Chap 44

106 9 6
                                    

Lily benar-benar membawa pasukan dan menyebarkannya ke seluruh penjuru Greenland untuk membantu meningkatkan keamanaan pack lain.

Ia juga telah memberitahukan jika beberapa pack akan diserang dalam waktu dekat karena itu Lily menyuruh semua pack untuk bersiaga terhadap serangan sekecil apa pun karena musuh mereka saat ini kemungkin jauh lebih kuat dibanding perang belasan tahun yang lalu.

Kini ia juga membawa tiga puluh persen pasukan khusus miliknya menuju ke diamond moon pack untuk berjaga.

Sebelum Lily pergi ke pack milik ayahnya itu, ia telah membuat barier penghalang transparan untuk menghalau kekuatan jahat yang hendak masuk.

Ia menyayat telapak tangan lalu meneteskan darahnya ke atas tanah. Lily mulai menggumamkan mantra yang cukup rumit bila didengar oleh telinga orang awam.

Setelah itu darah miliknya mulai bercahaya dan merambat naik hingga membentuk barier di seluruh wilayah diamond moon pack.

"Semoga saja sihirku bisa menahan serangan mereka untuk sementara jika mereka menyerang dan aku belum ada di sini," lirih Lily.

Setelah memberikan perlindungan pada pack miliknya, ia segera masuk menyusul pasukannya yang lain.

Javier selaku pemimpin di Diamond moon pack merasa heran karena banyak pasukan milik ibunya yang datang. Lelaki itu bergegas mencari keberadaan ibunya yang pasti juga datang bersama dengan pasukan sebanyak itu.

Setelah mencari, ia menemukan sang ibu yang baru saja sampai di pack. Javier berlari dengan kecepatan werewolf-nya menemui Lily.

"Ibu," sapa Javier lalu memeluk Lily. Meski mereka baru bertemu beberapa hari lalu, namun keduanya sudah merasa rindu.

Lily membalas pelukan anaknya tak kalah erat. "Bagaimana kabarmu?" tanya Lily sekedar berbasa-basi.

Javier mengurai dekapan sang ibunda. "Aku baik, Bu. Apa ada masalah yang terjadi? Kenapa Ibu membawa begitu banyak pasukan milik Ibu?" tanya Javier.

Lily mengangguk dan hal itu membuat Javier sedikit cemas. Jika Lily sampai datang dan mengerahkan pasukan khusus itu artinya masalah besar tengah terjadi.

"Keluarga kita dalam bahaya, musuh Ibu telah dibangkitkan kembali dan mereka berencana untuk membalas dendam. Mereka akan segera menyerang pack kecil dalam waktu dekat, meski Ibu belum tahu kapan pastinya," jelas Lily.

Ia juga memberitahukan pada putranya agar selalu waspada dan meningkatkan keamanan pack. Jujur saja ia sangat takut jika pack dalam keadaan lengang hal itu dapat dimanfaatkan oleh musuh.

Tiga puluh persen pasukannya telah dikerahkan untuk melindungi diamond moon pack, sementara tujuh puluh persen sisanya telah ia sebar ke seluruh penjuru termasuk Golden moon pack.

Lily juga sudah memasang barier sebagai perlindungan ganda tidak hanya di Diamond moon pack tetapi juga di Golden moon pack.

Javier yang mendengar penjelasan Lily pun mengangguk paham. Lily juga menyuruh agar mereka membatasi kegiatan bepergian demi keamanan penduduk biasa.

"Ibu, jika tujuan mereka menginginkan kehancuran keluarga kita maka aku tidak akan tinggal diam. Aku bisa membantu Ibu juga dalam perang ini, jangan lakukan apa pun sendiri. Kami putra Ibu akan selalu ada." Javier menggenggam jemari Lily.

Lily menggeleng, itulah yang ditakutkannya kini, ia tidak akan melibatkan keluarganya lagi. Semuanya akan ia tangani sendiri, Lily takut masa lalu akan kembali terulang, di mana ia harus kehilangan orang tua serta calon anak pertamanya.

