Part 12

6.2K 439 67
                                    

Voment..

▨▨▨▨

Suasana di kediaman Mandhach sangat mencekam, banyak pasang mata menatap Misha seolah hendak menguliti-nya.

Misha sendiri hanya bisa menggaruk kepalanya, dia bingung hendak bagaimana menjelaskannya.

Tak..

Eva meletakkan pembersih make up beserta tisu dimeja, tepat didepan Misha.

"Apus tu make up"ucap Eva ketus.

"Iya"ucap Misha pasrah dan mulai melepas kacamatanya.

Misha membersihkan wajahnya dari make up penyamaran, semuanya menatapnya intens.

Setelah bersih dari make up mereka menghela nafas lega, semuanya menangis penuh haru.

"Kak.! Lo masih idup.?!"tanya Eva tak percaya sambil menangis, Eva menubrukkan badannya ke arah Misha yang duduk disofa.

"Lo ngarepin gue mati.?"tanya Misha ketus.

"Ya enggak lah.! Kita tuh terus berdoa supaya lo balik.! Eh lu nya malah gak ada niatan pulang.!"ucap Eva marah.

"Yaa maaf, gue bukannya gak mau balik."ucap Misha.

"Emang kenapa.? Apa yang bikin lo gak pulang selama 7 tahun lebih.?!" tanya Anes mendekati Misha dan mencubit kedua pipi chubby Misha.

"Gue koma bangke.!"ucap Misha susah payah dan menabok tangan Anes.

"What.?! Kok bisa.?! Kemana perginya Misha badan baja.?"ucap Aixa heboh sendiri.

"Sayang"tegur Ares dan mengacak rambut istrinya itu.

"Kan gue dulu nyobain naklukin bom"ucap Misha memutarkan bola mata malas.

Grepp..

Misha tersentak saat merasakan seseorang tengah memeluknya erat, saat menoleh Misha mendapati Ryan tengah memeluknya dengan wajah di sela sela leher Misha.

"Apaan sih.?!"Misha risih sendiri dengan kelakuan Ryan.

"Biarin begini dulu, aku kangen aroma tubuh kamu."ucap Ryan acuh dan membenamkan wajah dileher Misha.

Kelima anaknya menatap Ryan selaku Ayahnya tajam, mereka Cemburu melihat kelakuan Ryan tersebut.

"Trus, kenapa kau tidak pulang saat sudah sadar.?"tanya Risti menuntut.

"Badanku lumpuh seluruhnya, setelah 7 bulan baru bisa bergerak. Itupun kaki kiriku belum bisa digerakkan" ucap Misha membuat mereka tersentak.

"Kaki kirimu masih belum sembuh saat kau ke Indonesia.?"Tanya Lue memastikan.

"Iya"ucap Misha dan menatap tangannya yang dimainkan Ryan.

"Trus bagaimana Bucat eh, Mama ngalahin aku.?"tanya Luxe penasaran.

"Aku meloncat saat kau menatap Ryan, lalu menendangmu menggunakan kaki kanan"ucap Misha santai.

"Kecepatan seperti dulu.?"tanya Sera.

"Enggak, lebih cepat dari dulu. Aku melatih kecepatanku karena tak memungkinkan bertarung dengan kekuatan bukan.? Kaki kiriku masih nyeri jika diinjakkan"ucap Misha.

"Lalu siapa Barca dan Ailee Ma.? Mereka memanggil Mama sama seperti kami"tanya Aretta.

Misha terdenyum dan menatap anaknya teduh, Aretta membeku melihat tatapan Misha begitupun yang lain.

"Mereka anak angkat Mama, otomatis mereka berdua adalah kakak kalian"ucap Misha.

"Tapi bagaimana bisa.? Kok Mama mengadopsi mereka.?"tanya Aland.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang