Lily duduk dengan gusar di tepi kasur kamarnya, kini pikirannya buntu, ia tak bisa menyatukan potongan-potongan petunjuk yang ada.
Adrian yang melihat istrinya murung selama lebih dari dua hari itu hanya bisa mencoba menenangkan meski dirinya sendiri juga tengah gusar.
"Sebenarnya siapa itu Rossa? Dan kenapa dia membangkitkan Louis lagi setelah sekian lama? Apa dia juga salah satu musuh keluargaku?" tanya Lily lebih ke dirinya sendiri.
"Kita hanya bisa menunggu bawahan Reyhan kembali untuk mengetahui segalanya, Lily. Bersabarlah sebentar lagi," tutur Adrian mengingatkan.
Lily sudah bersabar selama beberapa hari ini, jika ia tidak segera bertindak dirinya takut jika Rossa dan Louis tengah menyusun rencana dan mereka akan kalah selangkah.
"Apa mereka masih menginginkan Diamond's Wizard milikku? Lalu kenapa mereka juga berniat mencelakai anakku? Aku tidak bisa tinggal diam, Adrian. Bagaimana jika keluarga kita juga menjadi sasaran mereka?"
Lily berdiri dari duduknya, ia pikir dirinya akan pergi sendiri untuk mencari tahu, meski itu memang sangat berisiko, namun ia tak peduli.
Adrian yang mengetahui isi pikiran istrinya sontak saja menahan Lily. Adrian sangat mengenal wanita di sampingnya itu, ia akan selalu bertindak nekat dan tidak memikirkan jangka panjang dari tindakannya.
"Jangan macam-macam Lily, kita belum mengetaui siapa musuh kita. Bisa saja mereka lebih siap dan kita tidak tahu seberapa besar kekuatan yang dimiliki Rossa."
Lily berdecak kesal, jika dirinya tidak segera bertindak maka ia takut hal buruk akan benar-benar terjadi. Sekali lagi Adrian mengingatkan Lily untuk tidak gegabah.
Sementara di sisi lain, dua guard yang diperintahkan untuk menyusup ke istana oleh Reyhan telah kembali.
Keduanya disambut antusias oleh Reyhan. Kinu mereka tengah berjalan ke salah satu ruangan yang biasa digunakan oleh Reyhan untuk rapat.
Lelaki itu juga menyuruh salah satu pelayan untuk segera memanggil Lily dan Adrian. Mereka pasti akan senang setelah mendengar kabar tersebut.
*****
Pintu ruangan Lily diketuk beberapa kali, Adrian berjalan mendekat dan membuka pintu. Dapat ia lihat seorang wanita dengan pakaian pelayan berdiri di balik pintu.
"Ada apa?" tanya Adrian.
"Maaf, Tuan. Pangeran Reyhan memanggil Anda dan istri Anda. Dua guard yang ditugaskan oleh Pangeran Reyhan telah kembali," ujarnya.
Adrian yang mendengarnya sontak senang. Ia segera memanggil Lily dan keduanya turun, mengekor ke mana pelayan tadi membawanya.
Setelah sampai di depan sebuah ruangan, pelayan tadi membuka pintu dan mempersilakan Adrian serta Lily masuk ke dalam.
Di sana sudah ada Reyhan, Alisha, dan beberapa orang yang menurutnya tampak asing. Reyhan bangkit dari duduknya dan mempersilakan kedua orang itu untuk duduk.
"Jadi bagaimana pengintaian kalian selama berada di sana?" tanya Reyhan.
Kedua lelaki yang diberikan pertanyaan itu saling memandang sejenak sebelum akhirnya salah satu dari mereka mulai bercerita.
"Selama kami mengintai di sana, mereka sudah menyusun beberapa rencana untuk pergi ke wilayah klan werewolf dan melakukan penyerangan secara besar-besaran. Sampai saat ini sudah ada tiga wilayah yang diprediksi akan mereka serang."
Lelaki itu membuka sebuah gulungan perkamen yang berisi peta wilayah Greenland yang dihuni oleh klan werewolf.
Ia menunjuk ke salah satu bagian peta lalu beranjak ke bagian lain yang diketahui akan ditetapkan sebagai wilayah yang akan diserang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizard's Love Story [HIATUS]
Fantasy[SEQUEL HALF BLOOD LUNA] Masih ingat dengan kisah Lily Evans dan Adrian Rohan yang penuh lika-liku dan banyak perjuangan? Kisah cinta mereka, kini akan dilanjutkan oleh sang putri sekaligus keturunan pertama mereka, yaitu Alisha Rohan. Ini adalah ki...