Mysterious of Wedding (Completed) [Terbit]

BAB 22

Jangan Lupa Vote and Comment!!!

>Happy Reading<

****

"The life that goes on, the day is beautiful, and the results await."

-Car Sport Antonio, Golden street, Maldives | 09.00 am-

Mike dan Alina kini keduanya berada di dalam mobil milik Mike. Mobil pribadi yang dibawa langsung dari Perancis dan tentu sopirnya adalah Thomas. Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk bersiap – siap di hotel, mereka akan menuju ke sebuah restoran terlebih dahulu untuk sarapan.

"Apa masih jauh tempat itu?" ujar Alina. Mike yang sedari tadi diam sibuk memperhatikan ponselnya beralih menatap Alina. "Lumayan." Alina mengangguk.

Kembali suasana menjadi hening. Mike masih sibuk dengan ponselnya perihal tentang berkas – berkas yang dikirim lewat E-mail. Ketika pergi pun ia juga harus memperhatikan perkembangan perusahaannya. Dirinya bukan tipe orang langsung mempercayakan sebuah pekerjaan kepada orang lain meski itu adalah pegawainya sendiri. Ia hanya mempercayakan semuanya pada Thomas. Dan kini pria itu juga ikut dengannya sebagai sopis, mau tak mau Mike harus menanganinya.

Alina menatap jalanan di sepanjang kanan dan kirinya. Ia sangat antusias ketika tujuan honeymoon mereka adalah Maldives. Yah, Maldives salah satu dari daftar negara yang ingin Alina kunjungi. Bahkan dulu ketika dirinya masih sekolah, ia membuat daftar tempat – tempat yang akan ia kunjungi. Meski sudah tak bersekolah lagi, ia masih ingat beberapa tempat yang ia tulis.

"Berapa lama kita akan berada di sini?" tanya Alina.

"5 hari." Ujar Mike tanpa menoleh.

"Mengapa tak sekalian seminggu saja? Genap 7 hari, bukan?" tawar Alina, namun merujuk pada permintaan.

Mike menoleh kembali pada Alina yang ditanggapi Alina dengan cengirannya. Mike diam. Kepalanya kembali menatap ponsel yang ia pegang. Diabaikan oleh Mike, membuat Alina mendengus. Dasar pria irit bicara.

Lalu pandangannya beralih pada Thomas. Pria yang menjadi sopir mereka selama di Maldives. "Thomas?" panggilnya. Thomas melirik ke arah Alina melalui kaca mobil.

"Ya, Nona?"

"Berapa umurmu?" tanya Alina.

"26 tahun, Nona." Alina tersenyum. Senyuman yang manis dan berseri.

"Jadi kau selisih satu tahun dengan Mike, ya?" Alina bertepuk tangan sekali, seperti menggambarkan rasa antusiasnya dalam percakapan mereka berdua. Mengabaikan pria di sampingnya yang sibuk dengan dunianya sendiri. Mike sendiri lebih memilih diam. Sama sekali tak terusik dengan obrolan keduanya.

"Ya, Nona."

Alina tiba – tiba terpikir oleh sesuatu. Mungkin, pertanyaannya ini akan sedikit pribadi. Tapi, ia tak bisa jika tak bertanya. Rasa penasarannya sudah melambung.

"Lalu, apa kau sudah memiliki kekasih?"

Thomas sedikit melirik. "Tidak, Nona." Ujarnya. Alina menganga tak percaya mendengar jawaban Thomas. Mana mungkin pria seperti Thomas yang termasuk golongan tampan ini tak memiliki kekasih. Alina pikir pria itu memiliki seorang kekasih.

Bahkan ia sampai menggelengkan kepala heran. "Kenapa?" Ia semakin penasaran.

"Bukan urusanmu, Bebe." Kali ini pertanyaan Alina dijawab ketus oleh Mike.