Chapter 13

91 15 4
                                    

Alisha terbangun dari tidur panjangnya. Ternyata dugaan Ferdinand salah besar, bukan hanya satu hari, melainkan Alisha butuh waktu tiga hari untuk sadarkan diri akibat pengaruh racun.

Di dalam kamar gadis itu, tak hanya ada dirinya. Alisha melirik satu per satu orang yang tak asing baginya.

Ada Reyhan, Ferdinand dan yang membuat si gadis terkejut adalah, ada ayah Reyhan. Raja istana ini.

Sepertinya ketiga pria itu sedang berbincang mengenai sesuatu yang penting. Karena raut wajah mereka yang terlihat serius ketika berbicara.

Reyhan sesaat menoleh ke arah ranjang Alisha dan mendapati gadisnya sudah bangun, bahkan si gadis menatap balik mata Reyhan.

"Alisha, kau sudah bangun?" Reyhan berjalan menghampiri gadisnya. Dari raut wajahnya, tampak memancarkan kekhawatiran yang besar untuk si gadis.

Alisha hanya bisa mengangguk, ingin sekali dirinya bersuara, tetapi tenggorokannya kering hingga membuatnya sulit berbicara.

Gadis itu mencoba untuk merubah posisinya menjadi duduk. Dengan sigap, Reyhan membantu gadisnya.

"Mau minum dulu?" tawar Reyhan. Lagi-lagi gadis itu hanya mengangguk samar.

"Syukurlah menantuku sudah sadar. Aku cemas mendengar kabarmu terluka oleh musuh." Ronaldーayah Reyhan mengusap kepala Alisha dengan lembut.

"Saya baik-baik saja, Yang Mulia. Jangan mencemaskan saya," kata Alisha sopan.

"Panggil aku, Dad. Aku adalah ayahmu, bukan raja." Alisha hanya mengangguk lalu tersenyum tipis.

"Lain kali biarkan pengawal yang menyelesaikan tugasnya, jangan membahayakan dirimu selama di sini. Kau adalah calon ratu yang akan memimpin kerajaan ini bersama Reyhan kelak."

Alisha bergeming. Ia bingung harus menanggapinya seperti apa. Bagaimana ia bisa duduk tenang jika penyusup itu menginginkan nyawanya? Sejak awal dirinyalah yang diincar oleh penyusup itu. Entah apa tujuan mereka.

"Apa ini yang dimaksud oleh ramalan itu? Aku akan terluka jika bersama dengan Reyhan? Tapi kenapa aku harus bersatu dengannya dan menjadi mate-nya jika kebersamaan kami hanya akan membuat luka? Apa takdir sedang mempermainkan kami?" pikir Alisha sedih.

"Sayang, apa kau mendengarku?" Reyhan menepuk pundak Alisha hingga membuat gadis itu terpekik kecil.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Reyhan cemas. Ia takut jika Alisha akan memilih pergi dari sini setelah kejadian ini. Sama seperti Lily yang kabur dari istananya di hutan puluhan tahun yang lalu.

"Tidak, aku hanya masih sedikit pusing," elak Alisha. Ia memegang kepalanya sendiri agar lebih meyakinkan.

Reyhan menyuruh Alisha untuk kembali istirahat saja. Jika gadis itu sudah benar-benar pulih, maka ia baru akan memberitahukan rencana yang ia dan ayahnya susun tadi.

"Lebih baik kau istirahat lagi agar cepat pulih, aku akan mengantar Dad kembali ke kamarnya." Reyhan mengecup kening si gadis singkat.

Ronald yang sudah terlihat tua renta tersenyum samar pada Alisha dan berlalu bersama Reyhan. Sementara Ferdinand bertugas menjaga Alisha di luar kamar si gadis.

Melihat ayah Reyhan membuat Alisha menjadi heran, bagaimana mungkin seorang vampire yang termasuk memiliki usia panjang bisa terlihat tua renta seperti itu? Apa yang salah dengan ayah Reyhan?

Alisha yang penasaran menguatkan tekadnya untuk mencari tahu penyebab Ronald sakit. Karena tabib di istana mengatakan jika penyakit Ronald masih belum bisa teridentifikasi oleh mereka.

"Lebih baik sekarang pulihkan dulu tenagamu, Alisha. Kau bisa menyelidiki satu per satu kejanggalan di istana ini setelah tubuhmu kembali sehat!" peringat Alisha pada dirinya sendiri.

Gadis itu memutuskan untuk melakukan meditasi sampai malam hari dan mengambil energi dari alam untuk membantu memulihkan tenaganya.


To be continue


Huaaa maaf aku telat bgt updatenya 😭😭😭
bulan ini sibuk bgt ternyta
smpe bikin drop

Semoga suka semua, maaf kelaman
Besok deh aku kasih double update buat ganti minggu2 kemarin

Wizard's Love Story [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang