Part 17

3.4K 338 22
                                    

Voment dulu yak..

▧▧▧▧

Suasana diruang keluarga terasa berat, Aretta dan Asher duduk tak tenang karena ditatap tajam oleh Misha.

Misha menatap mereka tanpa suara, Ryan yang duduk disampingnya sampai meringis kasihan pada Aretta.

"Jadi, kenapa kalian berpacaran.?"
tanya Misha dingin.

"T-tentu saja karena kami saling mencintai.."cicit Aretta.

"Siapa nama pria ini.?"tanya Misha sambil menatap Asher sinis.

"N-nama saya Asherka Nejiva Hyunafa, tante bisa manggil saya Asher"ucap Asher formal.

"Sherka, berani sekali kau mengambil putri kecilku.!"murka Misha.

"S-saya tidak mengambil putri anda tante"ringis Asher saat merasakan tekanan kuat dari Misha.

"Maa.! Aku bukan anak kecil lagi.! Aku berhak menentukan semuanya.!"
pekik Aretta kesal karena tak tahan melihat Asher dirundung oleh ibunya sendiri.

"Lihat.? Baru berpacaran selama 5 bulan saja anakku berani berteriak padaku."sinis Misha.

"Ma.! Tolong jangan mencampuri urusan percintaan ku.! Cukup bersikap seperti ibu pada umumnya.! Mama bahkan tak perduli padaku selama 8 tahun belakangan.! Kenapa tiba tiba melarang semuanya.?!"pekik Aretta tak sadar, Misha tersentak mendengar itu.

Hawa kemurkaan Misha seketika lenyap, semuanya menjadi dingin dan keruh.

Aretta yang menyadari itu langsung menatap Misha dan terkejut melihat raut Misha.

Dia nyengir dengan air mata yang menetes.

"Begitukah.? Sepertinya aku terlalu mencampuri anakku yang sudah dewasa"ucap Misha menyeka air matanya dan bangkit.

"Baiklah, karena ini masalah pribadinya aku tak akan berbuat apa apa lagi"ucap Misha mengangguk dan pergi.

"Ma.!"panggil Aretta ikut bangkit.

Misha tampak tidak mendengarkan panggilan putrinya dan terus melangkah menaiki tangga.

"Haah, kata katamu terlalu kasar Sweety"ucap Ryan menggeleng.

"P-papa, a-aku tak sadar mengatakan semua itu"ucap Aretta takut.

"Papa tak tahu apa bisa memperbaiki mood Mama, kita lihat sajalah"ucap Ryan dan menyusul Misha.

Sekarang diruang keluarga hanya ada Luxe, Luce, Aland, Barca, Ailee dan Asher.

"Heh, bagaimana rasanya membuat Mama menangis dengan ekspresi seperti itu.?"tanya Barca sarkas.

"Bang.! Udah gue bilang itu gak sengaja.!"kesal Aretta.

"Ketidaksengajaan yang membuat perasaan mama terluka, dan itu hanya dikarenakan seorang pria."ucap Barca sinis.

"Walau tidak sengaja kamu sudah menyakiti perasaan Mama, Aretta"
ucap Luce bersuara.

"Bagaimanapun caranya kau harus minta maaf pada Mama"lanjut Luce memijit pangkal hidungnya.

Luce yang jarang berbicara pun ikut berkomentar sekarang, itu membuat Aretta merasa disalahkan.

"Apa.?! Abang juga nuduh aku kek gitu.?"tanya Aretta tak percaya.

"Abang malah memihak anak tiri Mama.?!"tanya Aretta berteriak.

"Aretta.!"bentak Ailee.

"Walau kami anak tiri Mama, tolong jangan sangkut pautkan dengan posisi kami"ucap Ailee.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang