Vote and Comment!
>Happy Reading<
****
13th years later
"Thomas! Dimana Daddy dan Mommy?" Diego yang akan berjalan menuju ruang kerja ayahnya bertemu dengan Thomas, tangan kanan Mike.
Thomas membungkuk hormat, lalu berdiri tegak seraya berkata, "Tuan muda. Tuan dan Nyonya berada di ruang kerja." Diego mengernyit, "Kau dari sana?"
"Benar, Tuan."
Tanpa berkata apapun, Diego berlalu dari hadapan Thomas. Namun, belum sempat ia memutar gagang pintu, Thomas sudah menghalangi tubuhnya. Diego mengernyit tak suka. Matanya menatap tajam Thomas. Persis seperti mata Mike.
"Apa yang kau lakukan, Thomas!?" Desisnya.
Thomas berdeham. "Mohon maaf, Tuan Muda. Anda dilarang untuk masuk."
Diego semakin menajamkan matanya melihat Thomas. Terang saja jika ia tak suka ada orang yang melarangnya sekalipun itu Mommy dan Daddynya. "Apalagi? Daddy dan Mommy sedang membuat program anak?" Tanya Diego sarkas.
Thomas hanya diam. Dan arti diamnya Thomas sudah menunjukkan bahwa apa yang ia tanyakan itu adalah benar. Diego berdecak lidah. Berpikir bahwa, di saat-saat seperti ini, kedua orang tuanya malah justru memadu kasih.
"Kalau begitu, katakan pada Daddy dan Mommy, aku akan pulang larut malam. Ada sesuatu yang harus ku lakukan." Diego berkata seperti itu sembari berjalan menjauhi Thomas. Sedikit malas jika berurusan dengan Thomas yang terlalu ikut campur.
Thomas hanya memandangnya dan tak lama, pintu dibelakangnya terbuka. Menampakkan sepasang suamo istri dari ruangan itu. Lantas, ia berbalik dan menunduk hormat. "Ada apa, Thomas? Aku seperti mendengar suara Diego." Ujar Alina.
"Katakan, Thomas." Ucap datar Mike.
"Tidak ada apapun, Tuan, Nyonya. Hanya seperti biasa, Tuan Muda ingin melakukan aktivitasnya." Balas Thomas.
Alina menghela napas. Ia sudah tahu kebiasaan putranya. Persis seperti suaminya. Terlalu keras, dingin, datar, dan tak tersentuh. Dengannya – sebagai seorang ibu, anak itu juga keras. Namun ia percaya, dibalik sifatnya yang seperti itu, putranya tetap akan menyayangi kedua orang tuanya.
"Biarkan saja. Anak itu sudah mulai dewasa. Dia tahu mana yang baik dan buruk untuk hidupnya. Kita akan bertindak jika ada kesalahan yang melampui batasnya. Sebagai orang tua, dukung saja." Jelas Mike yang paham akan kekhawatiran istrinya. "Aku sendiri yang akan menegurnya jika ia melakukan kesalahan fatal. Biarkan ia mencari jati dirinya."
Mendengarnya, mau tidak mau, Alina hanya menurut. Lagi pula, apa yang dikatakan Mike ada benarnya. Mungkin ini saatnya, putranya untuk mengukir kisahnya yang baru.
Mike memandang Thomas, "Lanjutkan saja tugasmu. Aku akan pergi berlibur dengan istriku. Menikmati hari – hari kami." Alina merona mendengarnya. Oh my.
Thomas mengangguk singkat dan pergi meninggalkan keduanya.
Di sisi lain, Diego mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang, "Datang ke markas. Kita bahas apa saja yang perlu dilakukan."
Tut
Diego langsung memutuskan sambungan tanpa mau mendengarkan jawaban.
Sebelum pergi, ia kembali ke ruang kamarnya untuk mengambil peralatan yang ada di ruang rahasianya. Ruangan itu hanya ia sendiri yang tau. Bahkan, Daddynya tidak tahu menahu dengan adanya ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]
Romance[REVISI] [Completed] [Terbit Novel self publishing non kontrak dan E-Book] Segera di publikasikan di aplikasi Novel Life dan Bakisah/Ceriaca @AuliaDevd -Mysterious of Wedding- Alina Sallyandra, Gadis berumur 18 tahun harus menerima kenyataan bahwa i...