Reyhan baru saja menutup pintu kamar Alisha dan hendak pergi dari sana. Namun suara yang mengiterupsi membuatnya menghentikan langkah kakinya.
"Menginaplah Rey!" Pinta orang itu.
Reyhan menengokkan wajahnya ke samping, ke arah suara berasal. Ternyata Renata-ibu Adrian.
"Ah, mungkin lain kali, Luna. Masih banyak tugas kerajaan yang harus saya selesaikan," Tolak pria itu sopan.
"Ah, sayang sekali. Pasti Alisha sangat senang jika kau menginap. Lagi pula hari sudah sangat larut. Bukankah berbahaya jika pergi keluar sendiri tanpa pengawalan?" Reyhan memikirkan perkataan Renata barusan.
'Ada benarnya juga,' Pikir Reyhan. Akhirnya pria itu menganggukkan kepalanya tanda menerima tawaran menginap dari Renata.
Reyhan diantar ke kamarnya oleh maid. Pria itu merebahkan diri di ranjangnya dan kemudian terlelap.
**********
Alisha tengah menguncir kuda rambutny kemudian ia mencepol sederhana rambut panjang berwarna hitam itu.
Ia memandang wajahnya melalui cermin di meja rias. Wajahnya polosnya tampak segar. Ia memang baru saja bangun tidur.
Setelah selesai, gadis itu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Gadis itu tampak cantik dalam balutan gaun selutut berwarna putih gading. Alisha memang gadis yang feminim, berbeda dengan ibunya yang dulu lebih menyukai pakaian casual dan celana.
Karena masih terlalu pagi untuk sarapan, gadis itu memutuskan untuk berkeliling mansion saja.
Namun baru saja ia melangkah keluar dari kamarnya, sebuah siluet hitam membawanya pergi dengan sangat cepat.
Bahkan Alisha harus sampai memejamkan matanya karena terlalu pusing. Ia merasa dadanya sedikit sesak.
Setelah beberapa saat, ia merasa dirinya sudah berhenti. Dengan perlahan Alisha membuka matanya, kini ia sudah berada di tempat yang asing.
Gadis itu masih dalam rengkuhan seseorang yang membawanya pergi. "Astaga Reyhan!!" Pekiknya setelah ia mendongak untuk melihat siapa yang telah membawanya kabur dari pack.
Dengan segera, Alisha melepaskan dekapan Reyhan dan memukul lengan pria itu. Namun Reyhan hanya bergeming tanpa ada niat untuk menghindar dari pukulan-pukulan kecil Alisha.
Alisha mendadak berhenti dari kegiatannya, ia teringat akan sesuatu. "Tunggu! Bagaimana kau bisa membawaku kemari?" Tanyanya sembari menyilangkan kedua tangannya ke depan dada.
"Aku menginap di pack. Semalam Luna Renata yang menyuruhku," Jawabnya santai.
Entah kenapa Alisha merasa tak asing dengan tempat yang kini ia pijaki. Ia berusaha mengingatnya.
Sebuah taman yang indah, di tengah taman terdapat sebuah kolam air mancur yang indah. Bahkan bunga-bunga tulip ditanam membentuk lingkaran sesuai dengan bentuk kolam air mancur.
Alisha terpesona dengan keindahan taman ini. Ia perlahan berjalan menuju bunga-bunga tulip yang sedang bermekaran indah. Tangannya menyentuh salah satu bunga tulip berwarna merah muda dan memetiknya.
"Bunga ini sangat cantik," ujarnya pada Reyhan. Lelaki itu perlahan menyusul Alisha dan memeluknya dengan lembut dari belakang.
"Ada yang lebih cantik dari bunga itu," bisiknya pada gadis yang tengah didekapnya.
"Apa?" Tanya Alisha yang tampak penasaran.
"Dirimu," ujarnya kemudian mengecup pelan pelipis kanan milik Alisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizard's Love Story [HIATUS]
Fantasy[SEQUEL HALF BLOOD LUNA] Masih ingat dengan kisah Lily Evans dan Adrian Rohan yang penuh lika-liku dan banyak perjuangan? Kisah cinta mereka, kini akan dilanjutkan oleh sang putri sekaligus keturunan pertama mereka, yaitu Alisha Rohan. Ini adalah ki...