Hiii...
Happy Reading!
****
Plak!
"Sekarang bukan waktunya melamun Misha!" desis Anes setelah menampar sahabatnya yang hanya melamun.
Tersadar dengan hal itu Misha segera berteriak, "Human Robotic! Lindungi anak-anak!"
Banyak human Robotic bangun, mereka segera melindungi apa yang sudah Misha perintahkan. Wanita itu melemparkan gelang berisi berbagai jenis senjata api, "Aktif!"
Setelah senapannya membesar dan kembali ke bentuk aslinya, Misha segera menembakkan amunisinya pada musuh yang datang dari pintu utama.
Perasaan wanita itu tidak karuan karena menghawatirkan keselamatan anak-anaknya, "Untuk sekarang abaikan hal itu dulu kak! Selama musuh masih di sini mereka bisa melukai anak-anak kapan pun!" teriak Eva berharap kakaknya berhenti ketakutan dan melawan semua musuh dengan segala kehebatannya.
Untuk mengalahkan Careza yang datang dengan banyak anggota, mereka memerlukan kekuatan sejati Misha. Ya, keberanian tanpa akhir. Selama ada hal itu Misha akan tetap melawan tanpa menghiraukan rasa takut dan sakit yang terjadi padanya.
"Sialan, aku tidak bisa membiarkan kejadian delapan tahun lalu terjadi lagi!" umpat Misha menembaki musuh musuhnya.
Satu persatu musuh mulai tumbang. Saat aroma kemenangan sudah tercium oleh Misha dan sahabatnya, senyum lega pun tak bisa di tahan. "Bertahanlah sebentar lagi!" seru Misha di jawab Empat sahabat dan satu adiknya semangat.
Dor!
Dor!
Dor!
Akhirnya. Lutut Misha lemas dan jatuh terduduk, tidak tahan melihat itu ke tujuh anaknya berlari mendekat. "MA! MAMA GAK PAPA?" tanya mereka panik.
Misha memberikan senyum menenangkan untuk anak-anaknya,"Mama tidak apa kok, cuma takut kalian kenapa-napa." terang Misha.
Mereka menghela napas lega, duo E, duo A dan Eva pun terlihat merentangkan kedua tangannya. Ternyata memegang senjata api di usia yang tak lagi muda itu menyulitkan, "Ah punggungku, bagaimana kau bisa bertingkah seperti anak muda Mish?" tanya Aixa menggerutu tak senang.
Padahal dulu waktu muda dia lah yang paling aktif, tapi kenapa gadis terkesan jarang bergerak malah biasa saja saat memegang senjata di usia hampir setengah abad?!
"Hm? Mungkin warisan Grandpy," jawab Misha tak acuh.
Seketika mata mereka berkaca-kaca, "Ah, lu mah! Gaasik ih, masa ngingetin tentang Grandpy lagi!" ketus mereka meneteskan air mata.
"Keceplosan." Ungkap Misha polos.
Gadis itu memukul bibirnya pelan karena tidak bicara dengan filter, dia seperti ini bukan tanpa alasan. Di kepala Misha hanya ada beberapa pertanyaan yang terlintas, seperti.
'Jika Grandpy masih ada, bukankah dia tidak akan membiarkan kejadian seperti ini terjadi?'
'Grandpy pasti akan menghukum Careza dengan kejam!'
'Careza pasti ketar ketir di hadapan Grandpy!'
Setidaknya itulah kalimat yang ada di kepala Misha, hal ini membuat Lezzy, Devi dan Bi serentak.
'Stop memikirkan hal yang tidak-tidak Misha! Grandpy sudah tenang!'
Misha tersentak mendengar suara tiga kepribadian gandanya, "Menyebalkan sekali," gumam Misha merotasikan matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asherta
Teen FictionPart nya keacak, gabisa dibenerin.. Jadi tolong perhatikan part sebelum membaca :) Squel Twins Bad Girl And Mafia kisah kehidupan anak anak mereka namun lebih ke Aretta, putri kembar Misha Start:24-April-2020 Finish: