Part 45

833 109 8
                                    

Heyooo, Fifi muncul lagee

Vote sama comment nya jangan lupa!

Happy Reading!

****

Suasana kelas 12 Ipa 1 terbilang cukup mencekam, setiap penghuninya berpokus pada tumpukan buku di meja masing masing. "ARGHHHH! GUE NYERAH!"

BRAKH!

finally. Akhirnya jagoan kelas di sana muak dengan aktifitas belajar mandiri sejak dua jam lalu, matanya menatap setiap murid yang masih berusaha pokus pada buku pelajarannya masing-masing.

"Guys, lu pada gak lelah apa?! Ikut gue ngumpulin tanda tangan buat petisi yuk!" ajaknya aneh, semua murid mendelik tak suka ke arahnya.

"Ravn, berhentilah bersikap gila." tegur Race membuat pria itu merotasikan matanya, "Jangan sok negur kalau kadang lu juga kek gini." Balasnya mampu menutup mulut Race rapat-rapat.

Teman-temannya terkekeh saja melihat itu, setidaknya di sela-sela belajar mandiri karena sebentar lagi Ujian terakhir Ravn dan Race menjadi tempat hiburan bagi mereka.

Melihat adiknya berkelahi dengan Ravn, Rabe berdiri dan menyatukan kedua kening insan tersebut.

Degh!

"Cukup berantemnya, sana saling bucin aja!" ketus Rabe mendorong kepala mereka sampai kening Race dan Ravn bertabrakan.

Blush!

Semua cukup tercengang dengan reaksi yang Ravn dan Race keluarkan, mereka tidak menyangka kalau ternyata ada perasaan terpendam di antara keduanya. "Kalau mereka bersatu, hancurlah kelas ini." Celetuk ketua kelas di sambut gelak tawa penghuni kelas.

Kasihan sekali ketua kelas mereka, pria yang bekerja mati-matian suoaya kelas tenang itu sangat luar biasa, pasalnya, kelas 12 Ipa 1 sudah terkenal karena memiliki orang-orang berpengaruh di sekolah.

Bukan pengaruh harta, melainkan pengaruh sifat mereka selama di sekolah. Suatu keajaiban murid kelas 12 Ipa 1 selalu bersama sejak sebuah keonaran terjadi di kelas 10 Ipa 4, profesi dadakan yang mereka dapatkan saat di sekolah sangatlah beragam.

Mulai dari jadi pentolan kelas, pembajak gerbang, toa kelas, fakboy, fakgirl, sad boy, sad girl bersatu padu di kelas 12 Ipa 1. Susah senang yang mereka hadapi bukan main.

Mulai dari membantu pentolan kelas yang di serang pentolan sekolah lain, memukuli pembajak gerbang yang tidak memiliki pintu taubat, mengamankan fakboy dan fakgirl saar di seorang korbannya, dan menenangkan para sadders.

Para Toa kelas? Teman mereka hanya bisa menahan mental supaya tidak terganggu setelah para toa berbicara.

Sungguh harmoni yang sangat luar biasa bukan?

"Kapan yah, pangeran berkuda putih jemput gue? Yang datang pangeran berkuda buaya terus anj!" tanya salah satu sad girl bernama Rianti Mehra, gadis keturunan india-indonesia itu selalu mendapat bullyan karena keluarga ayahnya berasal dari India.

Yah, you know lah kenapa dia di bully, padahal ayahnya bekerja sebagai produser film terkenal, tapi selalu saja di bully tentang makanan khas India yang terkesan tidak higienis 'katanya'.

"Lu syukur di datengin pangeran berkuda buaya, lah gue?! Di datengin titisan mak lampir anjir!" pekik Bulan Jullian, salah satu Fakboy yang paling di buru oleh mantan-mantannya.

Kaget dengan namanya bukan? Ada fakta konyol di balik namanya, dia di namai Bulan Jullian oleh ayahnya karena lahir di malam terakhir bulan juli, yap! Lahir pukul 12 malam di tanggal 1 agustus. Sangat emejing bukan? Tapi pria yang akrab di sapa Ijul itu lebih senang di namai Jullian daripada Agustian.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang