"Kau itu berubah-ubah terkadang kau bisa menjadi seperti matahari yang menghangatkan.
Lalu kemudian kau berubah kembali menjadi awan gelap yang selalu memberikan hujan kepadaku yang di sertai suara gemuruh yang sangat mengerikan."______________________________________
Arga terbangun dari tidurnya kepalanya sedikit pening, mungkin pengaruh semalam, kemarin setelah dia puas melampiaskan segala amarahnya pada Cassandra, Arga pergi ke apartemen Laura namun anehnya baru satu ronde rasanya Arga sudah tidak menginginkannya lagi, Arga tidak bisa bohong jika selama 'bermain' dengan Laura pikirannya terus saja memikirkan Cassandra yang tadi baru saja mendapatkan hukuman darinya.
Walaupun begitu Arga berusaha tidak memikirkannya namun sayang bukannya berhenti malah bayang-bayang tangis Cassandra kian menghantuinya.
Arga pikir mungkin semua ini karena Laura yang mungkin kurang menarik untuknya, alhasil dia meninggalkan Laura begitu saja setelah menyelesaikan satu ronde bermaksud mencari wanita lain yang bisa dia jadikan 'pelampiasan'nya di club mungkin dengan begitu Arga bisa melupakan Cassandra untuk sejenak.
Tapi sayang hasilnya sama saja baru satu ronde Arga sudah di buat menyerah akan bayangan Cassandra yang terus saja menghantui pikirannya. Pada akhirnya setelah memberikan uang Arga mengusir jalang itu, jadi lah Arga berada di ruang kamar club ini seorang diri dengan keadaan polos hanya berbalutkan selimut tebal.
Sementara di tempat lain Cassandra baru saja sadar dari pingsannya selepas Arga menghukumnya dia di temukan pingsan oleh pembantunya dan kemudian mang Asep membawa Cassandra ke rumah sakit terdekat.
Kata dokter, kandungan Cassandra tidak kenapa-kenapa hanya saja kondisinya untuk saat ini sangat lemah, ini semua pengaruh dari Cassandra yang terlalu tegang hingga mempengaruhi kandungannya untung saja anaknya kuat seperti ibunya yang meski pun di sakiti berkali-kali oleh ayah sang bayi tapi masih mampu bertahan juga di sisinya bukan karena perjanjian konyol yang mengikat mereka waktu awal pernikahan itu, melainkan ini semua kemauan dari Cassandra sebab apa? Sebab Cassandra sudah mulai sadar bahwa hatinya yang selama ini selalu berdebar-debar jika berhadapan dengan Arga merupakan tanda bahwa dia telah jatuh cinta pada pria itu, meski dia tidak yakin pria itu memiliki perasaan yang sama dengannya.
Cassandra yang tengah duduk di atas kasur, menghembuskan nafasnya berat, kira-kira di mana perginya laki-laki yang kini memenuhi isi kepalanya itu yah??
Cassandra mengalihkan pandangannya ke bawah kakinya betisnya kini penuh dengan perban, untung saja luka sabetan itu tidak membuat luka yang parah di betis mulusnya, hanya luka robek biasa saja yang menghiasi betisnya, tetapi kata dokter agar proses kesembuhannya lebih cepat Cassandra di sarankan untuk jangan terlalu banyak menggerakkan kakinya, dan pada akhirnya kursi roda adalah jawaban terbaik dari dokter.
Cassandra melihat ke luar jendela ternyata hujan, kenapa bisa ada hujan? Padahal di luar sedang panas terik seperti ini. Cuaca yang seperti ini mengingatkan kembali Cassandra tentang perasaanya, di satu sisi dia selalu bahagia bila berada di dekat Arga, rasanya seperti Arga adalah matahari yang cerah yang selalu mampu menyinari hatinya, walau kenyataannya Arga itu seperti awan hitam yang selalu saja menjadi penyebab utama dari hujan yang selalu menghiasi wajah cantik Cassandra.
Cassandra mendongak ke arah pintu ketika mendengar suara ketukan lalu kemudian di susul oleh suara dorongan pintu, rupanya bi Astrid pembantu yang tadi sempat ikut menolongnya ke rumah sakit selain mang Asep datang.
"Ada apa bi?" Tanya Cassandra
Bi Astrid berjalan mendekati brankar nyonyanya itu. "Ini nya bibik mau kasih ini buat nyonya, ini tadi obat yang di suruh beli sama dokter di apotek." Bi Astrid kemudian meletakkan kantong plastik putih yang berlogokan salah satu apotek yang sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia itu di atas nakas samping brankar Cassandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}
RandomThe Story series: 1. Bianca story 2. Casandra story✔ 3. Flora story Cassandra seorang gadis manja yang dipaksa oleh kehidupan Untuk berjuang keras, hidupnya yang dulu kaya raya, harus menjadi susah karena sang ayah tergila-gila dengan sekertarisnya...