Chap 25

71 11 6
                                    

Alisha masih diam sementara Reyhan menunggu jawaban yang belum keluar dari mulut pasangannya.

"Kenapa diam, Alisha? Apakah ada yang kau sembunyikan dariku?" tanyanya curiga.

Alisha mengembuskan napas kasar. Ia berjalan ke arah jendela kamarnya, menatap langit yang mulai gelap karena awan hitam yang menutupinya.

Ia berbalik menatap Reyhan. "Apa pun yang aku katakan, jangan sela cukup dengarkan saja sampai selesai, mengerti?" Reyhan mengangguk.

"Jika kau memprotes ceritaku di pertengahan maka aku akan bungkam selamanya," imbuh Alisha.

Gadis itu menarik kursi dengan sihirnya lalu mendudukkan diri di sana. "Ramuan yang aku buat adalah penawar racun untuk mengobati penyakit Yang Mulia."

Reyhan melotot, hampir saja mulutnya terbuka untuk melontarkan pertanyaan, tetapi syukurlah ia masih bisa mengontrolnya.

"Aku pernah melihat seseorang menukar obat Yang Mulia dengan botol lain, setelah kuselidiki ternyata botol itu berisi racun mematikan meski cara kerjanya lambat." Alisha merubah posisi duduknya, ia sedikit tidak nyaman mendapat pelototan dari Reyhan.

"Aku dan ibu sudah membuatkan beberapa botol ramuan, hasilnya sekarang Yang Mulia sudah pulih." Dapat Reyhan lihat jika Alisha sangat senang setelah ayahnya pulih dan bisa menjalani aktivitas lagi sama seperti dulu.

Ia bahkan tidak menyangka jika Alisha akan sangat peduli pada keluarganya, ia menyesal karena sempat tidak mempercayai gadis itu.

Reyhan berjalan ke arah Alisha, mengulurkan tangannya membantu Alisha berdiri lalu mendekapnya erat.

"Terima kasih karena sudah peduli pada keluargaku, Alisha. Maaf karena aku sempat meragukanmu."

Alisha menepuk punggung Reyhan pelan. "Tidak masalah, keluargamu adalah keluargaku juga."

Alisha menguraikan pelukan setelahnya. "Jadi bisakah kita mencari anggrek hitam di sini?"

Reyhan sebenarnya kurang setuju dengan rencana pencarian anggrek hitam ini karena tanaman itu sangat langka di sini, mereka hanya tumbuh di hutan yang merupakan tempat bersarangnya vampire liar karena hutan itu tidak termasuk bagian wilayah kerajaan mana pun.

Alisha yang keras kepala tentu saja tidak bisa menerima alasan semacam itu. Baginya kesembuhan sang raja amatlah penting.

Dengan terpaksa Reyhan menyetujui rencana mereka untuk ekspedisi pencarian anggrek hitam asal ia sendiri yang menemani perjalanan pasangannya ke hutan.

Alisha tidak keberatan dengan hal itu, selama ada Reyhan ia pikir ia tidak akan terluka karena lelaki itu yang akan melindunginya.

Setelah perdebatan kecil akhirnya keduanya memutuskan untuk memulai pencarian bunga anggrek hitam besok pagi karena sepertinya hari ini hujan badai akan segera tiba.

Langit sudah benar-benar gelap karena tertutup awan hitam yang pekat. Alisha yang melihatnya langsung menutup jendela dan tirai, ia sedikit takut.

Reyhan sudah pergi dari kamarnya untuk menyelidiki siapa dalang dibalik rencana pembunuhan ayahnya, siapa yang tega mengkhianatinya dan meracuni raja? Lelaki itu akan mengusutnya tuntas.

Alisha merasa lega setelah menceritakan segalanya kepada Reyhan, sudah tidak ada lagi beban yang ia pikul karena menyembunyikan kebenaran.

Ia berniat pergi mengunjungi Yang Mulia Raja untuk memastikan kondisi kesehatan beliau.

Setelah tinggal di kerajaan cukup lama, gadis itu sangat jarang melihat sang ratu juga Viona, tetapi ia memilih untuk tak memusingkannya.

Alisha mengetuk pintu kamar Baginda Raja. Setelah diperbolehkan untuk masuk, penjaga yang berjaga di samping pintu membukakan pintu untuk Alisha masuk.

Gadis itu tersenyum melihat sang raja yang tampak lebih sehat dari sebelumnya. Kini lelaki yang mengenakan mahkota kerajaan tersebut tampak sibuk memilah tumpukan perkamen yang menumpuk di atas mejanya.

"Selamat malam, Yang Mulia," sapa Alisha hormat. Gadis itu membungkukkan badan sebentar.

"Jangan terlalu formal padaku, Nak. Kau adalah putriku di sini jadi panggil aku Ayah seperti biasa," kata sang raja.

"Baik, Ayah." Alisha tersenyum.

"Bagaimana keadaan Ayah?" tanya gadis itu basa-basi.

"Berkat ramuan yang kau berikan padaku, aku seolah kembali hidup, Alisha. Terima kasih karena telah menolongku, seumur hidup aku berhutang padamu," kata sang Raja tulus.

Ia beranjak dari kursi kebesarannya dan mendekat ke arah Alisha. Menggenggam jemari gadis itu dengan tulus.

"Tidak, jangan seperti itu, Ayah. Alisha sudah menganggap Anda sebagai Ayah Alisha sendiri. Besok Alisha akan kembali ke hutan untuk mencari bahan herbal lagi."

Sang raja sangat bersyukur karena Reyhan memiliki pasangan sebaik Alisha. Ia tersenyum lalu menangkup pipi Alisha dengan sebelah tangan. "Ayah bersyukur kaulah mate Reyhan."

"Ayah, Alisha ingin mengusut masalah ini. Apakah Ayah tahu siapa yang sebenarnya meracuni Ayah?"

Seketika tubuh sang raja membeku, dirinya sangat terkejut mendapat pertanyaan itu, hanya beberapa saat kemudian sang raja menggeleng.

"Pekerjaan Ayah masih banyak, ada hal lain yang ingin kau sampaikan?" Alisha menggeleng.

"Maaf mengganggu waktu Ayah, Alisha pamit." Gadis itu pergi dari sana setelahnya.

Namun, ia menyadari jika ada sesuatu yang aneh dan tidak beres dengan sang raja dan ia akan mencari tahu kebenarannya.

Tbc





Duaar, ak dtg lg hehe
sengaja duble up kan biar cpt slsai ceritanya, hehe
happy reading
jn lupa jejaknya



07/06/2021

Wizard's Love Story [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang