BAB 52

357 18 0
                                    

Vote and Comment!

>Happy Reading<

****

"Regardless of the feeling that has been latent, everything that happens will still happen."

-Banker, Uptown, Capital City - Paris | 01.00 pm-

Gedung kosong yang seharusnya bisa digunakan dan dijadikan tempat yang seharusnya, justru malah digunakan oleh seseorang hanya untuk balas dendam.

Caleb dan Ken, keduanya menggunakan gedung kosong pinggiran kota untuk menyekap seseorang. Demi melancarkan rencana balas dendam, mereka nekat membawa seseorang untuk dijadikan pancingan. Sudah hilang akal keduanya, tanpa memikirkan resiko yang akan mereka tanggung.

Alina. Gadis yang tengah hamil muda itu, menjadi korban dari penculikan Caleb dan Ken. Gadis yang saat ini masih memejamkan mata akibat obat bius yang diberikan padanya. Tak tanggung-tanggung keduanya membius Alina hingga tertidur beberapa jam lamanya. Akan ada saatnya mereka membangunkan gadis itu untuk rencana mereka.

"Ken?" Panggil Caleb.

Ken menoleh, mengangkat alisnya, "Ada apa? Kau takut?" Tanya Ken remeh. Caleb mendengus, "Tidak. Sama sekali tidak!"

Kini, giliran Ken yang tertawa sumbang, "Lantas, apa yang membuatmu memanggilku jika bukan karena kau ketakutan?"

"Sialan?! Bukan itu maksudku, Ken! Just stop saying like that!" Teriaknya. Caleb menghela napasnya, "Ingin melakukan sesuatu dengan gadis itu?" Tunjuknya pada Alina yang masih setia memejamkan mata - duduk di kursi dengan tubuh terikat.

"Kau punya ide?" Tanya Ken balik.

Caleb tersenyum jahat, "Well, I have more than thousand ideas! Wanna see?"

"With my pleasure. Akan ku ikuti idemu." Setelah mendapat persetujuan dari Ken, Caleb berdiri dari duduknya dan mulai berjalan mendekati Alina. Sebelumnya, pria itu mengambil pisau lipat dibalik saku jasnya. Pisau yang selalu ia bawa jika sedang bermain-main. Dan pada akhirnya, lagi - ia gunakan benda itu.

Sampai di depan Alina yang masih diam memejamkan mata, Caleb menoleh ke belakang pada Ken. Dengan senyum sinisnya, berkata sebelum bertindak, "Lihat ini, Ken. Gadis yang seolah-olah seperti berlian bagi seorang Jonathan Mike Antonio akan kita permainkan. Bagaimana?"

Ken tertawa lepas, "Lakukan saja, Cal. Pria itu takkan tahu jika istrinya ada di tangan kita. Jikalau pun tahu, maka sudah terlambat baginya untuk datang." Bangkit berdiri dan menghampiri Caleb. "Karena, istrinya ini akan menyambutnya dengan matanya yang tetap terpejam. Dan di saat itulah, puncak kebahagiaan dari rencana kita terbalaskan."

Caleb mengangguk, "Benar. Jika kita tak bisa memiliki asetnya, tentu kita bisa mempermainkannya melalui gadis ini." Keduanya sama-sama tertawa lepas. Akal sehat mereka sudah tergantikan dengan hasrat gila membunuh.

Tanpa menunggu lagi, pisau milik Caleb bertengger manis di lengan dress Alina dan merobeknya cepat.

Sret!

Tes!

"Ups...!" Tekan Caleb, tanpa sengaja sayatan pisau di dress gadis itu, sedikit mengenai lengannya. Sehingga, setetes darah mengalir dan menetes. Beruntung Alina masih terbius, jika tidak, gadis itu pasti akan berteriak kencang.

"Lihat, belum seberapa saja lengannya sudah tergores." Caleb berdecak. Ken mengangguk, "Lakukan hal yang sama pada lengan satunya, Cal."

Dengan senang hati Caleb melakukannya. Ia akan benar-benar menyiksa gadis di depannya ini, dan membuat Mike mengais darah melihatnya. Tentu, akan ia lakukan secara perlahan-lahan. Bukankah setiap momen harus diingat selalu? Proses momen itu yang menjadi kebanggaan seorang Caleb.

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang