BAB 30

487 18 0
                                    

Jangan lupa Vote and Comment!!!

>Happy Reading<

****

"One thing I want to ask of you is stay by my side even though, it is very painful and makes you tormented."

-The Crystal Crush Building, Maldives | 06.00 pm-

Brak!

Suara pintu mobil tertutup dengan keras. Mike - pria itu berdiri di samping mobil dengan sedikit membenarkan pakaian yang ia kenakan. Sedikit benci jika pakaiannya terlihat kusut. Bahkan jika ada setitik noda yang menempel pada pakaiannya, akan ia bakar pakaian itu langsung.

Mike mendongak menatap langit yang sudah berubah gelap. Mata tajamnya memicing. Langit yang ia pandangi memang gelap, tetapi tidak ada yang menarik. Dalam artian, tidak ada keindahan di atas sana. Bintang bahkan bulan pun tak ada. Semua tertutup awan gelap. Mike menyeringai.

Kepalanya kembali ia tegakkan. Ia melirik sekitar untuk memastikan tidak ada seorang pun yang mengikutinya. Terdengar mustahil jika ada yang mengikutinya, karena ia sendiri pasti akan mengetahuinya.

Drrt!

Getaran dari ponselnya yang berada di satu celana, mengalihkan perhatian Mike.

Thomas. Tangan kanan kepercayaannya sedang menghubungi dirinya.

"Tuan, kami sudah berada di markas."

Mike berdeham, "Bagaimana yang lain?"

"Hanya beberapa saja yang datang." Jelas Thomas.

Mike langsung memutuskan sambungan. Tak perlu menjawab apapun yang dikatakan Thomas.

Dirinya mulai melangkah memasuki sebuah gedung yang sebelumnya dia datangi. Bahkan tanpa sepengetahuan istrinya. Gedung ini merupakan gedung kosong yang Mike gunakan sebagai markas berkumpul dengan anak buahnya. Gedung itu memang kosong lama, tapi Mike baru membelinya beberapa bulan lalu ketika ada salah satu musuhnya berusaha menghancurkan asetnya.

Srek srek!

Suara langkah kaki Mike yang bergesekan dengan lantai terdengar jelas. Tentu saja, karena hal itu didukung dengan suasana sekitar yang sunyi senyap. Kawasan itu juga jauh dari perkotaan dan pedesaan. Tempat ini terletak hampir di tengah-tengah hutan. Sungguh hebat dirinya yang mendapatkan tempat ini. Patut untuk diberikan penghargaan.

Tubuh tinggi tegap Mike tepat di depan pintu masuk. Tanpa harus mengetuk atau mengatakan kalimat 'permisi', ia langsung melangkah masuk. Untuk apa melakukan hal yang merepotkan seperti itu, jika tempat ini miliknya? Hanya akan membuatnya semakin kesal.

Brak!

Pintu tertutup keras. Sengaja Mike lakukan untuk menarik perhatian anak buahnya yang justru malah sibuk bercengkrama sendiri. Kecuali Thomas yang hanya diam saja memperhatikan ketiga kawannya.

"Wow, our boss is coming." Celetuk salah satu dari mereka. Dan Thomas hanya memandang tajam memberikan peringatan.

Yang lain hanya mengangguk tanpa bermaksud mengatakan apapun. Mereka hanya mencari aman untuk tidak mengganggu seorang Antonio. Karena kekuasaan Antonio yang mereka ketahui secara baik, membuatnya mereka enggan mencari masalah. Hanya orang gila yang mencari masalah dengan seorang Antonio, termasuk musuh yang akan mereka hadapi nanti.

Mike berjalan mendekat - mengabaikan celetukan tak bermutu anak buahnya. Wajah dingin dan mata tajamnya ia pusatkan pada Thomas. Dan Thomas mengangguk paham maksud dari tatapan mata Mike.

"Seperti yang sudah Tuan lihat. Disini hanya kami berlima termasuk dengan Anda."

Thomas berjalan sedikit mendekat, "Sebelumnya kami sudah menyelidikinya. Mereka sedang berada di sini - di Maldives. Mereka sampai pagi ini menggunakan pesawat pribadi milik Osvanov. Pria itu juga membawa serta perempuannya."

Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang