BAB 4

261 11 0
                                    

>Happy Reading<

****

"Doing small jobs for something of value."

- J'MikeA Corp, Capital City – Paris | 04.30 pm -

Seorang gadis – ralat, seorang wanita - mengingat dirinya sudah menikah – terbangun dari tidurnya. Ah, jika diingat – ingat dirinya tentu masih seorang gadis, karena ia belum melakukan malam pertama dengan pria itu. Ia mulai membuka matanya perlahan - lahan. Ia mengerjapkan mata untuk menyesuaikan penglihatannya.

Saat kedua matanya sudah terbuka sempurna, ia sedikit kaget saat tahu bahwa ia tertidur di sebuah ruangan. Lalu ia berusaha untuk bangun dari tidurannya. Sebelum itu terjadi, sesuatu yang berat menimpa disekitar perut dan pinggangnya. Lantas ia melirik dan melihat sebuah lengan melingkarinya.

Siapa? Siapa yang memeluknya...?

Ia mulai menerka - nerka lengan siapa yang melingkari dirinya. Jantungnya berdetak – detak memikirkan siapa yang tengah memeluknya. Tak lama setelah itu ia merasakan sapuan hangat disekitar tengkuk belakangnya. Ia menolehkan kepalanya sedikit kearah belakang. Ia tersentak kaget saat mengetahui bahwa yang tertidur sambil memeluknya adalah suaminya sendiri. Entah ia harus senang atau takut. Mendadak, terselip rasa lega di hatinya saat tahu, pria itu yang memeluknya. Meski begitu, rasa gemuruh di dalam dadanya tak berhenti bergetar.

Ia mencoba untuk menggerakkan sedikit badannya. Namun, ia merasakan bahwa lengan pria itu semakin memeluknya erat. Mencoba menggeser sedikit lengan pria itu dan hal itu pun sia - sia. Astaga, lengannya sangat keras dan berotot. Sulit untuk disingkirkan. Pikirnya.

"Tidurlah." Gumam Mike. Alina tersentak kaget mendengar gumaman suaminya. Ia menolehkan lagi kepalanya untuk sekedar mengintip pria dibelakang. Pria itu masih memejamkan mata. Tiba - tiba saja, pria itu membuka kedua matanya. Dan matanya dan mata pria itu saling bertatapan.

Alina gugup setengah mati ketika dipandangi seperti itu. Jantungnya berdetak dengan kencang. Jarak wajahnya dengan wajah suaminya sangat dekat. Bahkan ia bisa mencium harumnya napas yang beraroma mint itu. Tanpa sadar ia memegang dadanya yang dimana detakan itu terjadi. Ada apa dengan jantungnya? Kenapa berdetak sangat kencang? Apa ia punya penyakit jantung? Jika iya, tentu dirinya harus periksa ke dokter. Pikir Alina.

Mike yang melihat Alina melamun didepannya, menaikkan sebelah alis. Ia menerka bahwa istri mungilnya sedang memikirkan sesuatu. Yang pasti itu sesuatu tentang dirinya.

"Ada apa?" tanya Mike.

Alina yang mendapat teguran seperti itu, seketika tersadar dari lamunannya. Ia menundukkan wajah karena malu tertangkap basah karena melihat wajah suaminya terang - terangan. Hei, itu tak masalah bukan. Mereka sudah menikah, hal yang lumrah jika mengagumi bahkan menyukai suami sendiri. Bahkan jika ingin melakukan hal yang lebih, boleh – boleh saja. Eh? Buru – buru, ia tepis pemikiran konyolnya.

Alina masih diam tanpa berniat menjawab teguran suaminya. Ia bingung ingin menjawab seperti apa, tidak mungkin jika ia menjawab dengan jawaban bahwa dirinya sedang melamunkan suaminya yang sangat tampan sehingga membuat jantung berdetak kencang.

Jika ia menjawab dengan jawaban seperti, yang ada dirinya yang malu. Dan mungkin akan ditertawakan oleh suaminya. Walaupun statusnya sudah menjadi istrinya, tapi rasa malu itu tetap masih ada. Entah sampai kapan, Alina tidak tahu yang pasti.

"Tidak ada apa - apa." Bohong Alina. Lantas ia menundukkan wajahnya, guna menghindari tatapan suaminya yang sangat mengintimidasi. Tatapan matanya itu memang tajam bukan main. Jika tatapan itu sebuah laser, mungkin sudah dari awal wajahnya akan berlubang karenanya.

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang