Part 30

1.9K 241 23
                                    

Vote nya mana~

▧▧▧▧

Hari hari Asher tampak suram dengan kehadiran Filo dan Asya dalam hidupnya.

Filo yang terus mengganggu Asher ketika berduaan dan Asya yang terus berusaha dekat dengannya.

Ingin sekali rasanya dia membuang kedua orang itu kelautan, namun jika dia melakukannya Aretta akan marah.

"Haaahhh"

Mendengar Asher menghela nafas sangat berat, Dalia ibu Asher menatap putra sulungnya.

"Ada apa Asher.? Akhir akhir ini Bunda lihat kamu murung terus"
heran Dalia.

"Asher cemburu sama temen Aretta bundaa"rengek Asher dan mendusel ke lengan ibunya.

"Astaga.. Ini Asher putra bunda.? Kok gak mirip yah"ucap Dalia syock.

Pasalnya Asher adalah anak yang dingin meski pada keluarganya, biasanya Asher mengabaikan ucapan Dalia.

Asher yang dulu hanya patuh pada Ayahnya itu kini merengek kepadanya.

"Bundaa"rengek Asher hampir menangis.

"Bang lek u.!"*pekik anak perempuan berusia 2 tahun yang berkuncir 2.

Cliiitt..

"Aduuh.!"pekik Asher meringis ketika merasakan sakit di tangan kanannya.

Anak laki laki berusia 2 tahun menggigit tangan Asher dengan gigi yang baru tumbuh.

"Rien.! Ria.! Apa apaan sih kalian.?"
tanya Asher gemas.

"Git"*ucap anak laki laki yang dipanggil Rien nyengir.

"Nyehehehe"anak perempuan yang dipanggil Ria itu hanya terkekeh.

"Hmph! Kalian nyebelin! Sini abang hukum!"seru Asher dan menggelitiki kedua adiknya.

"Asher! Ke ruang kerja ayah sekarang!"Asher tersentak saat mendengar ucapan dingin dari pria besar yang melangkah menuju tangga.

Ria dan Rien yang tadinya tertawa kini terdiam, dengan badan gemetar hebat mereka bersembunyi dibelakang Asher.

"Ut, yah rem"*ucap Ria takut.

"Uuuhh, Baang ut yah rem"*rengek Rien menangis.

"Sini sayang, Asher.. Kamu sebaiknya segera menyusul sebelum Ayah marah"Dalia berucap sambil memeluk dua anaknya yang ketakutan.

"Baik Bunda"ucap Asher pasrah dan naik menuju lantai tiga.

"Anak cantik dan ganteng Bunda bobo yu"ajak Dalia lembut.

Tok..

Tok..

"Masuk!"suara berat itu menyuruh Asher masuk.

Ceklek..

"Ada apa y--"

Bugh..

Belum selesai Asher berucap, dirinya sudah mendapat tonjokan keras dari sang ayah.

"Apa apaan sifatmu belakangan ini?! Kemana hilangnya putra kesayangan ayah?!"bentak pria paruh baya itu murka.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang