Chap 37

62 7 5
                                    

Lily benar-benar datang ke kerajaan Reyhan dengan teleportasi miliknya. Dengan langkah anggun, ia berjalan mendekat ke arah kastil istana. Setiap langkah yang ia ambil menyebabkan bumi bergetar dan gempa kecil di wilayah itu. Lily benar-benar dikuasai oleh amarah saat ini.

Semua vampire panik karena gempa tiba-tiba datang. Mereka semua bergegas pergi meninggalkan bangunan kastil dan berlindung di tempat yang terbuka.

Namun sosok manusia yang berjalan mendekat membuat mereka tertarik, terlebih aroma darah dari wanita itu yang bahkan tercium dari jarak ribuan meter.

Aroma yang sangat manis, mirip seperti aroma darah milik Alisha. Mereka bergegas mendekat, ingin melihat siapa dia sebenarnya dan juga ingin mencicipi darah yang memabukkan tersebut.

Seringai menyeramkan tersungging di wajah para vampire, taring di gigi mereka tumbuh dengan cepat sesuai dengan gairah.

Mereka yang tidak mengenal siapa lawannya dan langsung terbang guna menyerang si wanita akhirnya berakhir dengan tragis.

Hanya dengan satu lambaian tangan Lily, vampire tadi telah terbakar dan hangus terkena sihir elemen miliknya.

Hal itu membuat vampire lain marah. Mereka kemudian datang berbondong-bondong untuk menyerang Lily.

Namun sekali lagi, semua vampire itu kalah bahkan sebelum berhasil menyerang. Hanya dengan satu sabetan pedang miliknya, kepala seluruh vampire yang mendekat langsung terpenggal.

Keributan itu membuat para petinggi istana termasuk Reyhan penasaran dan akhirnya keluar untuk melihatnya.

Reyhan terkejut ketika melihat wanita yang dicintainya datang secara tiba-tiba dan menyerang istananya.

"Lily, apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau menyerang kerajaanku?" tanya Reyhan dengan polosnya.

Lily menatap Reyhan dengan mata yang berkilat marah, warna bola matanya telah sepenuhnya menjadi putih, pertanda ia tengah mengaktifkan kekuatan dari wizard's daimond yang ada di tubuhnya.

Tanpa aba-aba, ia menyerang Reyhan dengan elemen tanah miliknya. Membuat tanah itu mencuat hingga mengenai Reyhan dan melempar lelaki itu jauh.

Para petinggi istana yang geram melihat tingkah Lily lantas menyerang wanita itu bersama-sama.

Lily melangkah maju satu kali dan para petinggi tadi langsung terhempas jauh sama seperti Reyhan.

Lily membakar seluruh hutan yang ada di dekat kastil istana milik Reyhan dengan elemen apinya.

Reyhan tentu saja marah melihatnya. "Apa yang sebenarnya kau lakukan Lily? Kau sudah melanggar batasanmu!" pekiknya.

Lily menoleh ke arah Reyhan, menunjuk lelaki itu dengan telunjuknya. "Kau yang sudah melanggar batasanmu! Beraninya kau ingin membunuh keturunan dari Artherena, penguasa Greenland. Kau telah membuat Dewi Bulan marah!"

Reyhan terkejut, bagaimana Lily bisa mengetahuinya? Apakah Alisha berhasil kembali ke rumah lamanya dan mengadukan segalanya pada Lily? Hanya itu yang ada di pikirannya.

"Itu adalah hukuman yang pantas bagi pengkhianat, dia telah membunuh raja dan harus menebus kesalahannya. Namun apa yang terjadi? Justru ia memilih melarikan diri!" kata Reyhan murka.

Lily semakin meradang ketika putrinya dihina seperti itu. Ia kembali mengarahkan sihirnya pada Reyhan, membuat lelaki itu terangkat ke udara dan mencekiknya.

Lily dengan lantang berteriak, memberitahukan pada Reyhan apa yang sebenarnya terjadi.

Alisha tidak salah, jiwa putrinya sangat suci, Dewi Bulan sendiri yang memberikan anugerah itu pada Alisha.

Ia bahkan tidak berani membunuh seekor semut jika tidak bersalah, tidak mungkin jika Alisha merencanakan pembunuhan raja.

Reyhan tidak mempercayai ucapan Lily. Ia memiliki bukti yang kuat untuk menyeret Alisha kembali ke penjara dan menetapkannya sebagai tersangka.

Lily membanting Reyhan ke tanah dua kali sebelum benar-benar melepaskannya. Melemparkan tubuh lelaki itu hingga jatuh berguling di atas tanah.

"Jangan pernah hina putriku, Reyhan. Jika kau memang tidak mempercayainya maka jangan pernah sekali pun menginjakkan kaki kotormu di wilayahku. Kalian semua para vampire yang berani masuk ke dalam wilayahku akan mati!" peringat Lily.

"Aku akan memburu para vampire yang berani berkeliaran di seluruh penjuru Greenland. Itu adalah sumpahku!"

Setelah Lily selesai mengucapkannya, langit mendadak gelap dan petir mulai menyambar dari atas. Membuat semua orang mengalihkan fokusnya pada cuaca.

Lily menggunakan kesempatan itu untuk menghilang dari sana. Ia telah menghancurkan sedikit yang dimiliki oleh Reyhan.

Meski tidak setimpal dengan apa yang telah dilakukan lelaki itu pada putrinya, setidaknya Lily telah berhasil memberikan pelajaran pada Reyhan.

Wanita itu telah sampai di rumahnya. Para guard yang melihat pemimpinnya datang langsung menundukkan kepala tanda hormat sampai Lily masuk ke dalam rumah.

Adrian yang merasakan Lily telah berada di sekitarnya langsung menghampiri wanita yang berstatus sebagai istrinya tersebut.

Ia memeriksa keadaan Lily lalu memeluknya erat. "Syukurlah kau kembali dengan cepat dan tidak terluka."

Lily mendengkus, Adrian selalu saja overprotektif padanya. "Tidak ada yang bisa melukai penguasa Greenland semudah itu, Adrian," lirihnya.

Sementara di sisi lain, Reyhan masih memikirkan ucapan Lily. Kata-katanya masih terngiang di dalam benaknya.

Alisha tidak bersalah, ia hanya dijebak oleh seseorang. Ia tidak melarikan diri melainkan diculik oleh seorang wanita.

Reyhan menjambak rambutnya kesal. Bimbang, mana yang harus dia percaya? Ucapan Lily atau bukti yang ia miliki?

Kepala Reyhan rasanya akan pecah. Akibat pertarungannya dengan Lily tadi mengakibatkan hampir dari sepertiga prajuritnya tewas, hutan di sebelah istananya pun hangus menjadi abu.

Hal itu pasti akan dimanfaatkan oleh kerajaan lain untuk menyerang dan menjatuhkan kerajaannya.

Reyhan tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi. Hatinya yang masih dipenuhi rasa kecewa membuatnya sulit berpikir dengan logika.

Baginya Alisha tetaplah bersalah, sampai kapan pun ia tidak akan pernah mengubah penilaiannya.

Tbc...

Jeng jeng jeng
Hayoloh Lily udh ngamuk hancurlah kalian semua 😂😂

07/08/2021

Wizard's Love Story [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang