Holla kalian....
Apa kabar?
Buat yang jomblo,
Kalian udah makan?
Perhatian dikit gakpapa kan ?
Happy Reading.....
.
.
.
.
.
.Usai meninggalkan Raka, Dasya kembali ke kelasnya. Untuk mengalihkan perasaannya yang campur aduk akhirnya Dasya mengeluarkan sebuah novel yang berada di dalam tasnya. Tak lupa, ia juga memasang earphone bluetooth nya untuk mendengarkan musik di handphone nya.
Dasya menatap novel itu cukup lama. Ia hanya melamun dengan wajah yang ditutupi oleh sebuah novel yang terbuka. Entah berapa lama Dasya melamun, pasalnya kelas yang tadi sepi kini berubah menjadi ramai.
Meskipun pelajaran belum dimulai kelasnya sudah ramai. Hampir setiap pagi murid-murid dikelas Dasya melakukan suatu budaya. Tepatnya budaya contek-menyontek.
"Das, ini novel baru?" Tangan seorang pemuda menunjuk novel yang sedang dipegang Dasya.
"Ekhm" pemuda itu memancing Dasya supaya Dasya melihat ke arahnya, namun usahanya itu gagal.
"Das?"
Ezra menghampiri Dasya, ia pikir Dasya sedang membaca novel, namun dugaannya salah, Dasya tengah melamun. Ezra tak menyerah begitu saja, mungkin jika ia memanggil Dasya sekali lagi, Dasya akan menengok ke arahnya.
"Hei, Das"
Akhirnya cowok bernama Ezra itu menepuk tangan Dasya pelan, ia ingin mendapat respon dari Dasya.
"Ah, iya kenapa, Bu?" Dasya yang tersadar dari lamunannya, langsung menengokkan wajahnya ke samping kanan.
' pfft '
" BBHA- HAHAHAHA-AHAHAHA" suara Shana yang menggelar itu membuat Shana menjadi pusat perhatian.
"APA,"
"APA LIAT-LIAT!" Ucap Shana, bak preman pasar.
Shana baru datang ke kelas tapi ia sudah membuat kelas yang lumayan sepi menjadi ramai kembali, gelak tawanya benar-benar mampu membuat semua orang yang berada di kelas menengok ke arahnya.
"Ez, Lo dipanggil ibu?pfffft" ledek Shana.
"Eh, Ezra. Maaf kamu tadi nanya apa?" Tanya Dasya sambil melepaskan earphone yang menempel di telinganya.
"Oh pake earphone, aku kira kamu ngelamun. Aku cuma nanya ini novel baru? " Jawab Ezra sambil menunjuk novel yang masih dipegang Dasya.
"Engga kok aku gak ngelamun, daaan soal novel, ini novel lama" dengan senyum tipisnya Dasya membuat Ezra ikut tersenyum.
'Ekhem'
"Nanti pelajaran Bu Ella, kamu mau buat sketsa apa Das?" Tanya Ezra mengacuhkan Shana yang berdeham.
Sambil menggaruk pelipisnya Dasya terkekeh. " Belum tau,"
"Kamu sendiri mau bikin sketsa apa?" Lanjut Dasya.
"Mungkin hewan"
"Monyet"
Sontak Ezra dan Dasya mendongakkan wajahnya.
"Maksud gue.. mending elo bikin sketsa monyet aja."
Dasya tertawa tanpa suara, sambil menutup mulutnya dengan satu tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luceat
Teen FictionDasya berdiri di depan jendela dengan salah satu tangan yang menempel di jendela. Kepalanya sedikit terangkat, ia melihat langit yang di taburi dengan bintang. "Kali ini..aku pengen egois." Setetes air mata meluncur dengan cepat di pipi Dasya. Tak...