Asherta

Part 18

Voment..

▧▧▧▧

Keluarga Mandhach terlihat menikmati aurora yang muncul pada malam ini.

Puas menikmati aurora Misha melirik Asher yang duduk dipojok bersama Aretta.

Dia berdiri dan mendatangi mereka, Aretta dan Asher tersentak akan kehadiran Misha.

"Bisa kau ikut denganku.?"tanya Misha dingin.

"Ma.! Tolong jangan mencari masalah.!"ucap Aretta kesal.

"Aku tak berniat membunuhnya, jadi tenang saja"ucap Misha menatap Aretta sekilas.

"Ikuti aku kalau kau masih ingin menjalin hubungan dengan Aretta"
lanjut Misha dan melangkah menjauh.

"Asher.! Kau tak perlu mengikuti Mama.!"ucap Aretta menahan Asher yang hendak pergi.

"Cepat atau lambat aku harus bisa berinteraksi dengan Mama mu, kalau tidak akan susah kedepannya"ucap Asher tersenyum.

Asher melangkah menuju Rooftop, tempat Misha menunggunya.

Ketika sampai di rooftop Asher duduk disamping Misha yang tengah menyesap bir nya.

"Duduklah, minuman disampingmu adalah milikmu"ucap Misha tanpa menatap Asher.

Dengan ragu Asher duduk tepat disamping Misha, dia mengambil bir kaleng disampingnya dan memegangnya dengan kedua tangan.

"Jadi.. Apa yang ingin anda bicarakan.?"tanya Asher tak tahan dengan keheningan.

"Apa kau benar benar mencintai anakku.?"tanya Misha pelan.

"Pertanyaan macam apa itu, tentu saja iya"ucap Asher.

'Apa kau pikir aku'

Misha melirik Asher tanpa menoleh, dia sedikit bingung dengan ucapan yang terhenti dibatin Asher.

'Sepertinya ada yang mencurigakan dengan anak ini Misha'ucap Bi curiga.

'Hn, aku sependapat denganmu'ucap Devi.

'Tidak baik berburuk sangka'ucap Lezzy.

"Apa yang membuatmu jatuh cinta pada anakku.?"tanya Misha menatap aurora.

"Tidak ada"ucap Asher.

'Aku ingin'

"Kenapa ucapan batinnya terus terpotong.? Apa dia sengaja menghentikannya atau sadar bahwa dia ceroboh berbicara dibatin.?"tanya Misha.

Fyi: kalau tanda " tapi garis miring itu artinya Misha ngomong dalem hati, sedangkan kalo ' suara batin orang. Tapi bisa juga Lezzy, Devi dan Bi.

'Kecurigaan ku bertambah, Misha beri anak ini satu human robotic'ucap Bi.

Bugh..

"Kenapa kau berbicara seolah terpaksa mencintai anakku.? Sialan"ucap Misha setelah menabok Asher.

Deghh..

Entah kenapa Misha mendengar jantung Asher yang berdegup lebih cepat dibanding sebelumnya.

"Kau tinggal dimana.? Ada berapa orang dirumahmu.?"tanya Misha saat menyadari tatapan takut dari Asher.

Walau rasa takut itu palsu Misha tak menyadarinya, hanya Bi yang sadar tapi dia tetap diam.