Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]

BAB 12

Vote and Comment!

>Happy Reading<

****

"Keeping a secret, not as easy as storing feelings"

-Antonio's Mansion, Capital City – Paris | 10.00 pm-

Krek

Bunyi pintu terbuka. Mike memasuki ruang kerjanya. Disana ia melihat Thomas yang sudah menunggunya terlebih dahulu. Langkah kaki Mike membawanya menuju kursi kerjanya.

Thomas membungkuk sedikit badannya. "Tuan."

Mike menyamankan dirinya lalu melihat Thomas dengan tatapan tajam. "Apa pria itu melakukan sesuatu?" Tanya langsung Mike.

Tanpa mengurangi rasa hormat, Thomas menganggukkan kepalanya. "Benar, Tuan. Menurut informasi dari mata - mata kita, dia sedang mengawasi seorang wanita. Seorang model kelas atas." Jelasnya.

Mike mengernyitkan dahi. "Wanita? Model?."

"Benar sekali, Tuan. Anda mengenalnya." Mike kembali mengernyitkan dahi. Seketika ia teringat siapa wanita itu. "Maksudmu Victoria? Wanita jalang itu?"

Thomas mengangguk. "Dia saat ini menjadi wanita - nya. Hanya sebagai pemuas nafsu saja. Wanita itu kini sedang melakukan liburan. Entah memang liburan atau melarikan diri."

Mike diam berpikir. Lalu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju jendela. Matanya menatap pemandangan yang tersaji di depannya. Pikirannya menerawang ke arah seseorang dari masa lalunya. Perempuan menyebalkan yang selalu mengejarnya.

Menjijikan sekali jika membayangkannya. Mengapa harus kembali setelah sekian tahun tak pernah menampakkan diri? Ingin membuat masalah? Sepertinya, daftar hitamnya akan kembali tertulis. Nama lama yang masuk daftar baru.

"Victoria Christine... apa mau wanita itu?"

Mike akan melenyapkan wanita itu sebelum wanita itu kembali bertindak. Dan, jangan sampai juga menyakiti Alina – istrinya.

****

Flashback

Mike berjalan memasuki gedung perusahaannya. Dengan langkah tegap dan mantap. Matanya memandang lurus ke depan. Tak lupa, satu tangannya ia masukkan ke dalam saku celana bahannya. Dibelakangnya, Thomas berjalan menyusul. Dirinya tak kalah dalam hal penampilan seperti Tuannya.

Para pegawai yang melihat mereka menunjukkan berbagai ekspresi. Dari yang ekspresi kagum, memuja dan cinta. Tentu saja, itu adalah pemandangan yang tersaji setiap harinya.

Mereka menaiki lift khusus yang langsung menuju ruangannya. Lantai gedung teratas dari perusahaan itu. Saat mereka turun dari mobil hingga sampai di ruangan Mike, tak ada pembicaraan sama sekali. Hal itu sudah biasa terjadi di antara mereka. Mereka akan membicarakan hal - hal yang berhubungan dengan bisnis.

Sebelum memasuki ruangannya,. Mike diberitahukan oleh sekertaris bahwa ada seorang wanita yang menunggunya di dalam ruang kerjanya.

Mike menatap tajam sekertaris itu. "Bukankah sudah kukatakan padamu untuk tidak membiarkan siapapun memasuki ruangan tanpa seijin ku?" Ujarnya dingin.

Sang sekertaris mendadak gugup dan takut. "Apa kau bosan hidup?" Lanjut Mike.

Sontak hal itu membuat sang sekertaris buru - buru menggelengkan kepala tanda menolak. Ia masih ingin bekerja disana untuk menghidupi keluarga dan dirinya. Jika ia dipecat, bagaimana dengan nasib keluarganya?