Arga saat ini tengah menimang-nimang bayi kecilnya, Kezia sedari tadi terus saja tertawa riang sejak bertemu dengan ayah kandungnya apa lagi saat mereka bertiga tiba di aperteman milik Arga, sedari tadi Arga tidak henti-hentinya bermain dengan putrinya Arga terus saja mengelitiki perut bayi kecil itu sehingga membuat Kezia terus tertawa tanpa henti.
Baru sekarang sekitar jam 9 malam Arga berhenti bermain dengan putrinya itu semua juga setelah Arga mendapat omelan dari sang istri, jika tidak mungkin hingga jam 12 nanti malam Argaa tidak akan berhenti menjahili putrinya.
Arga begitu senang bertemu dengan putrinya setelah sekian lama mereka di pisahkan oleh jarak, hingga membuat Arga begitu posesif terhadap waktu yang mereka habiskan Bersama. Tidak bertemu dalam kurun waktu yang cukup lama membuat Arga begitu sangat merindukan putrinya, hingga begitu dia bertemu dengan putrinya rasanya dia tidak ingin jauh-jauh lagi.
Tapi Arga sadar dia tidak boleh egois terhadap orang-orang yang dia sayangi. Biar bagaimana pun mereka tetap manusia biasa apalagi putrinya masih begitu kecil untuk di ajak bergadang Bersama dia. Toh kedepannya dia masih punya banyak waktu untuk menghabiskan waktu bermain Bersama hingga sang anak tumbuh dewasa kelak.
Entah bagaimana ceritanya baik Arga maupun Kezia terasa begitu dekat dan seolah-olah sering bertemu padahal tadi adalah pertemuan pertama mereka namun mereka sudah bisa langsung dekat bahkan Kezia seolah begitu posesif terhadap Daddynya. di tinggal ke kamar mandi sebentar saja oleh Arga bayi kecil itu akan langsung menangis padahal ada Cassandra yang sedang menggendongnya. Rasanya seolah ada benang merah yang selalu menghubungkan antara mereka berdua, keduanya tidak ingin berpisah dalam waktu yang lama lagi. Hal itupun sama seperti yang di rasakan oleh Arga.
Arga berbaring miring memandangi wajah damai putrinya yang saat ini tengah terlelap diantara dirinya dan juga Cassandra. Kedatangan Cassandra dan Kezia begitu tiba-tiba sehingga Arga belum sempat mempersiapkan apa-apa untuk mereka.
lagi pun sebentar lagi dia dan keluarga kecilnya juga akan kembali ke Indonesia dan rasanya tidak mungkin mereka membawa-bawa box bayi dari Paris ke Jakarta. Arga tidak semiskin itu untuk membelikan box bayi baru bagi putrinya.
"Kezia tertawa begitu banyak hari ini, berkat dirimu." Celetuk Cassandra yang juga sama-sama memandangi wajah damai putrinya yang berbalut dengan piyama tidur berwarna soft pink dengan motif awan-awan putih.
"Aku hanya ingin kau dan Kezia serta Kenzo berbahagia saat ini."
Cassandra tersenyum, tadi sewaktu di meja makan Arga sudah menceritakan semuanya tentang Kenzio kepada Cassandra. "Kau menyebut nama anak itu lagi aku menjadi tidak sabar untuk bertemu dengannya secara langsung, rasanya sekarang juga aku ingin cepat-cepat kembali ke Indonesia dan melihat anak itu secara langsung."
"Maka jika begitu cepatlah tidur nanti pagi kita akan terbang ke Jakarta, jangan sampai telat perjalanan dari sini ke Jakarta sangat lama kita tidak perlu terlalu banyak bicara dan mengulur waktu lagi."
***
Setelah menghabiskan 12 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai juga di Jakarta. Cassandra memandangi tiap inci mension yang sudah sejak lama ia tinggalkan ini. Tidak banyak yang berubah bahkan terbilang sama seperti pertama kali dia tinggalkan cuman bedanya sekarang di rumah ini memili banyak sekali pelayan mereka juga sekarang memakai seragam tidak seperti dulu secara jumlah dan pakaian seragam.
"Tunggu sebentar di sini aku akan memanggil Kenzo nanti biar para pelayan yang membawa seluruh barang bawaanmu." Arga menyerahkan Kezia ke dalam gendongan Cassandra karena sedari tadi anak itu terus saja menempel pada ayahnya seperti permen karet.
Tidak lama Cassandra menunggu anak itu datang bersama mertua perempuannya, sedangkan suami mertuanya itu tadi pas di Paris mengatakan akan kembali dulu ke Moskow Dhani ada masalah yang menyangkut pekerjaan di sana jadi masih belum bisa pulang ke Jakarta terlebih dahulu tapi nanti Dhani pasti akan kemari yang benar saja istrinya ada di sini tentu saja Dhani akan kemari. memangnya tanpa istrinya apa yang bisa Dhani lakukan.
Kenzo datang dengan wajah yang menatap ubin lantai. jujur dia merasa sangat cemas saat ini, takut akan reaksi Cassandra, bagaimana jika Cassandra tidak menyukainya. Apa yang harus dia lakukan apa dia akan diusir dari rumah ini?
Tapi Arga sudah menjanjikan kesuksesan untuk dirinya. Apa Arga akan membohonginya demi istrinya jika istrinya tidak menyekai Kenzo. "Hey boy kenapa kau terus menunduk, kata suamiku kau tampan lalu kenapa menunduk apa kau merasa jelek di depanku?"
Kenzo mendongakkan kepalanya menatap bola mata yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan lembut, teryata semua bayangan Kenzo tentang wanita ini sangat berbanding terbalik dengan pikirannya. "A...aku tidak tau harus berbuat seperti apa Tante." Kata suara itu begitu lirih dan terdengar takut-takut.
"Kenapa masih memanggilku dengan sebutan Tante? Arga bilang dia telah mengangkat kau sebagai putranya itu artinya kau putraku juga, jadi jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu lagi. Panggil aku Mommy kau sekarang adalah Kakak dari Kezia." Kata Cassandra dengan tegas tetapi tetap lembut ditelinga.
"Y...ya Mom!"
"Ah dan ini, namanya Kezia mulai sekarang dia adalah adikmu juga jadi kau punya tugas baru sekarang yaitu menjadi body guard adikmu." Kata Cassandra mengenalkan Kezia pada Kenzo sambil mengangkat bayi kecil itu memperlihatkan pada Kenzo meski pun tanpa di angkat pun Kenzo pasti melihat bayi kecil yang tengah tersenyum gembira ke arahnya.
Berbeda dengan reaksinya ketika pertama kali bersitatap dengan Cassandra. Ketika Kenzo menatap mata kecil itu rasanya Kenzo juga ikut tersenyum rasa sayang seketika itu saja menghinggapi perasaan Kenzo. "Hai Kezia, aku Kenzo."
"Hai juga Kakak, ah apa enaknya Kezia memanggilmu yah Abang? Kakak? atau Mas saja?" Tanya Cassandra sambil mengangkat tangan mugil Kezia.
"Mungkin Abang terdengar lebih enak."
"Baik lah mulai sekarang Kezia akan memanggilmu dengan sebutan Abang Kenzo. Kalau begitu kau beristirahat lah Mommy dan adikmu ingin beristirahat di kamar saat ini." Kata Cassandra membawa Kezia menjauh pergi dari padangan Kenzo. Ada rasa tidak rela ketika sang ibu begitu saja membawa Kezia pergi darinya hingga membuat mata kecil itu tidak bisa lagi menangkap raga Kezia.
***
The end....
Akhirnya kelar juga sad wife selanjutnya, aku kepikiran buat ngebuat cerita soal Kezia dan Kenzo, pada setuju gak nihh???
Kalau setuju coba komen yang banyak
Tapi sebelum itu pastinya mau lanjutin JPM dulu soalnya kan yang duluan aku tulis JPM jadi rencananya lanjutin JPM dulu baru kisahnya Kenzo sama Kezia
Jan lupa pada baca yahh
Oh dan buat yang kemaren ngoreksi masalah penggunan tanda baca, maaf yah bukannya aku enggak mau koreksi tapi aku akan tetep biarrin aja selagi masih bisa di baca dan emang ceritanya masih bisa nyambung, yang aku perbaikin itu paling alurnya aja,
Kenapa aku gak perbaikin typo, kesalahan tanda baca dll?? Karena aku pengen suatu saat nanti aku bisa kenang gimana buruknya tulisan aku😅😅
Istilah nya "gak ada orang profesional sebelum ngelewatin amatir"
Meski pun sekarang masih amatir juga sehh🤣🤣🤣Jangan lupa follow akun wattpadku dan juga ig: @ptryutami
Votmen jangan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}
RandomThe Story series: 1. Bianca story 2. Casandra story✔ 3. Flora story Cassandra seorang gadis manja yang dipaksa oleh kehidupan Untuk berjuang keras, hidupnya yang dulu kaya raya, harus menjadi susah karena sang ayah tergila-gila dengan sekertarisnya...