Asherta

Part 23

Voment.! Kalo kaga fifi ngambek ¶ _ ¶

▧▧▧▧

Kringggg....

Telfon rumah dikediaman Mandhach berbunyi, membuat si kembar
(-Aretta) menengok.

"Angkat gih bang"ucap Aland menatap kedua abangnya malas.

"Bang."panggil Luxe menatap Luce.

"Hn.?"

Sringg..

Luce berdehem sambil melirik Luxe, hanya lirikan saja mampu Luxe mengangguk patuh.

"Oke bang jago, teruslah memainkan ponselmu."ucap Luxe membungkuk.

Krinngggg...

"Yaelah sabar napa"kesal Luxe mengangkat telfon.

"Ya, sape disono.?"tanya Luxe sambil menggaruk pantatnya yang gatal.

"Kedua adikmu gue culik"

Degh..

"Maksud lu apa Bambang.?!"bentak Luxe.

"Eh.? Ini bukan kediaman Mandhach.?"
tanya seseorang diseberang.

"Emangnya ngapa.? Pen nyuri lu.?"
tanya Luxe ketus.

"Ini sapa sih.?"tanya orang diseberang.

"Harusnya gue yang nanya, lu sapa.? Kok bilang adek gue diculik"heran Luxe mulai geram.

Luce dan Aland yang mendengar kata kata Luxe sontak menoleh dan berdiri.

"Clarettania sama Afshafa adek lu kan.?"tanya orang itu.

"Heh.! Mulut dakjal.! Jan nyebut nama suci adek gue ye.!"kesal Luxe.

"Au ah, pokoknya kalo lu mau adek lu selamat. Silahkan datang ke jln Kematian dengan membawa duit 5 triliun."ucap orang diseberang.

"Bujug.! Ngapain lu minta 5 triliun njim, lu kira gue orang kaya apa"pekik Luxe.

Luce dan Aland sontak melihat keatas dan mengecek jumlah uang yang ada di atm mereka melalui hp.

Mereka berdua menerjab dan saling lirik, aura kecanggungan sontak ada disekitar keduanya.

"Dih, kan bokap nyokap lu sultan.!"
pekik orang diseberang balik.

"Truss.?! Lu pikir gue sultan.? Kagaa"pekik Luxe.

Aland dan Luce lagi lagi saling melirik dan melihat nominal yang ada di hp mereka.

"Emang buat paan sih.?"tanya Luxe setelah menormalkan suaranya yang serak gara gara berteriak.

"Buat beli rumah, skincare, mobil, baju, celana, kasur, ac.."ucap orang diseberang.

"Bentar, kalo lo beli mobil berapa buah.?"tanya Luxe.

"Sebanyak mungkin, emang napa.?"
tanya orang diseberang keheranan.