Part 10

6.4K 425 49
                                    

Voment..

▧▧▧▧

Ceklek..

"Terimakasih pelatihan hari ini, Bu Arissa.!"seru Aretta bahagia.

Sikk..

Aretta menyikut Luxe, karena dari selesai istirahat tadi terlihat bengong bengong sendiri.

"Ah..? Paan.?"tanya Luxe linglung.

"Ucapan terimakasih nya bang.!"ucap Aretta mendesis.

"Oh.? Terimakasih untuk hari ini." ucap Luxe pelan dan kembali bengong sendiri.

"Dia kenapa sih.?"heran Aretta.

"Hm.? Sepertinya Luxe tengah berbicara dengan Alters dan teman iblisnya."ucap Arissa menebak.

"Benarkah.? Hn, oh iya.! Apa anda juga punya alters.?"tanya Aretta penasaran.

"Eum,"Arissa terlihat ragu memberitahu, namun wajah penuh harap Aretta membuat pertahanannya runtuh seketika.

"Yaa."ucap Arissa menghela nafas.

"Benarkah.?! Siapa nama Alters mu.? Dan apa kau punya teman iblis.?" tanya Aretta seruntun.

"Eum, Bi. And ya,"ucap Arissa terlihat kaku.

"Ha.? Bi, and, ya.?"tanya Aretta memiringkan kepalanya.

"Bukan, nama alters ibu Bi. Sedangkan Ya itu jawaban untuk teman iblis,"jelas Arissa.

"Ouh begitu, bisa kah aku bertemu Bi.? Aku sungguh penasaran."ucap Aretta riang.

"Setidaknya, jika ingin bertemu panggil aku Bu Bi. Aku ini sudah seumuran dengan Arissa,"kesal Bu Arissa, suara nya berubah.

"Ha.?"Aretta lola.

"Ck, aku Bi. Alters Arissa,"ucap Bu Arissa berdecak.

"Oh..! Bu Bi.!! Bagaimana pengalamanmu selama ini bersama bu Arissa..?"tanya Aretta antusias.

"Em, tidak terlalu buruk sih. Tapi kadang terlalu ceroboh, itu membuatku mengambil alih tubuhnya secara paksa."ucap Bi.

"Sudah kan.? Lebih baik kalian pulang, ini sudah pukul 20:20 malam." ucap Bi, ketika Aretta hendak membuka mulut lagi.

"Ah, benar. Kalau begitu sampai jumpa lagi bu Arissa, bu Bi."ucap Aretta berteriak sambil menarik tangan abangnya.

▨▨▨▨▨

Mansion mandhach

"Aretta pulang.!"seru Aretta keras, tak lupa Luxe terlihat di seret oleh Aretta.

"Selamat datang kembali, lho kok Luxe kamu seret Sweety.?"heran Ryan yang duduk diruang tamu.

"Kalo gak aku seret, dia bakalan bengong semalaman di mobil Papa."ucap Aretta, tersemat nada jengkel pada abang yang cuma beda beberapa menit darinya.

"Oh.? Papa kok tumben pulang jam segini.?"lanjut Aretta heran, ketika menyadari keberadaan ayahnya yang pulang lebih awal daripada biasanya.

"Gak ada, apa gak boleh Papa pulang lebih awal.?"tanya Ryan.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang