BAB 5

729 37 0
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen !!!

>Happy Reading<

****

"Simple sentences are full of surprises. Simple treatment is full of meaning. "

-Antonio's Mansion, Capital City – Paris | 06.00 pm-

Setelah berbenah diri Alina pergi keluar dari ruang kamar menuju ke ruang makan. Ia berjalan menuruni tangga. Ruang kamarnya dengan suaminya berada di lantai tiga. Sedangkan dapur berada di lantai satu. Butuh beberapa waktu baginya untuk sampai dilantai satu.

Di mansion yang mewah nan megah tersedia fasilitas yang sangat lengkap. Di setiap lantai terdapat berbagai macam fasilitas. Di setiap lantai pula terdapat lebih dari empat ruangan. Setiap ruangan memiliki fungsi masing – masing.

Semua ini didesain langsung oleh arsitek terkenal. Semua tertata begitu rapi dan indah. Alina selalu terkagum – kagum dengan keindahan setiap sudut mansion ini.

Para pengawal dan pelayan pun terlihat berkelas. Menggunakan pakaian yang didesain khusus untuk mereka.

Alina masih setia berjalan menapaki setiap anak tangga. Tangannya memegang tiang penyangga tangga. Kakinya melangkah pelan menuruni tangga dengan sesekali melihat sekitar ruangan.

Sejujurnya, Alina dapat menggunakan lift yang tersedia di mansion itu. Hanya saja, ia lebih memilih untuk berjalan kaki menggunkan tangga daripada menggunakan lift. Hitung – hitung, ia bisa menikmati setiap sudut ruang mansion itu.

Tiba di lantai satu, Alina disambut oleh Emma, kepala pelayan. Emma tersenyum ramah yang diambut senyuman ramah pula oleh Alina. Emma menuntun Alina menuju ruang makan.

"Apa dia tidak makan juga?" tanya Alina.

"Tuan mungkin akan makan setelah ini. Tuan memang seperti jika menyangkut tentang pekerjaan. Walau disiplin, tetapi beliau lebih fokus pada pekerjaannya." Perjelas kepala pelayan itu. Alina hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

Saat sampai di ruang makan, Alina melihat sebuah meja yang panjang dengan kursi yang berjajar rapi mengelilingi meja itu. Meja makan yang diatasnya sudah terdapat berbagai macam makanan tersedia disana. Dari makanan sederhana hingga makanan yang mewah.

Alina melongo melihat semua makanan yang tersaji disana. Mendadak rasa lapar menyerangnya. Perutnya sedikit keroncongan. Refleks, ia memegang perutnya. Namun yang lebih penting lagi, siapa yang akan memakan semua makanan ini.

"Bibi, apakah ini tidak terlalu berlebihan? Maksudku, ini terlalu banyak jika hanya aku yang memakannya." Lirih Alina kepada kepala pelayan itu. Ia menjadi bingung sendiri setelah melihat begitu banyak makanan yang tersedia.

Kepala pelayan itu tersenyum. "Ini semua atas perintah Tuan. Tuan ingin memberikan yang terbaik bagi istrinya. Oleh sebab itu, kami para pelayan yang disini menyajikan semua makanan yang menurut kami pantas dihidangkan untuk Nyonya."

Alina diam mendengarnya. Pikirannya melayang tentang bagaimana caranya menghabiskan semua makanan yang tersedia di atas meja yang panjang itu.

"Kalau begitu, undang semua pelayan yang ada disini. Kita makan bersama – sama." Ujar Alina. Emma dan para pelayan yang berada di sana tersentak kaget mendengar penuturan Alina.

Selama bekerja di bawah pimpinan Jonathan Mike Antonio, tidak ada seorang pun yang makan di meja makan itu. Hanya pimpinan mereka yang dapat makan ditempat itu. Namun kali ini, istri dari pimpinan mereka sendiri yang meminta para pelayan yang disana untuk makan bersama.

Mereka semua yang tidak tahu apa yang harus dilakukan. "Kenapa hanya diam saja? Ayo panggil para pelayan. Dan temani aku makan." Ujar Alina. Mereka masih berdiam diri. Di satu sisi mereka ingin melakukan karena perintah Nyonya mereka, sedangkan disisi lain mereka tidak bisa melakukan karena itu akan melanggar perintah Tuan mereka sendiri. Para pelayan merasa serba salah.

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang