Part 16

4.6K 397 45
                                    

Voment yak..

▧▧▧▧

Misha terlihat tengah mengambil DNA orang orang yang ada didalam tabung.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Misha tak menyadari kalau dirinya sudah berada dilantai 4 selama 5 bulan.

Oke, ini sedikit parah memang. Misha tak pernah turun kelantai satu untuk makan, bahkan dia tidak pernah buang air.

Eh, gak deh. Dia makan sama buang air, tapi dirumah jiwanya. Devi dan Lezzy sering mengingatkan Misha untuk kebutuhan itu, soal makanan mereka memalak Qendy.

Bersyukur sebagai Alters mereka bisa bebas keneraka walau tidak bersama tubuh Misha.

'Mis'panggil Devi.

"Oh.? Waktunya makan yah.?"tanya Misha menghentikan pekerjaannya.

Selama 5 bulan dia meneliti DNA musuhnya, dan sekarang dia hampir selesai. Bahkan dia telah menciptakan sosok yang sempurna.

Misha berbaring di sofa dan memejamkan mata, secara otomatis dirinya didalam rumah.

Lezzy mengambil alih tubuh Misha, begitulah rutinitas mereka. Secara bergantian mereka mengambil alih tubuh Misha.

"Yo Bi, apa kabar.?"tanya Misha mendekati Bi yang duduk di meja.

"Hus hus, jangan ganggu aku."usir Bi ketus, dia menggaruk rambutnya dan menatap selembar kertas dengan sangat fokus.

"Ngapain sih.?"tanya Misha.

"Ngerjain proyek"ucap Bi enteng.

"Soal apaan.?"tanta Misha.

"Ck, gue lagi bangun kerja sama dengan Leviathan"ucap Bi ketus.

"Udah deh diem, kalo gue salah dikit aja pala gue kelempar"lanjut Bi sinis.

Mendengar ucapan Bi Misha bergidik takut, diam diam dia mengintip pekerjaan yang sangat bahaya itu.

Puk..

"Pergi sana.! Jan ganggu, ngeselin tau gak"ketus Bi setelah memukul kepala Misha.

"Hish, yaudahlah. Gue pen makan dulu"gerutu Misha pergi sambil mengelus kepalanya.

▧▧▧▧

Tok..

Tok..

"Maa.!! Kau masih hidupkan.?"tanya seseorang dari luar membuat fokus Misha buyar.

"Ya.! Masih sehat dan masih nafas"
ucap Misha acuh.

"Aku buka yah Ma.!"pekik seseorang diluar.

"Ya.! Tapi hati hati saat masuk.!"ucap Misha berteriak.

Ceklek..

Tuing..

Tuing..

Tuing..

Tuing..

Tuing..

Tuing..

Tuing..

Tujuh kepala menjembul dari balik pintu, mereka menerjab dan menatap isi ruangan.

Asherta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang