Part 37

1.2K 150 3
                                    

Vote dan comentt

▧▧▧▧

Demam Aretta telah sembuh, waktunya sangat tepat karena hari ini mereka pulang ke Indonesia. Urusan Misha disini sudah selesai sampai ke akar.

"Semuanya sudah dibawa?" tanya Misha memastikan.

Dibelakang terlihat Aretta menarik dua koper besar, serta Barca dan Ailee masing masing satu koper.

"Ma, kok abang sama kak Ailee gak bawa dua koper?" rengek Aretta.

"Kau kan membawa koper mama, apa kamu mau menggendong little twins?" tanya Misha seadanya.

Little twins memang sedang digendong Misha, sejak kemarin mereka semakin lengket dengannya. Tentu itu membuat Misha kesusahan sendiri, berbagai pekerjaannya tak dapat ia selesaikan karena mereka tak mau lepas dari Misha.

Mereka menempuh perjalanan lumayan lama dari New York, sesampainya dibandara Soekarno hatta, Asher tampak menyambut mereka.

"Selamat datang, Ari dan Bria tidak menyusahkan anda bukan?" Asher bertanya dengan khawatir.

"Ahahaha! Mereka tak lebih parah dari anak kembar Mama,"

Ungkap Misha terlampau jujur, ia bisa menangani dua kali lipat little twins. Masa dia kerepotan dengan dua bocah?

"Ayo sama kakak, Mama pasti kecapekan gendong kalian," ucap Asher seraya mengambil alih Ari dan Bria.

Keduanya tampak menolak, mereka memeluk leher Misha erat. Asher tampak panik dan semakin berusaha menarik adiknya, namun tak bisa.

"Asher, jangan memaksa mereka. Karena little twins tak mau pisah, apa boleh buat," nasehat Misha.

"Kita ke rumah Asher dulu, tak apa bukan?" Misha menatap ketiga anaknya untuk memastikan.

"Gapapa ma! Aku kangen sama bunda," ungkap Aretta, antusias.

"Dih, kegirangan dia," gumam Barca tak acuh dan masuk kedalam mobil.

Mereka berangkat menuju kediaman Asher dengan iringan lagu yang Misha nyanyikan untuk little twins.

▧▧▧▧

Tepat saat mobil Misha beserta anaknya memasuki gerbang kediaman Asher, sebuah mobil hitam tampak keluar dari sana.

Mata Misha melirik mobil itu dan sedikit tersentak begitu mengetahui siapa pengemudi nya, ia menoleh ke Asher dengan tatapan bertanya-tanya.

"Ada apa Ma?" heran Asher.

"Yang pakai mobil hitam itu.. Siapa?" tanya Misha ragu.

"Ah, seperti nya ayah aku udah berangkat," ujar Asher.

"Dia ayah aku Ma," jawab Asher tersenyum.

Misha merasakan little twins gemetar ketakutan saat Asher menyebut nama 'Ayah',Misha tentu mengerutkan keningnya heran.

"Ayo turun. Ma," ajak Asher begitu mobil yang dikendarai Barca sudah terparkir.

Dia menahan diri untuk bertanya lebih jauh dan beranjak keluar, begitu keluar ia kembali menggendong little twins.

Kedatangan mereka tampaknya sudah dinanti oleh bunda Asher, buktinya sekarang wanita paru baya itu tengah berdiri didepan pintu utama.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang