Jangan lupa Vote and Comment
>Happy Reading<****
"Show the world how to love someone properly. Then, he will kneel to you."
-Le Meurice Antonio's Hotel, Capital City – Paris | 04.30 pm-
Alina menghembuskan nafasnya beberapa kali. Entah harus seperti apa dirinya agar suasana disekitar mereka menjadi lebih mencair. Sungguh, Alina tidak suka dengan suasana yang canggung dan hening. Walau ia sudah terbiasa dengan keheningan antara dirinya dan Mike, tetap saja akan berbeda jika menyangkut dengan orang lain.
Meskipun Alina tidak menyukai pria yang bernama Caleb, Alina tidak serta merta ikut mengintimidasi pria itu. Ia lebih memilih diam dan sesekali melihat sekeliling.
Mike dan Caleb, keduanya masih sama - sama diam dengan tatapan tajam mereka. Dari tatapan itu, dapat dilihat bahwa tak ada satupun dari mereka yang ingin mengalah. Mereka sama - sama ingin menunjukkan kekuasaan mereka. Bahkan, asisten Caleb pun ikut merasakan hal yang sama.
Mereka berempat duduk di kursi panjang itu. Mengelilingi meja. Hembusan nafas Alina kembali terdengar hingga membuat Mike mengalihkan tatapannya pada istrinya.
"Kau sakit?"
Alina mendongak lalu menggeleng sebagai jawaban.
"Lalu, mengapa kau menghela nafasmu seperti itu?" Tanya Mike lagi.
Seketika Alina sedikit menggeser kan duduk lalu menghadap Mike. "Aku hanya kesal dengan kalian." Mike menaikkan alisnya.
Alina mengerutkan bibirnya. "Sudah lebih dari 30 menit kalian hanya duduk diam tanpa berbicara sama sekali." Gerutunya. Mike terkekeh geli. Ia tak menyangka jika istrinya itu akan mengatakan hal semacamnya.
Tangan kiri Mike terangkat lalu mengelus pelan kepala Alina. "Baiklah. Jika kau merasa bosan, kau boleh berkeliling. Tapi ingat! Tetap disekitar jangan terlalu jauh." Alina mengangguk dengan antusias. Mike tersenyum tipis.
Hal itu, tak luput dari pandangan Caleb. Ia melihat bagaimana rival bisnisnya - yang sialnya juga koleganya - memperlakukan istrinya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Walau rivalnya itu dingin, namun akan terlihat hangat jika bersama wanita disampingnya.
Caleb menyeringai. "Well, she is so cute. Like a doll."
Seketika Mike memandang tajam dan dingin Caleb. Caleb yang ditatap seperti itu hanya tersenyum santai seolah - olah tak terpengaruh sama sekali.
"Ferme ta bouche, bon sang!." Gertak Mike. Alina yang kaget hanya kembali mengelus lengan Mike pelan. (Ferme ta bouche, bon sang! : Tutup mulutmu, Sialan!)
Caleb semakin senang karena berhasil memancing Mike. Ia terkekeh lalu tetap memandang Alina dengan pandangan tertarik.
Got you, dude.
Aline menggelengkan kepalanya. Ia mengangkat tangannya dan meraih wajah Mike untuk kembali menghadapnya. Ia tersenyum tulus. "Tenanglah." Alina tahu jika pria itu berusaha memancing emosi suaminya. Dan sebisa mungkin ia harus menenangkannya. Terlihat memalukan jika mereka terlibat perkelahian meski pun mereka seorang pengusaha ternama.
Kedua mata Mike menatap wajah cantik nan imut istrinya. Rahangnya mengeras. Ingin sekali ia menghajar mulut pria brengsek dihadapannya. Ia berusaha mengatur nafasnya dan kembali tenang. Berusaha sebaik mungkin untuk tidak terpengaruh oleh oleh kata – katanya.
Mike tersenyum. "Pergilah. Pesan makanan apapun yang kau ingin. Tak usah khawatir akan biayanya. Hotel ini milikku." Mike sengaja mengatakan itu karena tidak ingin istrinya melihat dirinya dan pria dihadapannya dalam keadaan yang kurang mengenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]
Romance[REVISI] [Completed] [Terbit Novel self publishing non kontrak dan E-Book] Segera di publikasikan di aplikasi Novel Life dan Bakisah/Ceriaca @AuliaDevd -Mysterious of Wedding- Alina Sallyandra, Gadis berumur 18 tahun harus menerima kenyataan bahwa i...