Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]

BAB 45

Vote and Comment!

>Happy Reading<

"Switch your world just for me."

- The Antonio's Mansion, Capital City – Paris | 01.00 pm -

Alina menoleh tatkala mendengar suara teriakan. Suara itu terdengar jelas, dan berasal dari luar kamarnya. Ia turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu. Pintu terbuka dan ia melihat seorang pengawal berjaga disana. Sejak kapan dia disini? Dimana Thomas?

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Nyonya, Tuan memerintahkan saya untuk berjaga disini."

Alina menatapnya diam, "Lalu, dimana Thomas? Seharusnya, dia yang disini." Tanyanya penasaran, tidak biasanya seorang pengawal berjaga didepan pintu kamar, "Dan, mengapa kau terlihat tegang? Terjadi sesuatu?"

Pengawal - yang entah siapa namanya tetap berdiri tegak didepan Alina. Diam untuk menelaah pertanyaan - pertanyaan yang diberikan Alina sebelum menjawab. "Thomas sedang melakukan pekerjaan bersama dengan Tuan. Semua akan baik-baik saja, Nyonya. Harap untuk kembali ke dalam dan beristirahat."

Ucapannya terdengar seperti perintah, dan Alina tak menyukainya. "Apa Mike juga mengatakan untuk menyuruhku masuk ke dalam kamar dan istirahat?" Ujarnya.

"Benar, Nyonya. Ini untuk kesehatan dan kebaikan anda."

"Tapi - "

"Ahhh..."

Sebelum sempat menyanggah, ia kembali mendengar suara itu. Ia terdiam sejenak, seperti mengenali suara itu. Pengawal yang melihat gelagat dari istri Tuannya segera bertindak - dengan menutupi tubuhnya dengan tubuh besarnya. Alina tersentak lalu mendongak, "Kau mendengarnya, kan?"

Menggeleng, pengawal itu berujar, "Tidak, Nyonya. Saya tidak mendengar apapun."

Alina memicingkan matanya, merasa tak percaya dengan tuturan pria itu, "Kau tak mendengarnya? Bagaimana bisa? Suara itu - sangat jelas terdengar. Tidak mungkin aku tuli."

"Benar, Nyonya. Saya tidak mendengar apapun." Pengawal itu juga tak mau kalah. Ia akan memberikan alasan apapun agar istri dari Tuannya tak keluar. Jika tidak, tamatlah riwayatnya. "Sebaiknya, Nyonya kembali masuk ke dalam dan beristirahat. Setelah ini, saya akan memanggil Tuan."

"Kau tak pandai berbohong. Kau berbohong tak mendengarnya, tapi aku mendengarnya. Sa-ngat je-las. Dan itu berasal dari ruang tengah. Aku ingin tahu apa yang sedang terjadi." Desaknya. Alina hanya ingin melihat yang terjadi. Jika benar Mike sibuk melakukan pekerjaannya, mengapa ia mendengar suara teriakan? Dan itu...teriakan seorang wanita. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Nyonya, percayalah. Tuan hanya - sedang melakukan pekerjaannya seperti biasa. Bahkan, ditemani oleh Thomas. "

"Kau pikir aku akan percaya?" Sentak Alina, ia memikirkan sesuatu, "Dan jangan memanggilku dengan sebutan Nyonya. Cukup dengan Nona saja. Aku tidak setua itu."

Pengawal itu menjadi serba salah, siapa yang harus ia turuti. Sedangkan keduanya adalah sama-sama memiliki posisi penting di sini. Tak perlu berulangkali berpikir, ia memilih untuk diam. Jika diam bisa membuat Nyonya muda didepannya ini dapat mengerti. Pekerjaannya sebagai pengawal hanya menuruti dan menjalan perintah, menolak - sama saja mengantarkan dirinya menuju kematian. Ditambah, orang yang menjadi pengabdinya adalah - bukan seseorang yang mudah dilawan.

Sama seperti yang lain, ia juga heran dengan orang-orang di luar - yang suka menganggu kehidupan Tuannya. Mereka bosan hidup hingga kematian datang pada mereka.

"Ini perintah!" Tegas Alina pada akhirnya, karena mulai kesal dengan pengawal itu.

"Baiklah, No-nona." Meski kaku begitu, Alina tersenyum mendengarnya.