Part 25

2.3K 282 11
                                    

Voment elaaah..

▧▧▧▧

Dikamar Aretta terlihat sepasang insan sedang asik menonton film, mereka menonton dengan tenang sambil nyemil ringan.

"Eh.? Cemilannya abis"gumam Aretta saat ngeh kalau cemilan dimangkok besar telah habis.

"My Chére, aku kebawah dulu yah.."ucap Aretta diangguki Asher.

"Jangan lama lama, My Amour"ucap Asher tersenyum sambil menatap Aretta dalam.

"Asyiap.!"pekik Aretta dan melangkah keluar.

Tepat saat Aretta keluar ponsel Asher berdering, dia melangkah menuju balkon dan mengangkat telfon.

"Halo, papa.?"Tanya Asher.

"Besok kamu ke German, bantu papa ngatasin beberapa masalah"ucap seseorang diseberang.

"Tapi Pa, aku sekolah"ucap Asher sedikit protes.

"Sejak kapan sekolah jadi lebih berharga daripada ucapan Papa.?"
Tanya orang diseberang sinis.

"S-sekarang selain s-sekolah, Asher a-ada orang ya-yang harus d-dijaga"
ucap Asher terbata bata.

"Apa.? Apa maksud perkataan bodoh itu.?! Bukankah yang harus kau jaga adalah Papa.?!"bentak orang diseberang.

"I-itu sebelum a-aku be-berpacaran dengannya, s-sekarang ku-kurasa a-ada yang t-tumbuh d-dihatiku"ucap Asher takut.

"Apa kau ingin aku membunuh pacarmu.?"tanya orang diseberang santai.

"JANGAN.!"seru Asher.

"Kalau begitu, besok pergi ke German.!"putus orang diseberang dan mematikan telfon.

Asher mendesah lelah dan jatuh terduduk dibalkon, dia memeluk kedua kakinya dan menyembunyikan wajah disela sela lutut.

Badannya terlihat gemetaran hebat, Luxe melihat itu dari balkon yang berada di lantai empat.

Dia dari ruangan khusus Misha dan kalian tau lah, dia diusir Misha karna menganggu.

Kening Luxe terangkat saat melihat sosok asli Asher, ternyata ke pribadiannya tidak dingin sama sekali.

'Jan natep dia kek gitu dong, kesannya lo jadi suka sama dia. Gue jadi takut lo gay'

Suara itu membuat mata Luxe melotot tak percaya, seketika badannya merinding.

"Anjim, omonganlu serem amat"desis Luxe dibatin.

'Gue cuma ngungkapin apa yang gue rasain'ucap orang dibatiinya acuh.

"D.. Ajarin Vol ngomong disaring dulu napa, ngeselin kalo dia ngomong"
gerutu Luxe protes pada alters nya.

'Itu bukan tanggungan gue, udah cukup kalian bikin gue mumet karna berantem mulu. Males gue ngajarin binatang liar kek lu pada'ucap D, alters Luxe membuat Vol dan Luxe sendiri melotot tak percaya.

Pertempuran melalui batin pun tak dapat dielakkan oleh Luxe, dia termenung disana sangat lama.

Sampai sampai para human robotic khawatir, mereka bisik bisik dibelakang Luxe dan setuju melaporkan hal tersebut pada tuannya.

▧▧▧▧

Aretta terlihat bersenandung ria didapur, dia baru saja memasukkan bulir popcorn di microwave.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang