Happy Reading 😘
.
.
.
.
.Bel pulang sekolah telah berbunyi dua menit yang lalu. Namun, Dasya baru merapikan buku yang ada di atas mejanya.
"Das?"
"Hmm?" Dasya sama sekali tidak menolehkan kepalanya.
"Kana ngajak pulang bareng."
Shana yang berdiri di depan pintu kelas menghampiri Dasya sambil menengadahkan kepalanya.
"Terus, kita gak jadi makan?" Tanya Dasya kepada Shana.
"AAAAAAA GUE GAK BISA MILIH ANTARA KANA SAMA BASOO."
Dasya menutup telinganya, teriakan Shana benar benar membuat telinganya sakit.
"Lain kali aja makan basonya, lagi juga tadi kamu kan udah makan baso, gak baik makan baso terus." Saran Dasya kepada Shana.
"Kalo gitu aku balik dulu ya?" Sambung Dasya.
Shana menganggukkan kepalanya seraya berbicara hati-hati kepada Dasya.
🥀
Dasya menunggu angkutan umum di halte depan sekolah. Matanya bergerak ke kanan dan ke kiri, ia melihat kendaraan berlalu lalang.
"DASYA GUE DULUAN!"
Di sana Dasya melihat Shana menaiki motor Kana, ia melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum lebar.
Dasya pun membalas lambaian tangan Shana, ia juga tersenyum ke arah Shana.
Beberapa menit sudah berlalu, tetapi angkutan umum yang biasa Dasya naiki belum juga datang.
"Apa naik ojek online aja kali, ya?" Tanyanya pada diri sendiri.
Ia mulai mengeluarkan beberapa uang dari tasnya dan mulai menghitungnya.
"Sama gue aja."
Dasya yang sedang menundukkan kepalanya menengadahkan kepalanya.
"Raka?" Gumamnya
"Yuk!" Raka segera menarik tangan Dasya untuk menghampiri motornya.
"Ngga, aku gak mau."
Dasya menggelengkan kepalanya sambil melepaskan tangan Raka yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Jangan kayak anak kecil, Das!"
Raka tersulut emosi. Alisnya yang menyatu, tatapan matanya yang sulit di artikan, rahangnya yang mengeras, serta kepalan tangannya yang begitu kuat membuat Dasya menundukkan kepalanya.
"Disya udah aku antar balik."
🥀
Dasya menginjakkan kakinya di sebuah taman. Di sampingnya ada Raka yang menyamai langkah kaki Dasya. Keduanya sama-sama bungkam. Berjalan tak tentu arah. Lucunya, mungkin mereka tak menyadari bahwa mereka telah memutari taman sebanyak dua kali.
Lelah berjalan terus menerus akhirnya Dasya memilih duduk di bangku panjang. Sedari tadi Dasya tidak menatap Raka, membuat Raka merasa bahwa ia yang harus memulai obrolan terlebih dahulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luceat
أدب المراهقينDasya berdiri di depan jendela dengan salah satu tangan yang menempel di jendela. Kepalanya sedikit terangkat, ia melihat langit yang di taburi dengan bintang. "Kali ini..aku pengen egois." Setetes air mata meluncur dengan cepat di pipi Dasya. Tak...