BAB 2

1K 46 6
                                    

Jangan Lupa VOTE!!!


>Happy Reading<

****

"A new status, a new day, and a new life. What passes, remains a memory "

-Bedroom, Antonio's Mansion, Capital City – Paris | 06.30 am-

Silau matahari di celah – celah tirai jendela terlihat. Kicauan burung mulai terdengar, namun hal itu tidak membuat dua insan yang tengah tertidur tidak terganggu. Malahan mereka saling mencari kehangatan dan kenyamanan diri mereka masing – masing. Sang pria memeluk sang wanita dengan erat saling berhadapan, sedangkan sang wanita menenggelamkan kepala di dada bidang sang pria untuk mencari kenyamanan.

Dua insan terlihat bahagia dan sama sekali tidak peduli dengan waktu yang semakin lama semakin berjalan. Tak peduli jika hari sudah disambut dengan senyuman matahari.

Tak berselang lama, sang pria mulai membuka mata perlahan – lahan. Mata elang nan tajamnya mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Ia merasakan bahwa dirinya tengah memeluk seseorang. Seketika ia teringat bahwa seseorang yang tengah ia peluk dengan erat adalah istrinya yang ia nikahi kemarin dengan cara ia paksa.

Ia melirik jam dinding yang telah menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit. Lalu pandangannya beralih pada wanita yang dipeluknya. Ia menatap wanita itu, ralat, istrinya. Wanita yang cantik dengan kulit mulus dan putih. Tak lupa dengan segala bentuk yang ada di wajahnya. Dimulai dari alis, mata, hidung, tirus pipi hingga bibir ranum. Bibir yang sudah ia cicipi saat pernikahan. Ia yakin bahwa itu adalah ciuman pertama istrinya.

Apakah ia harus bersyukur bahwa ia mendapat ciuman pertama dari wanita yang sudah berstatus istrinya itu?. Jawabannya tentu saja. Tak ada yang lebih membahagiakan jika segala sesuatunya berawal dari yang pertama. Apalagi jika menyangkut dengan wanita.

Ia mulai menggerakan lengannya yang memeluk istrinya sedikit demi sedikit. Ia tidak mau mengganggu tidur dari sang istri. Karena ia tahu, bahwa sang istri sangat kelelahan. Kelelahan bukan karena melewatkan malam pertama, namun murni karena lelah. Terbukti acara pernikahan selesai sore dan mereka tertidur sampai pagi hari dan melewatkan makan malam. Untungnya ia sudah memberitahukan pelayan untuk tidak memasak apapun.

Saat akan memindahkan kepala sang istri ke bantal, tiba – tiba mata cantik nan bulat itu mulai terbuka. Mungkin karena terganggu dengan gerakan dari pria itu. Ia masih berusaha menyesuaikan diri dengan pencahayaan sekitar. Lalu ia terkaget dan membelalakan mata melihat sepasang mata tajam menatapnya intens.

Wanita itu gugup setengah mati. Ia seperti merasakan sekujur tubuh tersiram air es.Tak pernah ia ditatap seintens itu oleh pria lain kecuali kekasihnya dulu.

"Pagi."

Suara itu mengalun indah di kedua telinganya. Tentu saja suara itu berasal dari sang pria.

"P-pagi." Sahut sang wanita dengan gugup. Ini sungguh mendebarkan bagi dirinya. Walaupun ia ingat bahwa statusnya menjadi istri pria tersebut, namun ia tidak bisa menutupi kegugupannya. Ini pertama kalinya ia terbangun dengan seorang pria disampingnya, yang notabenenya adalah suami sahnya.

"Bangun dan bergegaslah mandi. Aku akan mandi di kamar lain. Pelayan akan membawakanmu sarapan." Ucapan sang pria tiba – tiba. Mike bangun dari tidurnya dan berjalan dengan santainya menuju pintu keluar.

Alina baru tersadar bahwa suaminya itu bertelanjang dada. Ternyata dirinya tidur dengan suaminya dengan keadaan sang suami bertelajang dada, apalagi bentuk tubuh yang porposional dan otot – otot perut yang terbentuk. Refleks ia memukul kepalanya. Alhasil ia sedikit mengaduh.

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang