Part 27

2.4K 302 49
                                    

Voment ^_^

▧▧▧▧

Diteras balkon terlihat Misha tengah bersantai, ia menyesap greentea latte nya sambil membaca berkas penting.

Mendengar deru mobil mata Misha melirik sedikit, sebuah mobil sedan hitam terparkir didepan gerbang Mansion Mandhach.

Dia kenal mobil itu, setelah menelfon security mobil itu pun melenggang masuk.

Tak lama keluar seorang pria yang sudah sangat dikenalnya, ya. Asher, pria yang menghilang selama 4 bulan itu kini ada didepannya.

Asher yang peka karna merasa ditatap pun menengadah, matanya bertatap langsung dengan mata abu abu milik Misha.

Dengan isyarat tangan Misha menyuruh Asher menghampirinya, dia sudah menebak apa yang akan dilakukan Asher di jam 10 pagi ini.

"Selamat pagi, Ma"sapa Asher dari belakang.

"Ya, sepertinya ada yang ingin kau kembalikan.?"tanya Misha membuat Asher menegang.

"Kau selalu bisa menebak apa yang ku fikirkan, Ma"ucap Asher menghela nafas.

"Aku bukan membaca fikiranmu, hanya saja jika bukan karna itu kau tidak akan kemari dijam sekolah"ucap Misha santai.

Yang diucapkan Misha memang benar, selama Misha hidup hanya Asher yang batinnya tidak dapat didengar.

"Aku ingin mengembalikan gelangmu ini Ma"ucap Asher seraya meletakkan gelang dimeja samping Misha.

"Bukankah itu sudah ku berikan.? Kenapa kau kembalikan.?"tanya Misha melirik gelang itu.

"Aku takut menyalah gunakannya, Ma"ucap Asher.

"Duduklah, kita minum dahulu. Kau mau minum apa Sherka.?"tanya Misha menyimpan berkas ditangannya.

"Ah, tak perlu Ma"ucap Asher meringis.

"Duduklah, aku akan membuatkan teh dulu"ucap Misha seraya beranjak masuk.

Tak lama Misha kembali dengan nampan ditangan. Diatas nampan ada sebuah teko, dua cangkir dan beberapa cemilan.

"Minumlah"ucap Misha setelah menuangkan teh dari teko nya langsung.

Misha tak hanya menuangkan untuk Asher, dia menuangkan untuknya juga.

"Terimakasih Ma"ucap Asher dan mengambil satu gelas.

"Jadi, apa yang kau lakukan selama 4 bulan ini.?"tanya Misha menatap kedepan.

"Em, itu.. Sulit dijelaskan Ma"ucap Asher menyentuh leher belakangnya.

"Baiklah, apa itu membuatmu sangat sibuk.? Kau tahu, sulit sekali menenangkan remaja yang sedang galau"ucap Misha mendesah.

"Untung nya aku punya 1001 cerita kehidupan yang bisa ku gunakan"
lanjut Misha menatap Asher geli.

"Dia sangat sangat Merindukanmu, apa kau merindukannya.?"tanya Misha menatap tepat dimanik mata Asher.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang