BAB 53

400 15 0
                                    

Vote and Comment!

>Happy Reading<

****

"It's that hard, even though it wants to reach high-flying expectations."

-Hopitaux de Saint-Maurice - Paris | 08.00 pm-

Detik, menit, jam, berlalu dengan sangat lambat. Hembusan angin yang berhembus di udara, seakan menipis dan menyesakkan. Tatapan mata yang kosong memandang lurus ke depan, Mike tak bergerak sedikitpun. Tubuh tegapnya tak berkutik sama sekali. Hanya duduk diam termangu menunggu waktu.

Setelah berhasil membawa Alina keluar dari tempat itu dan membawanya ke rumah sakit, Mike terus menerus dirundung rasa khawatir. Tak menampik sama sekali, pria itu merasakan rasa sedih, sakit, sesak, dan... khawatir. Bagaimana tidak? Istri dan anaknya tengah berjuang melawan rasa sakit di dalam ruangan itu.

Sudah berjam-jam lamanya, keduanya di dalam ruangan itu. Para medis yang menangani istri dan anaknya, tak segera keluar. Perasaan amarah, frustasi - emosinya sudah tak terbendung lagi. Urat nadi di sepanjang lehernya bermunculan. Bukti bahwa pria itu siap untuk membunuh siapapun, terlebih hanya pada kedua pengkhianat itu.

Suara langkah yang mendekat, tak ia hiraukan. Karena hanya satu orang yang berani mendekatinya saat ini selain Thomas.

"Tuan?" Yah, orang yang berjalan mendekatinya adalah Thomas.

Setelah berhasil membawa Caleb dan Ken atas perintah Mike, Thomas segera menyusul Mike ke rumah sakit. Bahkan, Thomas sendiri yang turun tangan ketika Mike hampir saja mengamuk di depan para medis yang lambat dalam menangani istri Mike. Pria itu bahkan membuat salah seorang dokter mendapat penanganan setelah di hantam Mike pada bagian wajahnya. Pun, Thomas juga diberikan perintah untuk mengosongkan satu lantai rumah sakit, dengan alasan Mike tidak ingin keadaan Alina semakin memburuk.

Terdengar klise memang, tetapi bagi seorang Antonio, itu adalah sebuah keharusan yang dilakukan. Seluruh kekuasaan, ada padanya.

"Para dewan petinggi menunggu Anda. Kedua pengkhianat, sudah kami tangani sebelum penjatuhan hukuman dilaksanakan." Tukas Thomas.

Mike diam, namun kedua telinganya menangkap dengan jelas segala omongan yang Thomas katakan. "Kondisi?"

Thomas membungkuk hormat, lalu menjawab, "Beberapa dari mereka membuat keributan dan kericuhan karena ulah kedua pengkhianat yang selalu mendatangkan kerugian. Bahkan, dengan secara langsung mereka meminta Tuan untuk segera mengakhiri masalah ini."

Gotcha! Inilah yang Mike inginkan. Seluruh keinginan, jatuh padanya. Seluruh kuasa, berada ditangannya. Tak perlu bergerak terang-terangan, semua pihak tertunduk padanya.

"Perintahkan beberapa penjaga untuk menjaga lantai ini." Ujar Mike. Matanya melirik ruang operasi, dimana Alina masih ditangani para medis. "...jika perlu, seluruh rumah sakit, berikan penjagaan yang ketat."

"Baik, Tuan." Thomas pun berlalu meninggalkan Mike sendiri.

Setelah urusannya dengan para medis itu selesai, Mike akan menuntaskan semuanya. Hingga ke akar-akarnya sekalipun. Takkan pernah ia biarkan hal ini terjadi untuk kedua kalinya. Sudah cukup, sekali ini saja orang yang paling ia sayangi dan cintai menjadi korban kebejatan mereka.

Ting!

Notifikasi pintu berbunyi. Lampu di atas pintu yang awalnya merah, berubah hijau. Menandakan bahwa proses pemeriksaan dan operasi telah selesai. Sejenak, rasa gelenyar di dada mengalir. Menanti suatu kemungkinan yang akan terjadi.

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang