BAB 36

436 20 0
                                    

Vote and Comment!

>Happy Reading<

****

"For you, I was a part. For me, you were the book. In every verse in that book, it's all the things I write and remember. Until now"

-The Silver Building, Capital City, Maldives | 03.00 pm-

"Bagaimana dengan wanita itu? Kau...sudah mengurusnya?"

Caleb menoleh, "Hm. Anak buahku sudah mengawasinya. Hanya tinggal menunggu perintahku saja, mereka akan melaksanakannya." Ujarnya.

Ken mengangguk. Ia menatap kembali pada Caleb, "Ingat! Kau harus datang."

"Kapan aku menolak undangannya?" Kata Caleb dengan mengangkat sebelah alisnya. "Lagipula, pria itu sudah lama menjadi rivalku. Kesempatan emas ini...takkan aku sia-siakan. Dan juga...pria itu sudah menikah."

Kalimat terakhir yang diucapkan Caleb, membuat Ken menatapnya antara bingung dan penasaran. "Apa maksudmu?"

Caleb berdecih,"Kau jelas mendengarnya, Ken! Jangan buat aku mengulangi kalimatnya lagi!" Desis Caleb.

"Sial!" Umpat Ken, lantas menyugar rambutnya kasar. "Aku pikir, pria tak punya hati seperti Jonathan Mike Antonio takkan tertarik dengan seorang wanita, apalagi menikah. It's impossible, dude." Ujar Ken dengan tawa sumbangnya.

"Gadis."

"Apa...?"

"Dia seorang gadis. Bukan wanita." Jelas Caleb.

"Double shit! Are you fucking kidding me?" Tanya Ken meminta penjelasan.

Caleb duduk tegak menatap lurus ke arah Ken yang menatapnya penasaran, "Aku pernah bertemu dengannya. Sekali? Ah...mungkin dua kali. Aku lupa." Katanya, sedikit menegak minuman, "She's cute, pretty, and beautiful. Also, her eyes show something that I don't know what it is. Something like...secret, maybe. Too young to marriage."

"Mungkin gadis itu memiliki sesuatu yang disimpan rapat-rapat oleh Mike. Atau mungkin, gadis itu dijadikan salah satu kunci kehancuran pria itu sendiri." Lanjut Caleb.

Ken mengangguk paham. Kini ia tahu. Ah...kemana ia selama ini? Dirinya terlalu sibuk di dunianya sendiri hingga tak mengetahui perihal tentang Mike hingga pria itu telah menikah. Kali ini, ia tak boleh kecolongan informasi apapun tentangnya.

"Selain itu, apakah ada sesuatu yang lain?" Tanya Ken.

Caleb menggeleng, "Sejauh ini...hanya itu yang aku dapat. Informasi gadis itu seperti sengaja disembunyikan. Bahkan ada beberapa yang sudah dihapus. Sepertinya, ada orang handal dibelakang gadis itu."

Ken tersenyum miring. Ia tahu apa yang harus ia lakukan. "Tak ada yang tak mungkin di dunia selagi kau masih mau berusaha." Ujarnya menatap Caleb,"Serahkan padaku. Sekecil apapun informasi itu, aku pasti akan mendapatkannya. Jangan lupakan siapa aku sebenarnya."

Mengapa Caleb bisa melupakan satu fakta itu? Kendra Davidson, pria dengan sejuta tak tik yang dapat membobol sekecil apapun data tersimpan ataupun terhapus. Mungkin untuk yang satu ini, akan ia serahkan sepenuhnya - informasi gadis itu pada Ken.

"Why not? Do it. Kau tahu apa yang harus dilakukan." Ujar Caleb, seraya mengangkat gelas anggur kepada Ken seolah - olah menunjukkan persetujuan.

"Tentu." Balas Ken, "Cheers."

Keduanya menghabiskan waktu dengan minum-minuman. Untuk sejenak akan mereka abaikan tentang pesta yang akan diadakan malam ini. Bersenang-senang sedikit sebelum memulai perang. Mengasyikkan, bukan?

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang