Part 36

1.2K 155 6
                                    

Voment dulu ~

▧▧▧▧

Pagi ini dimansion Misha yang ada di New york, diisi ocehan tak jelas dari Ari dan Bria. Dengan santai Misha menjelaskan pertanyaan polos yang terlontar dari bibir mereka.

"Pagi Ma, pagi Ari, Bria"sapa Barca dan Ailee begitu memasuki ruang makan.

"Pagi"balas Misha tersenyum.

"Lho mana Aretta? Bukannya biasanya jam segini dia sudah bangun?"heran Misha.

"Entahlah, sudah dipanggil dia gak nyaut"ujar Barca menggidikkan bahunya.

Misha menggigit jempolnya dan termenung, melihat itu Ailee mengambil alih untuk menyuapi little twins.

"Astaga, jangan bilang?"tanya Misha tak percaya.

"Apa ma? Jangan bikin penasaran napa"keluh Barca.

Misha tak menjawab pertanyaan Barca dan malah berlari keatas, tepatnya ke kamar Aretta.

Ceklek..

"Aretta, kamu gak papa sayang?"tanya Misha khawatir.

Ia tentu saja khawatir saat melihat Aretta yang bergelung didalam selimut hitamnya.

"Hmm? Mama? Nanti yaa, lima menit lagi"gumam Aretta dan berbalik.

Srekk..

Misha membuka paksa selimut tebal Aretta, ia menyentuh kening anaknya dan melotot. Aretta demam? Bagaimana bisa?!

"Aretta, kok sakit? Kamu kenapa bisa sakit sayang?"tanya Misha panik.

"Eugghh, karena kecapekan.. Mungkin?"ujar Aretta tak yakin.

Degh..

Apa ini? Deja vu lagi? Ah, aku pernah mengurus sepupu ku waktu masih sma__gumam Misha dibatin.

"Ternyata putri mama lemah, baru ngurus dua bocah aja udah demam. Tunggu bentar mama telfon dokter dulu"cibir Misha seraya keluar dengan ponsel di genggaman.

"Maa.. Mereka aktif bangett, ya aku capek lah"keluh Aretta protes pada sang ibu.

Dia kesal saat Misha bukannya khawatir malah mencibir, padahal jelas jelas Misha khawatir. Hanya saja mulut nya tak dijaga, ceplas-ceplos seenaknya.

"Hmm, anak jaman sekarang ya gitu.. Lemah"ujar Misha mendapat lemparan guling dari Aretta.

"Lho? Sejak kapan di New York ada guling?"heran Misha.

"Aku bawa, mama jangan ngejek aku ihh!"pekik Aretta akhirnya.

"Kamu gabisa tidur kalo gaada guling yah? Hahahaha anak +62 banget"oceh Misha terbahak.

Wajah Aretta yang sudah memerah karena sakit kini tambah merah, ketika mendengar ejekan dari sang ibu.

"Mamaaa"rengek Aretta.

"Iya, iya.. Maafin mama"ujar Misha tersenyum maklum.

"Mama cuman bercanda kok, lagian dah lama mama gak jailin kamu"
lanjut Misha nyengir.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang