BAB 51

382 19 0
                                    

Vote and Comment!

>Happy Reading<

****

"Come back to the owner's heart. That way, you will still feel loved."

-Antonio's Mansion, Capital City - Paris | 06.30am-

Next morning,

"Kau yakin ingin pergi sekarang, Mike?" ujar Alina.

Mike menoleh sekilas, mengangguk – lalu berbalik kembali. Kedua tangannya masih sibuk mengancingkan kemeja yang sedang ia kenakan. Alina berinisiatif ingin membantu Mike bersiap – siap, tentu saja, tetapi dilarang oleh Mike. Memang posesif! Alasannya, karema tidak ingin terlalu capek. Yah, tentu saja kegiatan mereka yang membuatnya lelah.

"Entah mengapa perasaanku tidak enak." Gumam Alina. Mike berjalan mendekatinya setelah mendengar gumaman Alina. "Para pengawal akan menjagamu. Aku meninggalkan lebih dari 20 pengawal di Mansion." duduk di ranjang samping Alina. Mengelus kepalanya lembut, "Setelah urusanku selesai, aku akan segera kembali."

Alina beringsut mendekati Mike. Memeluk pria itu dari samping, menenggelamkan kepalanya di dada bidang suaminya. "Promise?"

"Promise. But, remember one thing." Mike melepaskan pelukan mereka, berbisik lirih, "Jangan pergi kemanapun sampai aku pulang. Dengan alasan apapun, jangan pergi tanpaku. Bahkan jika pergi dengan pengawal sekalipun."

Dengan patuh, Alina tetap mengangguk seperti biasanya. Dipikir saja dengan logika, siapa yang mau hidup dalam bahaya, apalagi sedang dalam keadaan hamil muda. Sama saja dengan bunuh diri. Membayangkan saja, membuatnya bergidik ngeri.

Tidak! Jangan sampai hal itu terjadi!

Tapi, perasaan tak mengenakan dihatinya, tak bisa ia hilangkan begitu saja. Entah seprti akan terjadi sesuatu nantinya. Menepis pun percuma. Perasaan wanita sangat sensitif, hal – hal kecil selalu mudah menggoyahkan hati.

"Thomas ikut pergi denganmu, bukan?"

"Benar. Kau ingin Thomas disini menjagamu?"

Spontan, Alina menggeleng dengan tegas, "Tidak! Jangan! Biarkan ia ikut denganmu. Aku disini sudah ada banyak pengawal yang menjaga." matanya menatap Mike sendu, "Akan lebih baik jika ia menjagamu. Kau yang akan pergi jaug - di luar sana."

"Tanpa Thomas pun aku masih bisa menjaga diriku, karena akulah Raja-nya. Siapapun yang melawanku, tentu akan aku musnahkan." Beranjak - berdiri tegap. Matanya memandang ke depan, menerawang jauh, "Sekalipun mereka akan mengusik, orang - orangku." Berbalik lagi, memandang lembut nan tajam pada Alina, "Termasuk, Kau - Alina Sallyandra, tidak, Alina Antonio."

Alina merasa tersanjung dengan pujian itu. Matanya berkaca - kaca karena kalimat Mike. Sederhana, namun istimewa.

"Merci, Mike. Merci."

Mike berjongkok, kepalanya menggeleng tegas, tidak setuju dengan pernyataan Alina. "No. Please, don't say those words. You deserve better." Kepalanya mendekat, mengecup pelan bibir Alina. Tidak ada lumatan atau cecapan. Hanya sebatas kecupan lembut biasa.

"Kau adalah satu - satunya hal yang paling berharga untukku. Sangat berharga." gumamnya lagi.

Memang benar. Semua perkataan yang dikatakannya, benar - benar dari lubuk hatinya yang paling dalam. Pantang baginya untuk berbohong. Jika ia ketahuan berbohong, sekalipun pada istrinya, potong saja lidahnya atau lehernya. Dengan senang hati, Mike akan memberikannya. Dengan catatan, alasan harus jelas dan akurat!

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang