Arga mengemudikan kendaraannya dengan santai, tadi mereka baru saja pulang dari rumah sakit selepas cek up kehamilan Cassandra, kata dokter perempuan itu kandungan Cassandra baik-baik saja dan sehat, dokter juga sempat menanyakan apa Cassandra merasakan ada pergerakan pada bayinya, namun Cassandra menggeleng, Cassandra sempat di buat panik akan hal itu tapi dokter mengatakan itu bukan lah hal yang perlu di khawatirkan karena hal itu masih tergolong pada fase wajar.
Lamunan Cassandra tentang percakapannya dengan dokter itu terhenti begitu saja ketika mobil yang ia tumpanginya berhenti di bahu jalan, ok sekarang Cassandra paham jika mobil berhenti secara tiba-tiba seperti ini pasti bukan lah karena mobil mogok atau kehabisan bensin melainkan kelakuan siapa lagi jika bukan yang menyetir mobil. "Sekarang ada apa lagi Arga?" Tanya Cassandra geram.
"Sana kau lihat!" Tunjuk Arga ke arah tukang buah yang menjual berbagai macam jenis buah-buahan, Cassandra mengikuti arah pandang dan tunjuk Arga, dia tidak salah liat kan? Arga menunjuk pada seorang pedagang buah yang sedang menjajakan buah-buahannya.
"Itu tukang buah kenapa memangnya?"
"Tiba-tiba aku ingin memakan sesuatu yang asam." Cetus Arga begitu entengnya.
"Hah!? Jangan aneh-aneh kau Arga aku sudah lelah sekarang cepat jalankan mobilnya, nanti biar kita suruh saja pelayan di rumah untuk membelikanmu buah yang kau inginkan." Apa yang di bicarakan oleh Cassandra memang benar akhir-akhir ini Cassandra memang mudah sekali lelah entahlah mungkin ini bawaan dari bayinya.
"Tidak aku ingin buah itu SE.KA.RANG." Kata Arga menegaskan kata terakhirnya.
"Ah ok baik lah." Pasrah Cassandra jika Cassandra terus bersikap keras kepala sudah bisa di pastikan ujung-ujungnya juga pasti dia akan kalah dan berujung mengiyakan permintaan Arga sama seperti kasus es krim rasa durian tadi, jadi dari pada mereka bertengkar lagi lebih baik sekarang Cassandra yang mengalah biar lah tak apa .
Arga kemudian turun dari mobil dengan terburu-buru seolah buah yang dia incar akan habis sebentar lagi, sedangkan Cassandra hanya bisa menyusul di belakangnya. "Mas saya mau beli jambu air, pepaya, mentimun, bengkoang, sama apelnya ada kan?" Tanya Arga ketika sudah sampai di kedai penjual buah itu.
"Oh ada Pak."
"Ya udah tolong bungkusin yah mas, masing-masing satu-satu kilo aja."
"Oh baik Pak."
Cassandra yang berada di dekat situ pun memperhatikan Arga dan penjual buah itu secara bergantian, kemudian kembali melirik ke arah Arga dengan menaikan satu alisnya. "Buah sebanyak itu untuk apa?"
"Nanti juga kau akan tau sendiri." Kata Arga sok misterius. "Oh ya apa kau juga ingin makan buah, pilih saja nanti aku yang akan bayar."
"Heh! Tidak terimakasih." Tolak Cassandra
Tak lama tukang buah itu datang dengan beberapa kantung di tangannya. "Ini Pak pesanannya." Kata tukang buah itu memberikan pesanan Arga.
"Makasih mas. Ah iya kalau mangga mudanya ada enggak mas di jual?" Tanya Arga
"Mangga muda? Untuk apa?" Potong Cassandra cepat.
"Diam, aku tidak berbicara denganmu." Sinis Arga, yang di balas dengan muka cemberut Cassandra.
Tukang buah yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran kecil sepasang suami istri itu pun hanya tersenyum-senyum sendiri. "Istrinya ngidam yah Pak?" Tanya tukang buah itu usil.
"Enggak!" Balas Cassandra dengan cepat karena memang pada dasarnya Cassandra belum pernah merasakan ngidam sama sekali dan jujur saja dia sedikit merasakan ke irian jika di luar sana kebanyakan wanita hamil akan mengidam kenapa dia justru tidak mengalami hal itu sama sekali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}
RandomThe Story series: 1. Bianca story 2. Casandra story✔ 3. Flora story Cassandra seorang gadis manja yang dipaksa oleh kehidupan Untuk berjuang keras, hidupnya yang dulu kaya raya, harus menjadi susah karena sang ayah tergila-gila dengan sekertarisnya...