Malam hari telah tiba, pesta untuk menyambut kedatangan dan pengenalan Alisha sebagai calon ratu terlaksana dengan lancar.
Kini semua tamu tengah asik memakan jamuan makan malam dan berbincang-bincang ringan dengan rekan mereka.
Alisha dan Reyhan kini tengah duduk di salah satu meja, namun kedua sejoli itu sedikit terkejut ketika pembawa acara memanggil nama mereka masing-masing dan mempersilakan mereka untuk berdansa sebagai penutupan acara.
Tepuk tangan meriah ketika sepasang manusia itu mulai bergerak ke tengah lantai dan berdansa, tamu-tamu yang lain ikut memeriahkan lantai dansa dengan pasangan masing-masing.
Alisha sangat gugup sekarang, ia tidak terbiasa menjadi pusat perhatian banyak orang seperti saat ini.
"Aku sangat gugup," cicit gadis itu sambil menatap Reyhan, kedua kening mereka menyatu dan tubuh mereka bergerak sesuai irama.
"Tenanglah! Tarik napas panjang lalu hembuskan perlahan, rileks saja, okay?" Alisha mengangguk patuh.
Gadis itu menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan lewat mulut berulang kali. Reyhan memejamkan kedua matanya menikmati aroma napas Alisha yang harum seperti mawar.
Lelaki itu mengelus punggung Alisha agar gadisnya tenang dan nyaman.
Alisha sedikit berjinjit dan mencondongkan kepalanya ke arah leher Reyhan. "Terima kasih," bisiknya tepat di telinga si lelaki. Reyhan terkekeh dibuatnya.
Musik yang diputar untuk menemani dansa mereka telah usai, lalu semua pasangan yang berdansa mulai meninggalkan lantai dansa satu per satu.
"Tepuk tangan yang meriah untuk pasangan terbaik kita malam ini. Pangeran Reyhan dan Putri Alisha!" seru pembaca acara dengan lantang.
Seruan dan tepuk tangan mulai memenuhi indera pendengaran Alisha, membuat gadis itu semakin malu. Pipinya merona dan ia tak ingin Reyhan megetahuinya, jadi ia menyembunyikam wajahnya di dada bidang Reyhan.
"Hey, what wrong, Honey?" kekeh Reyhan. Lelaki itu merengganggkan jarak antara dirinya dan Alisha.
Samar-samar lelaki itu dapat melihat guratan merah di pipi gadisnya yang semakin lama mulai menghilang.
Reyhan mengajak gadisnya untuk naik ke atas panggung, mengucapkan terima kasih pada rakyat dan tamu yang telah datang.
"Ayo!" ajaknya sambil menarik tangan Alisha, gadis itu mengekor di belakang Reyhan.
"Terima kasih untuk tamu undangan dan juga para rakyatku yang telah hadir pada pesta penyambutan Alisha malam ini."
Reyhan melirik Alisha sekilas sebelum melanjutkan perkataannya. Namun belum sempat lelaki itu membuka mulut, sebuah anak panah kembali mengarah padanya dan Alisha, sama seperti kemarin malam.
Alisha dengan cepat membuat barrier perlindungan untuk dirinya dan Reyhan, membuat anak panah yang mengarah pada mereka terpental dan jatuh ke sembarang arah.
Setelah satu anak panah yang diluncurkan gagal, anak panah lain kembali datang dan dalam jumlah yang lebih banyak.
Alisha mulai memejamkan matanya dan membuat barrier dari pusaran angin untuk melindungi dirinya dan Reyhan.
Semua tamu yang takut terluka berlarian mencari tempat perlindungan, beberapa dari rakyat kerajaan terluka karena terkena anak panah yang terpental.
"Sepertinya seseorang dengan sengaja ingin melukaiku, semua panah ini ditujukan untukku. Sebaiknya aku pergi dari sini dan mencari tempat lain yang sepi agar orang tak bersalah tidak ikut terluka," pikir Alisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizard's Love Story [HIATUS]
Fantasia[SEQUEL HALF BLOOD LUNA] Masih ingat dengan kisah Lily Evans dan Adrian Rohan yang penuh lika-liku dan banyak perjuangan? Kisah cinta mereka, kini akan dilanjutkan oleh sang putri sekaligus keturunan pertama mereka, yaitu Alisha Rohan. Ini adalah ki...