawan tapi dengan cara apa? Kabur pun percuma pasti Arga akan menemukannya entah dengan cara apa pun itu.
Tapi bertahan dalam pernikahan ini pun percuma Arga tidak mencintainya sikap Arga yang semaunya sendiri tanpa memikirkan Cassandra pasti akan menyakiti Cassandra sudah bisa di pastikan pernikahan seperti apa yang akan di jalani Cassandra kedepannya.
"Sedang apa kau di sini?" Suara dingin itu menyadarkan Cassandra dari lamunannya.
Cassandra berbalik dan menaikan pandangannya rupanya itu adalah Arga, jika di liat dari penampilannya sepertinya Arga baru saja pulang dari kantor terbukti dengan texedo yang dia kenakan, jujur saja penampilan Arga entah kenapa di mata Cassandra selalu saja berhasil membuatnya jatuh cinta seperti kali ini, Arga pulang dengan wajah letihnya dasi yang sudah tidak beraturan dan jasnya yang ia letakkan di pundak menyisahkan tuxedo dan juga kemeja ....nya.
"Tidak aku hanya duduk-duduk saja, sekedera mencari angin tidak lebih.""Mencari angin? Masuk lah hari sudah hampir gelap jika terlalu lama di luar kau akan masuk angin tidak baik untuk kesehatan kandunganmu."
Tanpa membantah Cassandra langsung berdiri dari dudukannya, sejak kejadian kemarin Cassandra sudah tidak pernah membantah lagi dengan semua perintah yang di berikan Arga kepadanya.
"Bagus aku suka jika kau menjadi istri yang penurut seperti ini."
Cassandra bungkam pikirannya berkelana ketika beberapa bulan lalu sikap Arga benar-benar sangat berbeda dengan sikapnya akhir-akhir ini waktu itu kalau tidak salah kurang lebih sebulan lebih yang lalu Arga begitu manis memperlakukannya bahkan Arga menuruti semua permintaan ngidamnya.
Tapi entah kenapa semenjak kejadian Arga tau bahwa Cassandra merubah tanaman-tanamannya di teman miliknya Arga marah besar hingga menghukumnya, hukuman yang tentu saja tidak ada sama sekali di dalam bayangannya, yaitu hukum cambukan dari tali pinggang milik Arga.
Dan entah kenapa sejak kembali dari perginya Arga ke rumah Arga tiba-tiba saja berubah sebenarnya apa yang terjadi pada Arga?
Baru hendak beranjak dari posisinya saat ini, ponsel yang berada di saku celana bahan milik Arga berbunyi menandakan ada panggilan masuk. "Kau masuk lah dulu aku mau ngangkat panggilan ini dulu." Kata Arga
Cassandra mengangguk sekali kemudian berjalan masuk ke dalam rumah mereka meninggalkan Arga seorang diri.
"Iya Mom ada apa?" Sapa Arga terlebih dahulu ketika tahu siapa orang yang menelponnya.
"Mommy dengar kau sedang ada masalah dengan istri mu."
"Ah... Itu aku sudah menyelesaikan masalah kami dan sekarang hubunganku dengan Cassandra baik-baik saja." Rupanya mommynya Arga menelponnya karena mendengar permasalahan yang terjadi antara dirinya dan Cassandra, Arga tidak heran pasti mommnya ini mendengar kabar itu dari salah satu pembantunya.
Arga tentu tidak akan memecat pembantunya karena Arga sendiri tau mommy nya itu akan selalu memantaunya lewat pekerja-pekerja rumahnya, justru jika Arga memecat mereka mommnya pasti akan marah dengannya, bagaimana pun buruknya Arga dia tetap tidak mau menjadi anak durhaka yang melawan perintah orang tuanya.
"Kenapa? Ayumi lagi? Atau Laura lagi?" Tanya Shila mengintimidasi.
"Mom!" Arga menegur mommynya ketika mommynya itu membawa-bawa nama Azura di dalam pembicaraan mereka.
"Kenapa mommy salah lagi?"
"Mom udah lah, please jangan bawa-bawa Ayumi dalam permasalahan ini, Ayumi udah gak ada dia udah tenang di alam sana jadi Mommy enggak perlu melibatkan semua masalah yang terjadi pada aku sama Ayumi."
"Ya kamu benar Ayumi emang udah tenang di sana, tapi Ayumi juga tetep ada di hati kamu, mommy tau ini semua bukan salah Ayumi tapi ini salah kamu, ayo lah Arga lupain Ayumi kejadian itu udah lama berlalu. Kalau kamu kayak gini terus kamu akan semakin menyakiti hati Cassandra, Cassandra istri kamu, kamu enggak boleh kayak gini terus. Udah saatnya kamu bangkit."
