Alisha kini tengah disuapi oleh Reyhan, lelaki itu bahkan tidak mengizinkan Alisha bergerak satu inci pun. Padahal Alisha kini sudah sedikit membaik setelah meditasi selama semalam.
Gadis itu sangat terkejut tadi pagi, pasalnya ia melihat Reyhan di kamarnya sepagi itu setelah selesai bermeditasi. Ternyata lelaki itu menunggunya selama semalaman penuh.
"Sudah cukup, aku sudah kenyang." Alisha menolak suapan terakhir dari sarapannya.
"Tinggal satu lagi, setelah itu selesai. Ayo, buka mulut!" Reyhan yang keras kepala tetap memaksa Alisha untuk menghabiskan sarapannya.
Gadis itu menggeleng keras dan menutup mulutnya dengan kedua tangan. Perutnya sudah sangat penuh, dan jika Reyhan memaksanya maka ia akan berakhir memuntahkan isi perutnya karena terlalu banyak.
"Aku sudah kenyang, perutku rasanya ingin meledak," kata Alisha sedikit tidak jelas karena mulutnya masih tertutup kedua tangannya.
Reyhan akhirnya mengalah, ia meletakkan piring sarapan Alisha di atas meja. Memberikan segelas air untuk kekasihnya.
"Kau sendiri tidak makan?" Pertanyaan Alisha yang terdengar konyol itu mengundang gelak tawa dari Reyhan.
"Kau bertanya padaku?" Reyhan menunjuk dirinya sendiri sambil terus terkikik, Alisha hanya mengangguk polos.
Ia sedikit bingung kenapa Reyhan tertawa, apakah ada yang lucu dari pertanyaannya?
"Vampire tidak makan, Sayang. Kami hanya perlu darah untuk mengembalikan energi kami," jawab Reyhan masih dengan kikikan kecil.
"Jangan tertawa! Kau mengejekku." Alisha menggembungkan pipinya karena kesal diledek oleh kekasihnya.
"Apa vampire tidak bisa makan makanan lain selain darah?" tanya Alisha penasaran. Ia selalu berpikir tentang itu.
"Vampire bisa makan makanan manusia, tetapi makanan itu tidak bisa membuat kami kenyang." Alisha mengangguk paham.
"Apa kau bisa makan? Aku ingin melihatnya." Alisha memamerkan senyum hingga giginya yang rapi terlihat.
Reyhan menyeringai misterius mendengar permintaan kekasihnya. "Bisa, tapi ada syaratnya."
"Apa syaratnya?" Reyhan mendekat ke arah Alisha, tepat di telinga gadis itu Reyhan membisikkan sesuatu yang membuat Alisha sedikit bergidik ngeri.
Gadis itu memukul Reyhan dan mendorongnya pergi hingga Reyhan terjungkal dari kursinya.
"Pergi sana dari kamarku dasar kakek tua mesum!" Alisha menjentikkan jari tengah dan ibu jarinya, kemudian gadis itu menghilang dari kamar secara tiba-tiba.
Reyhan yang melihat Alisha menghilang dari kamarnya langsung panik. Lelaki itu keluar dari kamar sang kekasih dan pergi mencari keberadaannya.
"Alisha! Jangan main-main, keluarlah!" teriak Reyhan di seluruh penjuru kerajaan.
Sementara si gadis hanya bisa terkikik menyaksikan sang lelaki yang tengah mencarinya.
"Itulah akibatnya jika berani menggodaku!" batinnya merasa puas.
Sebenarnya Alisha tidak pergi ke mana-mana, gadis itu masih ada di tempatnya. Hanya saja Reyhan dan orang lain tidak dapat melihat dirinya karena sihir.
Reyhan yang frustasi karena tak menemukan Alisha merasa menyesal telah menggoda gadis itu. Sangat aneh, Reyhan masih bisa mencium aroma darah dan tubuh Alisha di dalam kamarnya, tetapi ia tak bisa melihat keberadaan gadis itu.
Lelaki itu kembali ke kamar Alisha dengan langkah gontai. "Baiklah, aku minta maaf karena telah menggodamu. Bisakah kau keluar sekarang? Jangan buat aku khawatir, kau baru sembuh setelah diserang musuh."
Alisha mendengar itu, tentu saja karena ia masih berada di dalam kamar sedari tadi. Karena tidak tega dengan kekasihnya, akhirnya sang gadis kembali menampakkan wujudnya.
"Lain kali jangan menggodaku seperti itu!" Reyhan hanya mengangguk.
Tak lama ketukan pintu terdengar, Reyhan berjalan ke arah pintu dan membukanya. Ia sangat terkejut melihat siapa yang datang.
"Viona, untuk apa kau kemari?" kata Reyhan sedikit terkejut.
Alisha yang mendengar nama Viona disebut tampak tak suka. Ia ingin mengusir wanita itu pergi dari kamarnya, tetapi Reyhan malah mempersilakan wanita itu masuk ke dalam.
To be continue
Jeng jeng jeng
aku kembali yuhuuu ....
Semoga suka ya
jangan lupa tinggalkan jejak
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizard's Love Story [HIATUS]
Fantasy[SEQUEL HALF BLOOD LUNA] Masih ingat dengan kisah Lily Evans dan Adrian Rohan yang penuh lika-liku dan banyak perjuangan? Kisah cinta mereka, kini akan dilanjutkan oleh sang putri sekaligus keturunan pertama mereka, yaitu Alisha Rohan. Ini adalah ki...