•Derozscar 04•

65.4K 2K 41
                                    

~ Teman adalah tali yang menguntungkan. Ketika satu teman putus harapan, ada sambungan tali dari teman yang lain. ~

- Aden Maulana Zargen -

Sepulang sekolah Geng Derozscar mampir ke warung WarMangjok yang berarti kepanjangan dari warung Mang Joko. Ya, Mang Joko adalah tempat mereka makan siang, malam dan juga pagi. Walaupun warung Mang Joko di pinggir jalan. Tetapi dagangannya selalu laris manis. Dan pastinya makanan disana sangat lezat berbeda dengan yang lain. Hingga Dodo saja sering mabuk oleh ciloknya mang Joko.

"Mang saya hutang lagi yah," ucap Nazar menaruh mangkuk di dekat galon.

"Wokeh, kalo buat den Nazar mah, semua juga boleh ngutang," balas Mang Joko mengacungkan jempolnya pertanda oke.

"Berarti saya juga boleh dong Mang?" celetuk Dodo bertanya sambil mengunyah roti di tangannya.

Mang Joko menggelengkan kepalanya. "Kalo buat Dodo gomblang mah saya tidak kasih hutang. Sebab hutang Dodo udah lebih dari lima ratus ribu. Itu juga bayarnya setiap lebaran lagi," cetus Mang Joko yang kesal karena Dodo selalu membayar hutang-hutangnya satu tahun sekali.

Dodo memanyunkan bibirnya. "Mang Joko pilih kasih, awas aja Dodo nggak mau beli cilok Mang Joko lagi."

"Kan emang Dodo mah jarang belinya, kalo ngutang setiap hari," balas Mang Joko yang membuat para Geng Derozscar tertawa terbahak-bahak.

"Ehh-."

"KABURRR!!"

Belum saja Dodo membalas ucapannya Mang Joko. Tiba-tiba Aden berlari dari ujung jalanan, menyuruh semua teman-temannya kabur. Entah apa sebabnya, yang pasti sekarang mereka di suruh kabur mendadak.

Napas Aden terengah-engah. Ia memegangi pundak Petir agar ikut kabur. "Tir! K-kabur..."

"Tarik napas Den, tarik nafas. Terus tarik napas." Instruksi Rohman menarik napasnya dalam-dalam. Aden pun menurutinya. Ia menarik napas dalam-dalam seperti yang Rohman lakukan.

"Sampai kapan tarik napasnya!" teriak Aden yang sudah menarik nafasnya.

"Tahan Den, tahan.... Jangan dibuang. Mubajir," Rohman sudah menghindar dari amukan Aden. Setelah itu Aden membuangnya dengan dengan napas naik turun.

"Sialan lo Man!"

Aden masih mengatur napasnya, tiba-tiba dari ujung jalanan terlihat banyak wanita yang berlari ke arahnya, sudah dipastikan mereka semua adalah pacar Aden. Nazar menepuk jidatnya dan menyenggol Petir agar segera meninggalkan warung Mang Joko.

"KODEN KAMU BOHONGIN AKU!!"

"SAYANG! KAMU KOK SELINGKUHIN AKU SIH!"

"KAMPRET KODEN! KATANYA LO KAYA RAYA! TAPI SETIAP HARI MINTA DUIT SAMA GUE!!"

"KODEN TUNGGU!!"

"BABY! TUNGGGUIN GUE. KENAPA LO KABUR!"

"KODEN KENAPA KAMU TINGGALIN DISAAT AKU LAGI SAYANG-SAYANGNYA!"

"SIALAN LO DEN!"

Teriakan-teriakan dari pacar Aden di ujung jalan. Dengan sangat panik Aden menyuruh teman-temannya agar segera meninggalkan warung Mang Joko. Tetapi mereka malah bengong melihat semua wanita itu mirip orang yang ingin demo satu kampung.

"Gila. Itu semua pacar lo?" tanya Petir menggelengkan kepalanya.

Aden mengangguk. "Iya, itu semua pacar gue. Mereka janjian buat ngeroyokin gue karena jadwal kencan gue salah."

DEROZSCAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang