Vote and Comment!
>Happy Reading<
****
"Forget all the bad bits and pieces, start and try a new story."
-The Dark Building, Capital City-Paris | 09.00 pm-
Mike duduk di kursi yang disediakan untuknya. Di samping kanannya - Thomas, berdiri yang juga diikuti oleh dua pengikut setianya - Jacob dan Gustavo.
Tempat itu, mirip seperti Balairung besar melingkar di dalam ruangan. Tempat yang gelap namun ramai dengan para penonton dan petinggi yang ingin ikut menyaksikan proses hukuman bagi dua orang pengkhianat.
Balairung itu, dikeliling dengan pilar-pilar tinggi yang membentuk segi empat di setiap sudut ruangan. Serta, banyaknya sistem keamanan yang ketat, ada disana. Ingin melarikan diri? Enyahkan saja itu dari pikiranmu.
Mike memandang lurus ke depan. Titik buta pada matanya, tertuju pada tersangka yang akan diadili. Keduanya, duduk bersimpuh di tengah-tengah balairung. Pakaian keduanya pun, dipenuhi dengan bercak-bercak darah dan robekan dimana-mana. Mike tersenyum dingin tatkala melihat Caleb tersenyum ke arahnya. Seolah mengatakan jika apa yang akan terjadi padanya, bukanlah hal yang sulit. Terlalu meremehkan!
Sedangkan Ken, pria itu hanya diam memandang semua orang-orang di sekitar dengan malas. Ia pernah mengalaminya. Dan dari pengalaman itu, kali ini pasti tidak ada apa-apanya.
"Mengapa mereka terlihat biasa-biasa saja?" Bisik Jacob pada Gustavo.
Gustavo meliriknya sekilas, lalu melihat ke arah yang dikatakan Jacob, "Benar. Mereka memang terlihat sangat santai. Tidak, jutsru mereka lebih terlihat meremehkan." Balasnya disertai dengan anggukan.
Thomas yang berdiri tak jauh dari mereka, tentu mendengarnya. Tak ambil pusing, karena ia sudah tahu sebelumnya.
"Ibarat telur di ujung tanduk, mereka terlalu menyepelekan nyawa. Jika saja mereka kucing, tentu tak masalah mati berkali-kali." Ujar Jacob, matanya melirik ke arah Mike. "Dan Tuan, tentu dengan senang hati memburunya sampai habis nyawa itu."
"Kuncinya hanya satu, jangan pernah bermain-main dengan milik orang lain jika tidak ingin diburu." Balas Gustavo. Jacob terkekeh, baru kali ini mereka berdua membicarakan sesuatu yang serius hingga bijak seperti ini.
Ting!
Bunyi lonceng terdengar. Thomas pelakunya.
"Ladies and gentlemen, in front of all of us - two traitors who have made mischief both intentional and unintentional, will be punished. Without being told what problems they have caused, we already know." Jelas Thomas. "The covenants we have made, must be established. Punishment awaits and imposes no partiality for any person who approves the covenant and violates it. And this time, the punishment will go to these two traitors."
Semua yang mendengar pidato Thomas, bergeming. Tahu akan maksud dari perkataannya, hingga membuat mereka tak berkutik.
"To perfect this punishment, our leader... Mr. Antonio himself will decide the punishment. And...time is yours, Mr." Penutup pidato Thomas dengan memberikan tempat pada Mike untuk segera melaksanakan hukuman.
Mike menyeringai, "Lakukan sekarang!" Ujarnya. Thomas mengangguk, kemudian menoleh ke arah bawah dimana ada algojo - algojo yang membawa cambukan besi berdiri tak jauh dari Caleb dan Ken. Mengerti akan isyarat dari Thomas, para algojo itu segera melaksanakan perintah.
Caleb dan Ken, masing-masing mendapat satu algojo. Keduanya sudah menebak dengan apa yang akan terjadi. Hukuman cambukan besi.
Well, meski begitu, keduanya masih terlihat tenang. Setenang biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]
Romance[REVISI] [Completed] [Terbit Novel self publishing non kontrak dan E-Book] Segera di publikasikan di aplikasi Novel Life dan Bakisah/Ceriaca @AuliaDevd -Mysterious of Wedding- Alina Sallyandra, Gadis berumur 18 tahun harus menerima kenyataan bahwa i...