"Aku yakin tanpa aku kasih tau pun Mommy pasti udah tau kan apa yang ngebuat aku sama Cassandra bisa menikah?" Karena Arga yakin pasti sebelum dia dan Cassandra menikah mommy nya ini pasti sudah tau seluk beluk keluarga bahkan permasalahan apa yang membuat mereka berdua terjebak dalam pernikahan yang rumit seperti ini. Mommynya itu pasti tau dari daddynya, memang seperti itu daddy Arga begitu sangat mencintai mommy jadi beliau tidak pernah berbohong tentang apa pun pada mommynya.
Dulu Arga begitu sangat mengidam-idamkan pernikahan yang tenang, bahagia, dan harmonis seperti kedua orang tuanya tapi itu dulu sebelum semua kejadian itu terungkap.
Terdengar Shila menghembuskan nafas berat di sebrang telpon sana. "Terlepas dari apa pun yang kamu alami bersama Cassandra, lupakan lah nak, belajar lah untuk mencintainya jika memang kamu tidak mampu melupakannya, kamu tidak perlu melupakannya cukup kamu simpan dia sebagai kenangan kamu, jika memang kamu tidak bisa memberikan tempat itu kepada Cassandra maka buatkan Cassandra tempat di hari kamu."
"Mom aku gak bisa."
"Apa maksud kamu enggak bisa? Kamu bukan gak bisa tapi belum bisa? Atau mungkin saja sekarang tempat itu udah ada di hati kamu tapi justru kamu yang enggai menyadari hal itu."
"Aku enggak tau Mom, jujur untuk saat ini otak sama hati aku sedang enggak sejalan."
Shila yang berada di sebrang sana menghembuskan nafasnya lagi turut pusing dengan permasalahan yang menimpa putranya. "Ya udah terserah kamu, oh iya nanti Mommy bakal nyari waktu buat bisa ngunjungin kamu di Indonesia, mommy bakal ke sana pastinya bareng sama Daddy kamu, pesen mommy pokoknya kamu harus selalu jagain Cassandra ingat Cassandra lagi hamil kamu jangan terus-terusan menyakitinya."
Arga terdiam mendengar petuah mommynya, menyakiti? Bahkan Arga pernah bersikap kasar dan tidak segan-segan memberikan hukuman fisik pada Cassandra, sepertinya untuk masalah itu mommynya tidak tau, jika mommy Arga tau bahwa Arga pernah bermain fisik pada Cassandra pasti mommy akan sangat marah dan kecewa dengannya.
"Iya Mom." 'tapi aku enggak janji, aku mungkin bisa janji tapi kalau aku udah emosi mungkin aja semua janji itu bakal hilang dalam pikiran aku.' Tentu saja Arga tidak mengucapkan kata-kata itu, kata-kata itu hanya terlontar di dalam hati Arga saja mana berani dia mengatakan hal itu pada mommynya. "Ya udah kalau gitu aku masuk dulu ke dalam rumah ya, Cassandra udah masuk dari tadi kayaknya dia udah nyiapin makan malam buat aku."
📱📱📱
Bersambung.....
Haii guyss lama banget aku enggak up masih ada yang kangen Arga gak nihhh??
Sory yah guys, jujur aja aku lama up gegara nunggy respon dari kalianNext part kalau respon kalian bagus di part ini pasti aku bakal cepet up
Responnya kek gimana thor? Cukup komen atau setidaknya vote ajah itu udah lebih dari cukupSo buat yang masih silent tunjukin diri kalian, vote itu gratis guys, jadi selama vote gratie please vote.
Jangan lupa follow ig aku @ptryutami pantengin story aku rencananya aku mau kasih sedikit kelu tentang cerita ini, kelunya dikit yahh guyss, pantengin di instastory aku.
Yang belum follow akun wattpad aku buru cepet di follow biar kalau aku bikin cerita baru selalu tau.
Jangan lupa rekomendasiin cerita ini ke temen, sodara, keluarga, emak, bapak, tante, om, sampe ke tetangga sekalian kalau perlu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}
RandomThe Story series: 1. Bianca story 2. Casandra story✔ 3. Flora story Cassandra seorang gadis manja yang dipaksa oleh kehidupan Untuk berjuang keras, hidupnya yang dulu kaya raya, harus menjadi susah karena sang ayah tergila-gila dengan sekertarisnya...