BAB 44

412 16 0
                                    

Vote and Comment!

>Happy Reading<

****

"New challenges, new trap."

- Antonio's Mansion, Capital City – Paris | 12.30 pm -

Kedua pria yang masih sibuk mengurusi perusahaan mereka tak menyadari bahwa lagi - lagi pembicaraan yang mereka lakukan didengar olehnya. Alina yang niat awalnya ingin mengajak Mike untuk makan siang, ia harus dihadapkan dengan pembicaraan keduanya di ruang kerja itu. Bagaimana bisa ia dengar, jika ruangan itu kedap suara?

Tentu semua karena Alina telah membuka sedikit pintu itu. Hanya sedikit. Dan gerakan itu terhenti ketika Mike membahas perihal masa lalu pria itu dengan...dirinya? Ia semakin tak paham. Kapan dirinya menjadi bagian dari masa lalu pria itu? Seingatnya, tak pernah. Tak pernah sebelumnya ia bertemu dengan Mike. Saat pernikahan mereka, itulah awal pertemuannya.

Hatinya gelisah. Rasa ingin tahu dan bertanya muncul dalam pikirannya. Tapi...jika ia bertanya hal itu sekarang, siapa tau - Mike justru memberikan alasan lain. Bukan alasan sebenarnya. Untuk sekarang, lebih baik menunggu. Terkadang, menunggu lebih baik daripada memaksa untuk mengatakan sekarang. Biarkan Mike yang mengatakannya sendiri padanya.

Dengan pelan, ia kembali menutup pintu dan berbalik pergi. Ia akan ke ruang makan terlebih dahulu, mengambil makanan dan membawanya ke ruang kerja pria itu.

"Nona, dimana... Tuan? Bukankah nona pergi untuk memanggil Tuan?" Ujar Emma, kepala pelayan ketika Alina sampai di meja makan akan mengambil makanan.

Alina tersenyum tipis, "Ya. Tapi...sepertinya ia sedang sibuk." Alibinya. Ia duduk disalah satu kursi untuk mulai makan siang. "Aku akan makan lebih dulu, setelah itu, aku akan mengantar makan siang Mike ke ruang kerjanya."

Kepala pelayan Emma hanya mengangguk dan diam. Dapat ia lihat bahwa Nona-nya sedang menyembunyikan sesuatu. Ada yang tidak beres. Pikirnya. "Baiklah jika seperti itu. Saya akan mengambilkan peralatan yang akan dibawa Nona."

Alina diam dan merespon dengan senyuman tipis. Moodnya sedang tidak bagus. Seluruh pikirannya masih tertuju dengan pembicaraan Mike dengan Thomas. Berkali-kali ia berusaha mengabaikan, namun tak bisa. Masalahnya, ini menyangkut dengan...masa lalunya. Oh astaga, mengapa seperti ini?

"Kau makan siang sendiri, tanpa mengajakku?"

Sebuah suara membuyarkan lamunannya. Suara Mike - siapa lagi. "Kulihat, pintu ruang kerjamu tertutup. Aku...tak ingin mengganggumu. Sepertinya kau sibuk." Bohong. Kau berbohong, Alina.

Mike berjalan mendekat dengan diikuti Thomas. Mengambil duduk tepat disampingnya yang mencoba makan dengan tenang. Mike meminta Thomas untuk bergabung dan diangguki Thomas. Alina meliriknya dan mengernyit. Tak biasanya Mike duduk disampingnya. Biasanya, pria itu akan duduk di ujung meja layaknya seorang kepala keluarga.

"Kau menginginkan sesuatu?" Alina menggeleng. "Lalu, mengapa menjadi pendiam?"

"Tidak. Aku tidak apa-apa."

Mike menelisiknya. Jawaban yang Alina berikan tak membuatnya puas. "Kau masih sakit?"

"Tida-"

"Jangan berbohong." Potong Mike dengan nada datar. Ia lupakan sejenak makan siangnya. Fokusnya kini beralih pada istrinya. Sesuatu terjadi pada istrinya. Alina kembali mengelak, "Mike, aku...tidak berbohong."

"Jika kau memiliki masalah atau menginginkan sesuatu, katakan saja. Akan kuberikan apapun itu. Kau tidak lupa dengan siapa pria yang kau nikahi, bukan?" Lanjut Mike.

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang