Arga berlari dengan langkah lebarnya agar cepat sampai pada sumber suara itu, sesampainya di luar Arga menengok kanan kiri mencari sumber suara itu. Dia melihat seorang pria paruh baya di temani dengan perempuan yang kini bersandar di bawah pohon kelapa itu.
Otak Arga seketika blank dari ciri-cirinya tentu saja dia tau itu Cassandra istrinya walaupun dari sudut pandang kurang lebih 5 meter-an.
Dengan langkah lebarnya Arga berlari kecil ke arah mereka berdua. Sesampainya di tempat di mana Cassandra dan nelayan itu berpijak mata Arga melihat darah yang mengalir di telapak kaki istrinya.
"Ada apa ini?"
"Tuan wanita ini tadi terkena pecahan beling yang berada dibawah sana." Tunjuk nelayan itu arah telunjuk nelayan itu tepat berada di bawah pohon kelapa yang saat ini menjadi sandaran Cassandra.
Arga melihat ada beling yang sedikit menyembul di sana, beling itu yang sepertinya berasal dari pecahan botol soda tertutup oleh daun yang sepertinya terbawa oleh angin hal itu lah yang mungkin saja membuat Cassandra tidak sadar menginjak pecahan kaca itu.
"Ya sudah terimakasih telah menolong istri saya, kau boleh melanjutkan pekerjaan mu." Kata Arga.
Nelayan itu yang tau siapa Arga menunduk hormat, dia memang bukan bawahan Arga tapi para nelayan di sekitaran sini sering singgah untuk beristirahat di pulau privat milik Arga ini.
Setelah nelayan itu pergi Cassandra masih terus merintih kesakitan sedari tadi mungkin hal itu lah yang membuat Cassandra tidak sempat meminta tolong untung saja ada nelayan tadi yang kebetulan berada di dekat sini.
"Dasar bodoh kenapa keluar tanpa izin dariku!?" Bentak Arga
"Shsh... Bukan kah tadi aku sudah ke ruanganmu dan meminta izin dengan mu secara langsung tapi kau mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan mu jadi kau tidak sadar."
Untuk beberapa detik Arga terdiam akh... Dia baru ingat tadi dia memang sempat berbincang dengan Cassandra tapi tidak terlalu menanggapi omongan Cassandra karena dia berpikir tidak penting.
Tapi ya sudah lah Arga mengesampingkan dulu masalah itu lebih baik sekarang dia mengobati luka Cassandra terlebih dulu masalah itu bisa di urus nanti."Tunggu sebentar, tetap diam di sini jadilah wanita baik yang tetap menurut pada suami." Kata Arga kemudian berjalan ke pinggir pantai meninggalkan Cassandra beberapa menit kemudian Arga kembali membawa air laut, karena di sini tidak ada wadah untuk menampung air laut yang dia bawa akhirnya kedua tangannya tangannya yang di jadikan wadah.
"Kau boleh memegang lenganku, karena aku yakin rasa sebentar lagi pasti akan sangat perih bagimu." Kata Arga menyodorkan kedua lengannya yang keras itu untuk Cassandra cengkram.
Tidak lama
Byur...Tiba-tiba saja Arga langsung menumpahkan semua air laut yang sudah pasti bercita rasa asin itu ke telapak kaki Cassandra yang berdarah. Dengan spontan Cassandra langsung meremas lengan berotot Arga yang berbalut kemeja kerja di barengi dengan air matanya yang tiba-tiba saja keluar karena merasakan sakitnya.
"Kau boleh meremas lenganku jika rasanya masih sakit."
Mendapat izin seperti itu dari Arga akhirnya membuat Cassandra meremas lengan berotot Arga kembali sebagai bentuk pelampiasan rasa sakitnya.
Kemudian Arga menggendong Cassandra berjalan ke arah vilanya.
Sesampainya di ruang tamu Arga langsung membaringkan Cassandra di atas sofa.
Lalu Arga berlari mencari kotak obat setelah menemukan apa yang di carinya Arga kembali ke ruang tamu.
"Untuk sementara kakimu hanya ku bungkus menggunakan kain kasa dulu, karena obat merah yang biasanya ada di kotak obat ternyata sudah kadaluarsa, mungkin besok baru aku akan mengobati luka mu dengan benar setelah orang suruhanku sampai di pulau ini." Kata Arga walaupun dia berbicara tapi fokusnya masih tertuju pada luka Cassandra.Sedangkan Cassandra sendiri tersenyum senang sambil sesekali meringis sakit, tidak apa lah fisiknya kali ini sakit tapi setidaknya hati Cassandra senang karena Arga ternyata mengkhawatirkan kondisi, padahal luka Cassandra hanya luka kecil biasa, luka fisik masih bisa sembuh sedangkan perlakuan seseorang tidak mungkin hilang dari memori.
Setelah selesai Arga berdiri tegak dari posisinya, dia memperhatikan hasil kerjanya dan lumayan puas ternyata walaupun dia sudah lama tidak bersentuhan dengan hal-hal seperti ini nyatanya kemampuannya itu masih ada tidak sia-sia Arga selama tiga tahun dia mengikuti kegiatan palang merah di sekolahnya, dia pikir kemampuannya itu mungkin tidak akan terpakai lagi sejak hari itu.
"Sekarang semuanya sudah selesai kau boleh kembali ke kamarmu untuk beristirahat jika kau masih menyayangi kaki mu tetaplah beristirahat di kamar jika ada sesuatu kau boleh memanggil ku atau menelpon ku."
Setelah itu Cassandra duduk dari pembaringannya baru satu langkah tapi luka di kakinya terasa begitu perih.
Tiba-tiba dari belakang Arga langsung meraup Cassandra begitu saja mengendong Cassandra. "Bukan kah tadi sudah ku katakan bahwa aku menolongmu jika kau membutuhkan bantuan, kaki mu itu sedang sakit apa susahnya berbicara dan meminta tolong padaku tidak perlu sok jual mahal, bilang saja kalau memang butuh bantuan." Omel Arga sepanjang jalan menuju ke kamar mereka.
Sesampainya di pembaringan tempat tidur Cassandra menahan lengan Arga yang sempat ingin menjauh darinya. "Arga terimakasih."
Arga berbalik lalu satu suduk bibirnya terangkat. "Jangan senang dulu aku melakukan semua ini semata-mata bukan demi untuk dirimu tapi demi bayi yang kau kandung. Karena apa? Walaupun apa pun yang terjadi nyatanya anak yang kau kandung adalah darah dagingku juga." Setelah mengucapkan itu Arga pun pergi dari kamar mereka.
🌊🌊🌊
Bersambung....
Hai guys sory baru up udah gitu
Jangan salahin aku, aku udah sering kali bilang kalau aku update berdasarkan respon kalian kalau respon kalian votmennya banyak aku pasti bakal cepet up kalau enggak yahh kayak gini dehhEntar aku usahain up seminggu 2x biar cerita ini ceper kelar
Jangan lupa buat follow akun ig aku yahh @ptryutami biar bisa tau info-info soal cerita aku selanjutnya karena biasanya aku sering bagi info seputar cerita aku di insta story aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}
AléatoireThe Story series: 1. Bianca story 2. Casandra story✔ 3. Flora story Cassandra seorang gadis manja yang dipaksa oleh kehidupan Untuk berjuang keras, hidupnya yang dulu kaya raya, harus menjadi susah karena sang ayah tergila-gila dengan sekertarisnya...