"Tidak, Ibu tidak akan membiarkan kalian ikut campur. Ini masalah Ibu, kalian cukup diam dan ikuti perintah Ibu. Aku tidak ingin keluargaku terluka lagi," kata Lily dengan nada memohon.

Itulah yang tidak disukai Javier dari ibunya. Lily selalu saja lebih mementingkan keselamatan orang lain dibanding dirinya sendiri.

Namun apa daya, jika Lily sudah berkata demikian maka tidak ada yang bisa melawan perintahnya. Perintah dari Lily adalah mutlak karena ia merupakan seorang Queen werewolf, penguasa Greenland.

Setelah memberitahukan segalanya, Lily pamit untuk pergi ke Golden moon pack dan memberitahukan mengenai peperangan itu pada Jerico, adik kembar Javier.

Dua pack di wilayah selatan adalah prioritasnya saat ini karena pack itu milik keluarganya, dan Lily tidak ingin mereka semua lengah dan berakhir dengan terluka.

Lily berteleportasi menuju ke Golden moon pack. Sama seperti Javier tadi, Jerico juga tak kalah bingung karena mendadak banyak pasukan khusus milik sang ibu yang bertandang ke wilayahnya.

Lily datang dan memberitahukan hal yang sama pada Jerico. Lelaki itu pun paham dan menganggukkan kepalanya, berbeda dengan Javier yang memprotes sang ibu, maka Jerico akan selalu patuh.

"Tapi bukankah akan lebih mudah mengalahkan musuh jika kita bersatu, Lily? Kau tidak bisa meremehkan musuh kali ini," kata Renata mencoba menasehati.

Lily menggeleng keras. "Tidak! Aku tidak ingin mengambil risiko seperti dulu. Aku sudah menyiapkan segalanya dengan matang, kini biarkan aku bekerja sendiri, Mom. Terakhir kali aku melibatkan keluargaku, kedua orang tuaku meninggal dan aku hampir kehilangan suamiku."

Renata hanya bisa mendesah pasrah. Tak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti kemauan putri menantunya.

Lily kemudian pamit dari sana setelah selesai menjelaskan segalanya. Kini masih ada satu hal lagi yang harus ia lakukan.

Wanita itu berteleportasi menuju ke istana milik Reyhan. Ia bersembunyi di salah satu pohon.

"Jika dulu kau yang bermain-main dengan keluargaku, maka sekarang giliran aku yang bermain dengan kalian," kata Lily.

Setelahnya ia membuat sesuatu dengan sihirnya. Muncul dua buah bola yang terbuat dari kertas berwarna coklat.

"Kau pasti masih mengingat ini, bukan?" lirih Lily yang entah ditujukan pada siapa.

Ia beranjak mendekat dan melemparkan kedua bola tersebut ke arah istana dengan lokasi yang berbeda. Beberapa detik setelahnya, muncul suara ledakan di dua lokasi tempat Lily melemparkan bola tadi.

Sebuah bom ilusi, sama seperti ketika Louis menerornya belasan tahun yang lalu, kini Lily menggunakan cara yang sama. Bom ilusi dengan kertas ancaman di dalamnya.

Namun bom itu juga membuat gempa bumi kecil yang menimbulkan kepanikan di dalam istana. Setelah merasa tugasnya selesai, Lily kembali ke rumah Reyhan.

Ia harus segera menyusun rencana berikutnya. Kini tidak ada main-main lagi. Ia juga harus melatih sihir Alisha karena hanya putrinya itu satu-satunya harapan Lily untuk menjadi teman bertarungnya melawan Rossa dan Louis.

Tbc ....


Mama Lily sudah mulai beraksi,
Tinggal tunggu tanggal mainnya aja, wkwk

Hai semua, gimana sama part ini?
pertarungan belum dimulai, kisahnya masih panjang 😂😂
Semoga ga pd bosen, ya

Setelah baca jgn lupa tinggalkan jejak, see you all
papai

22/08/2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wizard's Love Story [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang