Chap 31

64 5 6
                                    

Setelah tiga jam meracik ramuan dan memberikannya pada sang raja, Alisha bisa kembali beristirahat kali ini.

Dirinya memang sudah dibebaskan oleh para guard dan tidak lagi dikurung di dalam kamarnya. Hal itu membuat Alisha senang, ia pikir Reyhan dan Ferdinand telah sadar dan mereka yang menyuruh guard untuk membebaskan Alisha dari kurungan di kamarnya.

Gadis itu sedikit heran mengapa Ferdinand menyuruh para guard untuk menjaganya dan melarangnya keluar dari kamar, namun setelah melihat keadaan keduanya dan mengetahui apa penyebabnya kini ia mengerti.

Alisha kini tengah berada di taman. Ia berharap akan bisa segera bertemu dengan Reyhan, ingin memastikan bahwa lelakinya itu baik-baik saja.

Bahkan Alisha masih sempat memikirkan lelaki itu meski ia hampir membunuhnya. Jika saja tidak ada Ferdinand yang menghentikan Reyhan maka Alisha tidak yakin ia masih bisa bernafas sekarang.

Memejamkan kedua matanya, Alisha bisa merasakan embusan angin menerpa wajah, membuat surainya berantakan karena tertiup angin.

Ia membuka mata dan terkejut melihat kedatangan Reyhan yang membawa banyak guard di sisinya.

"Reyhan," lirih Alisha senang. Namun senyumnya luntur ketika melihat Reyhan yang menatapnya dengan tatapan marah(?)

"Ada apa dengan Reyhan?" batin Alisha, ia berdiri dan hendak melangkah mendekat ke arah kekasihnya tersebut, tetapi Reyhan mengisyaratkannya untuk diam dengan tangannya.

"Reyhan, kau sudah sadar? Bagaimana kondisimu? Apa yang terjadi, kenapa kau membawa begitu banyak guard? Apa ada serangan dari musuh lagi?" tanya Alisha cemas.

"Cukup Alisha, jangan berpura-pura lagi di depanku. Tangkap dia!" Reyhan menyuruh para guard untuk membawa Alisha.

Gadis itu meronta, ia tidak paham mengapa Reyhan melakukan ini padanya. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa situasi di luar kembali berbahaya dan ia akan dikurung di kamar lagi?

"Lepaskan aku, apa yang terjadi Reyhan? Kau akan membawaku ke mana?" tanya Alisha.

Reyhan tetap berjalan di depan Alisha dan membungkam mulutnya. Alisha semakin bingung, apa kali ini ia membuat kesalahan?

Yang ada dipikirannya hanyalah Reyhan tengah marah padanya dan sesuatu yang besar tengah terjadi. Alisha dapat merasakan aura kemarahan yang besar dari mate-nya tersebut dan hal itu membuat Alisha takut.

Gadis itu semakin meronta ketika Reyhan membawanya ke penjara bawah tanah. Para guard melemparnya ke dalam sel lalu menguncinya.

Alisha segera berlari mendekat ke arah Reyhan. Dirinya terkejut karena lelaki itu tiba-tiba mengurungnya dalam artian sebenarnya.

"Reyhan, apa yang terjadi? Kenapa kau mengurungku di sini? Apa aku berbuat salah? Reyhan jawab aku?" pekik Alisha, ia mencoba mendorong pintu sel tersebut, meremat jeruji besi, marah karena perlakuan Reyhan.

"Diam, seorang pengkhianat tidak pantas membentak calon raja kerajaan ini!" Alisha terdiam mendengar bentakan Reyhan. Ia memundurkan langkahnya, melepas jeruji besi yang ia cengkeram erat tadi.

"Aーapa maksudmu, Reyhan?" lirihnya, ia sama sekali belum mengerti situasi yang tengah menimpanya.

"Jangan pura-pura bodoh! Setelah kau berhasil membunuh raja, kau masih bisa berpura-pura polos di depanku?" sinisnya.

Alisha benar-benar dibuat bingung sekarang. Ka sungguh tidak mengerti maksud dari Reyhan berkata seperti itu. Membunuh raja? Bahkan ia rela meregang nyawa demi menyembuhkan ayah mertuanya tersebut, jadi mengapa ia harus membunuhnya?

