"Ramalan itu salah Lily dan kau harus percaya!" Ungkap seorang gadis.
"Apa maksudmu?" Lily tampak bingung, "Ramalan apa? Yang mana?" Imbunya.
"Ramalan telah berubah. Wizard akan menemukan pasangannya yang sesungguhnya. Ancaman dan bahaya akan datang padanya. Berhati-hatilah!" Ungkapnya.
"Suatu saat dia akan datang dan mengatakan hal yang sama padamu. Tunggu saja!" Imbuhnya, kemudian gadis tadi lenyap.
Namun sebelum benar-benar lenyap dari hadapan Lily, ia masih bisa mendengar perkataan terakhir dari sang gadis.
"Reyhan.. Jodoh sesungguhnya dari Reyhan." Itu yang Lily dengar.
Lily terus saja melamun sejak kembali dari karnaval tahunan yang di adakan oleh pack tetangga.
Ia masih saja terngiang-ngiang dengan ucapan seorang gadis yang tak sengaja menabraknya di karnaval beberapa waktu lalu.
Ia masih memikirkan apa maksud ucapan itu. Wizard? Siapa yang ia maksud sebagai jodoh Reyhan? Tapi bukankah Reyhan mate-ku?
Lily yang masih termenung akan kejadian tadi terlonjak kaget saat pundaknya di sentuh pelan oleh suaminya. Adrian.
"Apa yang mengganggu pikiranmu sayang?" Tanya Adrian halus.
"Tidak ada," Balas Lily berbohong.
"Kau sedang hamil sayang, tidak baik memikirkan hal berat. Jangan sampai kesehatanmu dan anak kita terganggu!" Adrian yang tahu bahwa Lily tengah berbohong mencoba menasehati Lily agar istrinya itu mau berbagi apa yang ada di pikirannya padanya.
Lily hanya tersenyum pada Adrian. Ia bukannya tidak ingin jujur pada Adrian, hanya saja ia sendiri masih bingung dengan semua teka-teki itu.
Lily mengelus perut buncitnya sambil mencoba memikirkan jawaban dari misteri yang mengganggu pikirannya selama berhari-hari.
Ia sempat bertukar pikiran dengan Schylla, namun tak membuahkan hasil. Karena Schylla sendiri juga bingung.
'Ada apa dengan Reyhan? Jika dia bukan second mate-ku, siapa jodoh sesungguhnya Reyhan? Dan apa hubungannya denganku? Kenapa ramalan yang seharusnya ditujukan pada Reyhan dibeberkan padaku juga? Ahh otak, berfikirlah!' Lily menggaruk kepalanya kasar. Ia sangat pusing.
"Kenapa aku jadi memikirkan hal yang tidak penting begini?" Marahnya pada diri sendiri.
Adrian yang sedari tadi masih setia menunggu Lily terlonjak karena terkejut.
"Astaga sayang, kau mengejutkanku." Adrian mengelus dadanya. Mencoba menetralkan detak jantungnya yang cepat akibat Lily tadi.
"Apa yang sebenarnya kau pikirkan? Tidak ingin membaginya denganku? Kenapa?" Tanya Adrian sekali lagi.
Lily menghembuskan napas pasrah. "Baiklah, aku akan menceritakannya," Katanya.
Lily mulai mengawali ceritanya, "Kau ingat karnaval beberapa waktu lalu kan?" Adrian menganggukkan kepala menjawab Lily.
"Saat aku sedang berjalan mencari stand yang menjual makanan, aku tak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis. Dari auranya, ia adalah seorang wizard sama sepertiku...." Lily menjeda ucapannya.
"Dia... Dia mengatakan sesuatu padaku. Lebih seperti mengutarakan sebuah ramalan masa depan." Adrian masih diam mendengarkan Lily, ia tahu ucapan istrinya masih berkelanjutan.
"Hanya ada beberapa wizard yang memiliki kemampuan membaca masa depan. Dan dia mengatakan padaku ramalan tentang Reyhan." Lily menggenggam tangan Adrian dan meremasnya. Entah kenapa hatinya bilang bahwa ramalan itu akan menjadi mimpi buruk bagi keluarganya.
Sebentar lagi anaknya akan segera lahir tapi kenapa masalah kembali datang menghampiri? Kapan Lily akan menjalani kehidupan normal seperti impiannya jika selalu seperti ini?
"Apa yang dikatakan gadis itu padamu sayang?" Tanya Adrian.
"Dia bilang bahwa ramalan tentang Reyhan adalah second mate-ku itu salah. Jodoh Reyhan yang sebenarnya adalah seorang wizard. Dia bilang jika Reyhan sudah menemukannya maka ancaman dan bahaya akan datang. Aku... aku bingung, kenapa ia memberitahukannya padaku? Apa hubungannya ramalan itu dengan kita? Kenapa?"
Adrian mengelus punggung tangan Lily perlahan, berusaha menenangkan. "Tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa pada kita. Percayalah!"
**********
Hari ini semua penghuni Golden moon pack dan Diamond pack tengah berbahagia. Pasalnya keturunan pertama dari pemimpin mereka telah lahir.
Ya, Lily telah melahirkan anak pertamanya dengan Adrian. Anak pertamanya lahir dengan normal dan sehat. Ia seorang perempuan yang sangat cantik. Bahkan sangat mirip dengan sang ibunda.
Sekarang bayi mungil itu tengah dalam gendongan sang ibunda. Lily memandangi putrinya dengan penuh kasih sayang.
Kemudian ia menyerahkannya pada Adrian. "Jadi siapa namanya?" Tanya Lily pada Adrian.
Adrian mengangkat putrinya kemudian berkata, "Namanya Alisha Cerelia Rohan."
"Nama yang indah sayang," Ujar Renata. Wanita paruh baya itu sangat senang dengan kelahiran cucu pertamanya.
"Alisha Cerelia, berarti perempuan yang berbudi pekerti luhur, mulia dan jujur," Ungkap Adrian.
"Nama yang cantik untuk putriku yang cantik. Semoga Dewi memberkatimu nak," Ucap Lily untuk bayinya.
Semua orang bergembira. Kedua pack mengadakan pesta perayaan untuk kelahiran putri sang pemimpin mereka.
Bahkan Reyhan pun turut ikut serta dalam pesta perayaan setelah mendengar berita kelahiran anak Lily.
Meski harus pria itu akui, ia sangat iri karena Lily lebih memilih Adrian dibanding dirinya. Karena sampai saat ini, pria itu masih mencintai Lily dan belum bisa melupakannya. Bahkan takdir pun tidak berpihak padanya.
Reyhan memberikan hadiah sebuah kalung berlian yang cantik untuk Alisha. Entah kenapa hatinya menjadi hangat dan tenteram setelah melihat putri kecil itu.
Semua orang bergembira. Namun ada satu orang yang merasa was-was akan hal itu.
Dan orang itu adalah Lily.
TBC
Semoga suka yaa dengan sequelnya
kalau ada krisar juga silakan coret-coret di komen.06/09/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizard's Love Story [HIATUS]
Fantasy[SEQUEL HALF BLOOD LUNA] Masih ingat dengan kisah Lily Evans dan Adrian Rohan yang penuh lika-liku dan banyak perjuangan? Kisah cinta mereka, kini akan dilanjutkan oleh sang putri sekaligus keturunan pertama mereka, yaitu Alisha Rohan. Ini adalah ki...