Pagi harinya Cassandra di jemput dengan sebuah mobil limosin berwarna hitam lengkap dengan supir yang di tugaskan oleh Arga untuk menjemput Cassandra di sebuah hotel mewah tempat mereka menggelar pesta pernikahan.
"Nyonya kita sudah sampai." Ucapan dari Mang Asep supir yang di tugaskan Arga ketika mobil yang mereka tumpangi berhenti di pekarangan mension berwarna putih.
Mension milik Arga ini bisa di bilang sangat mewah bahkan jika di bandingkan dengan mension milik Cassandra dulu tidak ada apa-apanya, bagian depan mension ini di hiasi dengan taman mini yang banyak di tumbuhi dengan bunga-bunga berwarna pink Dengan Mension yang bergaya jepang yang memiliki banyak pilar-pilar yang tinggi dan kokoh.
"Nyonya." Panggilan mang Asep menyadarkan Cassandra dari keterkagumannya akan keindahan mension milik Arga ini
"Iya."
"Ini tasnya saya letakan dimana yha nya?"
"Eh.... Saya juga engak tau mang, kan saya engak tau kamar saya yang saya mau pakai nanti yang mana, jadi lebih baik mang Asep bawa masuk aja."
Mang Asep menganggukan kepalanya kemudian mengikuti Cassandra dari belakang, Cassandra membuka pintu yang berada di besar itu.
"Selamat pagi nya!" Sapa para orang itu yang sepertinya pelayan di rumah ini,l menyambut kedatangan Cassandra dengan ramah.
"Selamat pagi nya, nama saya Astrid nya, saya kepala pelayan di rumah ini" kata salah satu pelayan itu.
"Pagi Astrid" sapa balik Cassandra ramah, jika tidak salah hitung jumlah pekerja di rumah Arga ini sekitar 7 orang 3 pria setengah baya 3 wanita setengah baya termasuk wanita yang tadi memperkenalkan dirinya kepada Cassandra dan yang satu lagi seorang gadis muda yang sepertinya usianya sekitar 20an tahun.
"Eh... Nyonya ini para pekerja di rumah ini nya" kemudian Bi Astrid mengantar Cassandra ke kamarnya sebelumnya bi Astrid sudah mengenalkan para pekerja di rumah ini.
🏘️🏘️🏘️
Jarum jam menunjukan pukul 10 siang dan sampai sekarang Arga yang sekarang menjadi suaminya itu tak kunjung pulang juga, Cassandra malas memusingkan Arga yang tak pulang dari semalam yang meninggalkan dia di hotel mewah itu sendirian lebih baik sekarang Cassandra berjalan jalan di sekitaran rumah ini.
Mata Cassandra terhenti ketika melihat sebuah ruangan yang sepertinya sedari dia datang ruangan itu di kunci terus, entah kenapa rasa penasaran tiba-tiba saja muncul di benak Cassandra.
Cassandra pun menghampiri ruangan itu yang pintunya di tutup rapat, Cassandra meletakkan tangannya di handle pintu baru saja Cassandra akan mendorong pintu itu tiba-tiba dari arah belakang bi Astrid menahan lengan Cassandra.
"Nyonya, nyonya sedang apa di sini?" Tanya bi Astrid yang terlihat panik dari raut wajahnya.
"Eh... Bi enggak kok saya enggak ngapa-ngapain saya tadi ke sini cuman mau lihat aja ini kamar apa, kok kayaknya selalu di tutup karena selama saya datang pintunya di tutup rapat banget."
"Eh enggak kok nya ini cuman kamar tamu biasa doank kok, enggak ada apa-apanya."
"Kalo kamar tamu kok letaknya di atas sih bi? Bukannya tadi katanya semua kamar tamu adanya di lantai bawah yah?" Tanya Cassandra menyampaikan kebingungannya sebab tadi memang bi Astrid menjelaskan bahwa seluruh kamar tamu di rumah ini letaknya di lantai satu, jika begitu kenapa di lantai dua ini ada kamar tamu juga?
"Eh... Engak kok nya ini juga termasuk kamar tamu, udah mending sekarang nyonya enggak usah deket-deket kamar ini lagi yha? Enggak ada apa-apanya kok nya" Bi Astrid tampak seperti gugup ketika menjelaskannya kepada Cassandra
"Tapi_"
"Eh nya gimana kalau bibi ngajak nyonya jalan ke taman belakang aja yang suasananya lebih enak bunga di taman belakang juga lebih banyak kalau di bandingkan dengan bunga yang ada di taman depan." Ajak Bi Astrid mengalihkan pikiran Cassandra.
"Eh ya udah bi kalau gitu kita ke taman belakang aja deh sambil minum kopi."
🚪🚪🚪
"Hm... Nya mohon maaf bibi pamit sebentar dulu yha nya ada pekerjaan yang belum bibi selesaikan di belakang, nanti biar anak bibi Cinta aja yang temenin nyonya duduk di sini" pamit bi Astrid ketika salah satu gadis pekerja di rumah ini yang ternyata anak bi Astrid itu datang.
"Eh iya bi... Engak pa-pa" kemudian bi Astrid sempat berbisik kepada Cinta sebelum pergi, Cassandra yang melihat itu pun mengerutkan keningnya antara bingung dan penasaran sebenarnya apa yang mereka bahas.
Cinta kemudian mengangguk kepada bi Astrid dan duduk di kursi taman di samping Cassandra, bi Astrid pergi dengan di barengi senyum sebelum meninggalkan Cassandra.
"Cinta berapa lama kamu kerja di sini?" Tanya Cassandra.
"Cinta kerja di sini dari Cinta tamat SMP nya terus Cinta lanjut SMA di sini."
"Oh.... Bunga-bunga di sini bagus yha. Tapi kok bunganya kayaknya warna pink semua terus, kayaknya jenis bunga cuman satu doank?" Tanya Cassandra yang memang kurang tau tentang bunga-bungaan.
"Oh itu, iya nya bunga di sini memang cuman satu warna dan satu jenis yaitu bunga Camelia jeponica atau tsubaki."
"Oh... Kok cuman satu jenis doank sih kan taman di sini luas kenapa hanya di tanami dengan satu jenis bunga saja?" Tanya Cassandra penasaran.
"Iya nya soalnya tuan katanya sukanya cuman sama bunga itu doank."
"Arga suka sama bunga?" Tanya Cassandra kaget pasalnya hobi lelaki itu sama sekali tidak cocok dengan kepribadiannya
"Iya nya."
🌺🌺🌺
Bersambung......
Gak mau ngomong banyak-banyak cuman mau minta maaf aja kalau masih banyak typo yang di temukan
50+ votes langsung up kalo engak nyampek tunggu aja sesuai mood
Votmen jangan lupa✌️✌️
Agar lebih tau info cerita ini selanjutnya boleh polow akun ig aku
@queen_fiksi (akun khusus kepenulisan)
@ptryutami (akun pribadi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}
RandomThe Story series: 1. Bianca story 2. Casandra story✔ 3. Flora story Cassandra seorang gadis manja yang dipaksa oleh kehidupan Untuk berjuang keras, hidupnya yang dulu kaya raya, harus menjadi susah karena sang ayah tergila-gila dengan sekertarisnya...