Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}

Part 44 ♡ Harapan kecil ♡

Jika dengan melepaskannya membuat orang yang kita cintai bahagia, maka Arga rela pergi dari hidup Cassandra, selama ini Arga sudah terlalu banyak menyakiti Cassandra dan calon anaknya.

Arga bukan hanya saja merasa gagal menjadi suami yang baik Arga juga merasa gagal menjadi calon ayah yang baik.

Jika sebelum anaknya lahir saja dia sudah berani menyakiti Cassandra secara baik secara fisik dan mental, apalagi jika mereka berdua sudah ada di samping Arga.

Jangan berpikir Arga akan melakukan kebodohan itu sekali lagi karena jawabannya tentu tidak tapi Arga takut suatu saat di saat ia tidak sadar di malah melakukan kesalahan yang sama agi.

Jadi di pagi hari yang cerah ini Arga sudah berada di bandara dia sudah memutuskan untuk kembali ke Indonesia bersama Kenzo yang saat ini sudah rapih dengan kaos berkerahnya.

Sebenarnya Arga mau menumpangi jet pribadinya tetapi terakhir kali yang Arga tau jet pribadinya berada di Moskow atau sekarang jet pibadinya sudah kembali ke tanah air, maklum saja sebab bukan Arga yang mengurus masalah itu, Arga sudah menyerahkan tugas itu kepada sekertarisnya, agar jika sewaktu-waktu Arga ada perjalanan bisnis ke luar daerah atau negri yang mengharuskannya menempuh jalur udara maka sekertarisnya bisa dengan mudah mengurusnya.

"Dad apa kita akn pergi dari sini?" Tanya Kenzo kepada Arga, Kenzo mendongokan kepalanya agar pandangan matanya dapat bertemu tatap dengan mata elang ayahnya yang tinggi.

"Ya sebentar lagi kita akan pulang,sebentar lagi kamu kan tinggal di rumah baru kamu di Indonesia."

"Lalu bukan kah kemarin Daddy mengatakan akan menjemput Mommy lalu kita akan pulang bersama dengan Mommy dan calon adikku?" Tanya Kenzo, terkadang Arga sering di buat bingung dan kwalahan sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut sekecil Kenzo.

Kenzo benar-benar anak yang sangat cerdik dan luar biasa kemampuan Kenzo berpikir terkadang setara dengan kemampuan seorang remaja adahal usia Kenzo baru sekitar 8 tahun.

"Sayang ada masalah besar yang terjadi antara Mommy dan Daddy, dan sepertinya untuk saat ini kita harus pulang berdua saja, mungkin nanti suatu saat atau mungkin tidak akan pernah terjadi, Mommy dan Daddy tidak bisa bersama lagi."

"Oh ya? Memang permasalahan apa yang terjadi antara Mommy dan Daddy?" Tanya Kenzo dengan polosnya.

"Nak ada banyak persoalan orang dewasa yang sulit di mengerti untuk anak kecil, tapi Daddy yakin suatu saat, saat kamu besar kamu pasti akan mengerti sendiri dengan seberat apa persoalan orang dewasa, untuk saat ini Daddy memintamu untuk fokus saja pada pelajaranmu di sekolah dan segala macam permainan, yang dinikmati anak sebayamu, karena jika kamu tidak bisa menikmati masa kecilmu dengan baik maka di saat kamu tumbuh dewasa Daddy akan meraa sanagt bersalah karena sudah tidak memeperhatikanmu dengan baik."

Kenzo tidak mengerti dengan segala macam omongan Daddynya, tapi yang bisa bocah itu simpulkan Daddynya memintanya untuk fokus pada pelajaran dan menikmati masa kanak-kanaknya.

Tidak lama nomor pesawat penerbangan Arga di sebutkan, Arga baru akan menarik dua koper kecil dan besar miliknya sebelum suaraa yang cukup lantang enghentikannya. "Dad ada apa/" Rupanya seseorang yang meneriakan namanya tadi adalah Dhani Daddynya sendiri.

"Dasar anak bodoh, Daddy mengatakan hal kemarin agar kau tetap semangat dalam memeperjuangkan kebahagiaanmu sendiri bukannya malah akan menyerah dan pulang ke Indonesia, ayolah Arga berhentilah menjadi pria pengecut seperti ini jangan membuat Daddy malu dengan segala didikan yang Daddy ajarkan kepadamu." Keluh Dhani frustasidengan kebodohan Arga percuma sudah ppelajaran selama bertuhun-tahunnya di perguruan tinggi jika mengatasi permasalahan seperti ini saja Arga tidak bisa.

"Jadi maksud Daddy apa? Memangnya apa yang bisa ku lakukan di saat Cassandra sendiri memutuskan untuk menikah dengan pria lain?"

"Lalu? Kau percaya adan akan berhenti berjuang? Setelah semuayang kau lewati selaa ini kau tiba-tiba saja akan berhenti di tengah jalan seperti ini?" Tanya Dhani.

"Tidak tentu saja, aku rasa perjuangkanku sudah cukup sampai di sini toh Cassandra sudah menemukan pria yang tepat untuk dirinya dan sayanganya pria itu bukan lah aku." Kata Arga sambil tersenyum miris membayangkan wwajah Cassandra yang berbahagia dengan pria lain.

"Siapa bilang kau dan Cassandra tidak bisa bersaju? Cassandra masih resmi sebagai istrimu, jadi dia mana mungkin bisa menikah dengan pria lain begitu saja, Daddy tau ini luah negri bukan Indonesia mungkin bisa saja dengan mudahnya Cassandra melakukan pernikahan secara dia-diam dan mengurus perceraian kalian setelahnya, tapi Daddy yakin Cassandra bukan tipe wanita seperti itu."

"Jadi maksud Daddy...?" Arga menatap Daddynya seolah matanya berbicara.

Dhani membnarkan isi pikiran Arga. "Ya mungkin saja ada kemungkinan Cassandra tidak menikah dengan pria itu maupun pria mana pun, nak kau uami Cassandra kalian pernah tinggal bersama di dalam rumah yang sama Daddy yakin sedikit banyanya kau pasti tau sifat Cassandra seperti apa." Ujar Dhani.

Senyum di wajah Arga seketika terbit, harapan masih ada untuknya. Tidak akan Arga menyia-nyiakan sedikit harapan yang tersisa untuknya. "Kenzo nak kau ikut lah bersama opa nanti Daddy pasti akan menjempumu bersama Mommy dan calon adikmu, ingat jadi lah anak yang baik dan jangan nakal." Pesan Arga pada Kenzo sebelum dia pergi meninggalkan bandara.

***

Bersambung......

hai semua dah berapa lama yah aku menghilang dari dunia orage ini, sorry yah kemaren-kemaren tuh aku sibuk sama real life ku, aku pleanigkan tahun ini gedaftar kuliah nah terus kemaren pas puasa-puasa mau up aku lagi sibuk-sibuknya bantuin ortu

maklum kalau Ramadhan gitu di rumahku lagi sibuk-sibuknya nah sekarang kebetulan lagi free-freenya jadi bisa up

oh iya untuk Sad wife kayaknya bakalan tamat 2 apa 3 part lagi deh

maapin typo yang bertebaran di mana-mana

Jangan lupa follow akun wattpadku dan juga ig: @ptryutami karena kadang kalau paketan lagi nipis aku sering  bagi  info lewat  kolom percakapan yang ada di baranda wattpad

Votmen jangan lupa