"Reyhan, kau salah paham. Aku tidak mengerti kenapa kau bicara seperti itu. Akuー" Ucapan Alisha terpotong karena Reyhan.

"Salah paham? Bukankah kau yang paling terakhir masuk ke dalam kamar ayahku? Kau yang memberikan ramuan itu untuknya bukan? Dia meninggal, ayahku meninggal setelah meminum ramuan yang kau berikan, Alisha!" Sekali lagi bentakan dari Reyhan ditujukan pada Alisha.

Degh

Jantung Alisha seolah berhenti berdetak selama beberapa saat setelah mendengarnya. Hatinya sakit mendengar Reyhan menuduhnya seperti itu. Ia bahkan terkejut mendengar berita tentang kematian raja.

Ia menggeleng keras. "Tidak, aku tidak membunuhnya! Aku membuat ramuan untuk menyembuhkan bukan racun untuk membunuh. Reyhan percayalah padaku, aku tidak mungkin menyakiti raja."

"Bukti yang kumiliki sudah cukup, Alisha. Kupikir kau gadis yang baik sama seperti ibumu. Aku mempercayaimu selama ini karena kau memiliki hati yang suci. Ternyata semua itu hanyalah kedok untuk menutupi kebusukanmu. Aku salah menilaimu selama ini."

Air mata Alisha meluncur dengan derasnya, membentuk sungai kecil di pipi setelah mendengar ucapan Reyhan.

Hatinya sakit, ia merasa kecewa. Benar dugaannya selama ini, Reyhan menerimanya sebagai pasangan yang telah ditakdirkan oleh Dewa karena dirinya begitu mirip dengan sosok sang ibu. Reyhan masih memiliki rasa untuk Lily, ibunya sendiri.

Haruskah Alisha senang saat ini karena akhirnya dapat menemukan kebenaran tentang hati Reyhan? Atau ia harus kecewa karena selama ini Reyhan hanya berpura-pura mencintai dirinya?

Gadis itu tersenyum sinis, dengan lantangnya ia berteriak di depan Reyhan. Mengatakan kalau ia membenci lelaki itu, ia kecewa karena selama ini Reyhan hanya berpura-pura di depannya. Ia memaki Reyhan dan menghinanya sebagai seorang pengecut yang gagal.

Dan yang membuatnya lebih terkejut adalah karena Reyhan tidak membantah ucapannya. Bahkan Reyhan mengakui jika dirinya memang masih memiliki rasa untuk Lily, ibunya sendiri.

Setelahnya Alisha benar-benar bungkam. Hatinya terlalu sakit mendengar pengakuan dari orang yang ia cintai.

"Hukum dia sesuai dengan kejahatannya. Jangan biarkan dia lepas dan jangan berikan perlakuan spesial padanya hanya karena dia adalah mate-ku!" Setelah mengatakan hal tersebut Reyhan pergi dari sana. Meninggalkan Alisha yang masih terdiam membeku.

Setelah Reyhan menjauh, Alisha kembali menabrakkan dirinya ke sel. "Jahat, Reyhan kau jahat. Kau bilang akan selalu percaya padaku apa pun yang akan terjadi. Mana buktinya? Dasar pengecut, aku tidak bersalah!" teriaknya.

Kedua guard yang menjaga Alisha memukul sel, menyuruh agar gadis itu diam. Bahkan kini kedua tangan dan kaki Alisha diborgol dengan rantai khusus agar ia tidak bisa kabur.

Para guard mulai menyiksanya dengan mencambuk seluruh tubuhnya. Alisha hanya bisa menahan rasa sakit dengan tangisnya.

Ia masih tidak paham mengapa tiba-tiba Reyhan menuduhnya membunuh sang raja. Ia harus mencari tahu dalang pembunuhan yang sebenarnya sebelum dieksekusi hukuman mati karena telah berani menyakiti keluarga kerajaan.

Tbc ...


Aku kembali, maaf baru bisa update karena lagi sibuk ngurus sesuatu, hehe
gimana sama part ini?
kira-kira Alisha bisa bebas gak ya?
Penasaran gak kenapa Reyhan nuduh Alisha ngebunuh ayahnya?

jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan coment ya, see you all


08/07/2021

Wizard's Love Story [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang