Chapter 7

147 19 2
                                    

"Aku tahu ada yang kau sembunyikan dariku selain rahasia bahwa kau sudah melihat kilasan masa depan Alisha," hardik Adrian pada Lily ketika mereka sudah berada di kamar pribadi milik mereka.

"Tidak ada," Lily berpaling ketika menjawabnya.

"Kau tidak pandai berbohong jika di depanku Lily. Katakan apa yang kau sembunyikan dariku selama ini?!" titah Adrian.

Raut wajahnya menegang. Ia serius dengan ucapannya barusan. Hal itu membuat Lily menjadi ciut. Ia takut jika Adrian marah lagi padanya.

"Apa yang kau korbankan dalam ritual itu?" tanya sang pria. Namun sang wanita hanya bergeming, enggan untuk menjawab.

"Aku tahu itu adalah ritual terlarang, Lily. Pasti timbal balik dari ilmu hitam sangat merugikan penggunanya. Jadi apa yang kau tumbalkan untuk itu?" tanyanya sekali lagi. Namun Lily hanya diam dan menundukkan kepalanya tak berani menatap mata Adrian.

"Jika seseorang bertanya padamu, maka tataplah wajah orang itu Lily!" Adrian berjalan perlahan dan mendongakkan wajah istrinya agar menatapnya.

Adrian melihat raut cemas di wajah istrinya. Ia yakin istrinya pasti sedang takut saat ini padanya.

"Jawab aku, sayang!" perintahnya.

Adrian berjalan perlahan memutari istrinya. Ia masih menunggu jawaban yang akan dilontarkan Lily. Namun sepertinya Lily lebih suka bungkam daripada berkata jujur.

Bungkamnya Lily membuat Adrian semakin yakin bahwa yang dilakukan Lily sangat membahayakan dirinya sendiri.

"Jawab aku atau aku akan membiarkan Grey mengendalikan tubuhku untuk menginterogasimu, sayang." Badan Lily mendadak kaku setelah Adrian selesai mengucapkan kalimatnya.

"Jiwaku." Singkat, hanya itu jawaban yang dilontarkan Lily.

Adrian berhenti berjalan memutari istrinya. Dengan paksa ia membalikkan badan Lily agar menghadapnya. "Katakan sekali lagi!" titahnya.

"Ya, aku mengorbankan separuh jiwaku agar bisa melihat kilasan masa depan yang dilalui Alisha. Puas?" Kini Adrian yang bungkam.

Ia mencengkram bahu Lily sangat kuat hingga membuat Lily mengerang kesakitan.

Adrian yang tersadar langsung melepaskan cengkramannya dan berjalan keluar.

Bahkan lelaki itu berlari keluar dari mansion. Lily berusaha mengejarnya namun tak berhasil.

Sebenarnya ia bisa saja menggunakan ability milik Schylla-wolf miliknya untuk mengejar Adrian.

Namun diurungkan niatnya. Ia tahu bahwa suaminya butuh ketenangan dan pelepasan malam ini. Jadi ia memutuskan untuk kembali ke mansion.

**********

Pagi ini langit tampak cerah, berbeda dengan suasana di meja makan. Alisha tahu pasti kedua orangtuanya sedang bertengkar. Adrian hanya diam selama makan, Lily juga. Wajah keduanya terlihat lesu.

Alisha penasaran apa yang diperdebatkan oleh kedua orangtuanya hingga mereka bertengkar.

Ia merasa tak nyaman dengan situasi ini. Dengan cepat, ia menghabiskan sarapannya kemudian pamit undur diri terlebih dahulu.

Ia berjalan menuju hutan yang masih merupakan teritorry Golden moon pack. Menjentikkan jarinya kemudian sebuah tikar khas untuk piknik terbentang di atas tanah.

Alisha berbaring di atas tikar dan memandang langit. Menghela napas berkali-kali seolah dadanya terasa sesak.

Kepingan ingatan tentang kejadian kemarin menari-nari di atas kepalanya.

Wizard's Love Story [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang